Past, Dreams, and Victories

157 15 0
                                    

"Luka ini terasa sangat sakit, sudah kuduga ini adalah dunia nyata yang berdasarkan game"

"Tapi entah mengapa aku merasa ini seperti sebuah mimpi padahal peristiwa yang aku alami sekarang sudah sangat jelas kalau ini adalah realita"

"Apakah ini benar-benar realita?"

"Ya tadi aku bisa bertarung melawan tentara Ukraina karena entah mengapa tenagaku pulih kembali dan seperti ada energi yang mengalir dalam diriku. Lalu aku bisa bertarung seperti itu karena aku mengikuti kelas bela diri dan aku ikut wajib militer selama 5 bulan di duniaku. Ya wajib militer harus dikuti oleh siswa-siswi kelas 11 SMA, kalau tidak ikut nanti akan ada hukuman dari negara"

"Nona Theresa ini makanannya." Seorang wanita berpakaian suster menaruh nampan yang diatasnya terdapat mangkok berisi bubur dan segelas air putih, wanita itu menaruhnya di nakas di samping ranjang yang sedang ditiduri Theresa

"Terimakasih." Theresa langsung duduk di ranjangnya

"Luka anda sembuh dengan cepat tapi anda harus banyak beristirahat" ucap Suster itu

"Baiklah" jawab Singkat Theresa

"Silahkan dimakan makanannya agar anda cepat pulih"

Suster itu keluar dari ruangan tempat Theresa dirawat dan Theresa langsung melahap makanannya, setelah makan entah mengapa Theresa merasa mengantuk dan ia pun langsung tidur

-Dream-


"Kakak, aku memimpikan suatu dunia yang abadi. Di sana takkan ada lagi yang namanya ketakutan maupun kekurangan. Kebahagiaan semua tak lagi dikendalikan oleh segelintir orang, bahkan tidak ada perang dan tidak ada orang yang kedudukannya lebih tinggi. Hanya ada kedamaian, kesetaraan, dan kebahagiaan" ucap seorang Gadis kecil

Sang kakak menganggukkan kepalanya. Suaranya lembut namun dingin. Sepertinya perang melawan negara tetangga bukan hanya mengambil nyawa teman-temannya, karena saat gadis kecil itu menatapnya, dia tidak melihat sosok kakak yang selalu ceria, seperti yang ia kenal

"Aku percaya dunia itu pasti ada, dan kita akan hidup bahagia disana" Ucap sang kakak dengan lembut sembari mengelus kepala gadis kecil itu

Gadis kecil itu memandang langit penuh bintang. Cahaya bintang dan terangnya Bimasakti menyinari wajah dan rambutnya hingga ke setiap helainya.
Dia teringat waktu pertama kali memandangi bintang bersama keluarganya.

"Aku menyayangimu kakak" ucap gadis itu dan ia langsung memeluk sang kakak

"Aku juga sangat sayang padamu" ucap sang kakak

------------------------------------------------------------------

Ketika fajar menyingsing, Theresa perlahan-lahan terbangunkan oleh sinar matahari yang masuk lewat jendela ruangannya yang terbuka.

"Uhh mimpi itu"

Theresa melihat seorang pria berpakaian tentara Rusia, berdiri di ambang pintu. Pria itu menghampirinya dan ia tersenyum kemudian menyapanya

"Pagi nona Theresa" sapa Pria itu

"Pagi Tuan" balas Theresa

"Aku Letkol Gregory" pria itu memperkenalkan diri

"Senang bertemu dengamu"

"Anda mendapatkan misi dari FSB dan Angkatan darat"

"Apa itu?"

"Anda diminta memimpin pasukan Rusia dan Milisi Luhansk dan juga pasukan Chechnya untuk menggempur pertahanan terakhir Batalion Azov di Luhanks utara"

"Baiklah kalau begitu, tapi kau harus membantuku"

"Siap"

"Sekarang siapkan pasukan, kita akan serbu mereka tepat tengah hari dan kumpulkan semua perwira pasukan ini, kita akan menyusun strategi"

"Sesuai Perintah anda nona"

-Luhansk,Ukraina. 12am-

Pasukan Rusia, Pasukan Chechnya dan Milisi Luhanks bergerak ke Gedung pemerintahan Oblast Luhansk yang berada di bagian utara kota Luhanks. Sesuai rencana Pasukan Rusia akan menyerang dari sisi barat dan timur sedangkan Milisi Luhanks dari sisi utara, dan pasukan Chechnya dari sisi selatan.
Pasukan Rusia menggunakan Tank untuk membuka jalan, saat sampai di bagian utara kota Luhansk mereka langsung disambut dengan tembakan peluru,lemparan granat, dan serangan Artileri oleh Batalion Azov. Ya mereka melawan dengan sengit.

Pasukan Rusia sempat kewalahan menghadapi pasukan Batalion Azov, karena mereka berhasil menghacurkan tank-tank Rusia namun beruntung 15 helikopter milik Angkatan udara Rusia datang membantu mereka dan mereka berhasil mendesak mundur pasukan Azov sampai masuk kedalam gedung pemerintahan Oblast Luhansk.

Sementara itu Pasukan Chechnya dan Milisi Luhansk juga berhasil mengepung gedung itu dari berbagai sisi. Namun sayangnya ditengah penyerbuan ini Letkol Gregory ditembak oleh Sniper Batalion Azov. Sniper itu lalu membidik Theresa namun sebelum ia menarik pelatuknya, Theresa sudah lebih tau keberadaanya yang berada di lantai 2 gedung, Theresa lalu dengan cepat menambak sniper itu dengan meggunakan AK-12 dan tentu sniper itu tewas.

Theresa dan pasukannya berhasil masuk ke gedung pemerintahan oblast Luhansk, disana mereka baku tembak dengan sisa-sisa pasukan Batalion Azov, mereka menyusuri ruangan demi ruangan, lantai demi lantai untuk menghabisi sisa-sisa pasukan Batalion Azov, ada beberapa orang pasukan Azov yang menyerah dan itu memberikan Theresa 2 pilihan yaitu membunuh mereka atau menangkap dan mengampuni mereka. Tiba-tiba layar hologram muncul memberi peringatan "Pilihanmu akan berpengaruh pada story." Karena kebaikan hati Theresa, dia memilih menangkap pasukan Azov yang menyerah dan tidak membunuhnya asalkan mereka tidak macam-macam

"Semuanya tangkap saja orang-orang yang menyerah jangan bunuh mereka, perlakukan mereka dengan baik tapi kalau mereka macam-macam langsung saja habisi!" Perintah Theresa

Singkat cerita mereka berhasil mengalahkan pasukan Batalion Azov yang tersisa dan mencapai bagian atap, disana masih ada pasukan Batalion Azov yang tersisa tapi Theresa dan pasukannya berhasil mengalahkan mereka

"Nona anda diberi kehormatan untuk mengibarkan bendera" ucap salah seorang tentara Rusia yang membawa bendera

"Baiklah"

Theresa mengambil bendera itu dan mengibarkan bendera Rusia, menandakan Luhansk sepenuhnya jatuh ke tangan Rusia.
Melihat itu seluruh pasukan Rusia, Chechnya, dan Luhansk meneriakan "Ura" lalu mereka menyanyikan lagu kebangsaan Rusia

"-Gimn Rossiyskoy Federatsii-"

"Rossiya - svyashchennaya nasha derzhava,
Rossiya - lyubimaya nasha strana.
Moguchaya volya, velikaya slava -
Tvoyo dostoyan'ye na vse vremena!

Slav'sya, Otechestvo nashe svobodnoye,
Bratskih narodov soyuz vekovoy,
Predkami dannaya mudrost' narodnaya!
Slav'sya, strana! My gordimsya toboy!"

(Lirik : Sergey Mikhalkov
Musik : Alexander Alexandrov
Di adopsi : 2000)

A MADDER THERE FOR YOU : ARMY MISSIONWhere stories live. Discover now