Rasa < 16 >

Mulai dari awal
                                    

"Ayah, unda kenapa?" Tanya Ghali

Raka berjongkok guna menyamakan tinggi nya dengan sang Anak "bunda syok, kamu jangan khawatir ya" Ghali mengangguk

"Iya ayah"

15 menit berlalu, vazo yg barusaja datang ke apartemen Raka terkejut karena seseorang yg di maksud Raka adalah Kaia

"Cepet periksa Kaia"ucap Pria itu

Vazo mendengus lalu mendekati ranjang milik Raka "gak usah sentuh kemana-mana" ujar Raka

"Bisa diem gak si, gue gak fokus gara-gara Lo" ucap vazo kesal

Setelah memeriksa Kaia dan mengobati luka yg ada di dahi Wanita itu" Lo apain dia Raka?"

Raka menggeleng, mengode vazo agar tetap diam Karena disini ada Ghali"bicara di luar" ucap Raka

"Kamu jagain bunda ya, ayah mau bicara dulu sama om vazo" Ghali mengangguk

Di luar, vazo menatap pria itu"gue Ketemu Kaia seminggu lalu, dia sakit dan di bawa Ronald ke rumah sakit, tadinya kita mau ngasi tau Lo, tapi Kaia larang kita, Dia gak mau Lo Ambil Ghali darinya. Rak Lo sadar gak sih? Lo udah hancurin masa depan Kaia yg harusnya dia udah kejar cita-citanya, tapi sekarang kuat dia, dia ngurus anak Lo sampe gak perduliin hidupnya" ucap vazo panjang lebar

"Gue emang salah zo, dulu gue terlalu percaya sama Eva di banding Kaia" lirih pria itu

Vazo memutar bola matanya malas"tapi sekarang Lo bodoh Raka, Lo nyalahin Eva tapi Lo Juga yg jadiin dia sekertaris Lo Sekarang. Liat aja nanti dia yg akan jadi kehancuran hubungan Lo sama Kaia lagi" ucap vazo

Pria itu pergi tanpa berbicara lagi kepada Raka, sedangkan Raka mengusap wajahnya kasar"gue gak akan buat semuanya itu terjadi" ucap Raka

Dengan keberadaan Kaia di sisinya, dia Tidak akan melepaskan wanita itu lagi. Dia tidak mau mengulang kesalahan yg sama lagi kedepannya

Raka masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Kaia yg belum sadar. Sedangkan Ghali sedang bermain dengan mobil-mobilan yg memang ada di kamar Raka

"Ghal" panggil Raka

Ghali menoleh"mandi dulu ya, biar ayah mandiin" ucap Raka

"Ndak mau" tolak bocah itu

"Loh kenapa?" Tanya Raka

"Mau sama unda"

Raka berjongkok di hadapan Ghali"bundanya lagi istirahat, masa kamu mau ganggu Bunda? Nanti kalo bunda sakit lagi gimana?" Ghali menundukkan kepalanya

"Maaf ayah" cicitnya

"Ayo mandi" ajaknya

Ghali merentangkan tangannya agar di gendong Raka, sedangkan Raka tersenyum lalu Menggendong anaknya ke kamar mandi

"Wah ayah, Kamal mandi nya bagus" ucap bocah itu

"Ini sekarang jadi kamar mandi kamu ya?" Ghali mengangguk

"Makasih" ucapnya kegirangan membuat Raka gemas

Raka membantu Ghali mandi, walaupun dia jarang berinteraksi dengan anak kecil, biasalah dia memandikan anaknya sekarang. Itung-itung belajar menjadi ayah yg baik

Di kamar, Kaia sudah sadar. Wanita itu memegang kepalanya yg masih terasa pusing sedikit, dia menatap ke sekeliling nya. Kamar yg menurutnya sangat kelam, kamar yg menjadi saksi bisu dimana dia harus di paksa melakukan hal yg tidak seharusnya, kamar yg menjadi awal hancurnya kehidupan dia

"Ghali" lirih Kaia

Dia melihat sekelilingnya tidak ada Ghali, tidak ada Raka pula. Kaia takut jika Ghali akan di bawa kabur oleh raka, dia tidak akan membiarkan semua itu terjadi

Tpi telinga Kaia mendengar jika di kamar mandi terdengar suara gemericik air dan suara kedua laki-laki yg  berbeda usia

Kaia melangkah ke arah kamar mandi, tapi fokusnya terbagi ketika melihat sebuah testpack dan USG miliknya yg dulu pernah dia berikan pada Raka

Pria itu menyimpan nya di sebuah figura kecil, Bahkan fotonya semasa SMA masih tersimpan rapih Disana. Tidak ada yg berubah dari kamar ini, masih tetap sama dengan Dulu

Saat di depan pintu kamar mandi, pintu itu terbuka sedikit membuat kaia bisa melihat ke dalam, kaia melihat Raka yg tengah memandikan Ghali dengan telaten

Bahkan sangat hati-hati, apa kaia siap jika Ghali lebih memilih sang ayah di bandingkan dirinya?. Tangan Kaia refleks membuka lebar pintu kamar mandi

Kedua laki-laki berbeda usia itu menoleh ke arah Kaia"kai", wanita itu tersenyum ketika melihat rambut Ghali

Kedua laki-laki berbeda usia itu menoleh ke arah Kaia"kai", wanita itu tersenyum ketika melihat rambut Ghali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Unda!" Panggil Ghali

Raka menghampiri Kaia"ayo nikah, aku tau kamu belum maafin aku. Tapi aku mohon kai kasih aku kesempatan" ucap Raka. Bahkan dia melamar Kaia di depan kamar mandi, tidak ada romantis-romantisnya sekali

Tbc

"Black card buat gantiin rumah kamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Black card buat gantiin rumah kamu"

R A S A [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang