"Ayah, unda kenapa?" Tanya Ghali
Raka berjongkok guna menyamakan tinggi nya dengan sang Anak "bunda syok, kamu jangan khawatir ya" Ghali mengangguk
"Iya ayah"
15 menit berlalu, vazo yg barusaja datang ke apartemen Raka terkejut karena seseorang yg di maksud Raka adalah Kaia
"Cepet periksa Kaia"ucap Pria itu
Vazo mendengus lalu mendekati ranjang milik Raka "gak usah sentuh kemana-mana" ujar Raka
"Bisa diem gak si, gue gak fokus gara-gara Lo" ucap vazo kesal
Setelah memeriksa Kaia dan mengobati luka yg ada di dahi Wanita itu" Lo apain dia Raka?"
Raka menggeleng, mengode vazo agar tetap diam Karena disini ada Ghali"bicara di luar" ucap Raka
"Kamu jagain bunda ya, ayah mau bicara dulu sama om vazo" Ghali mengangguk
Di luar, vazo menatap pria itu"gue Ketemu Kaia seminggu lalu, dia sakit dan di bawa Ronald ke rumah sakit, tadinya kita mau ngasi tau Lo, tapi Kaia larang kita, Dia gak mau Lo Ambil Ghali darinya. Rak Lo sadar gak sih? Lo udah hancurin masa depan Kaia yg harusnya dia udah kejar cita-citanya, tapi sekarang kuat dia, dia ngurus anak Lo sampe gak perduliin hidupnya" ucap vazo panjang lebar
"Gue emang salah zo, dulu gue terlalu percaya sama Eva di banding Kaia" lirih pria itu
Vazo memutar bola matanya malas"tapi sekarang Lo bodoh Raka, Lo nyalahin Eva tapi Lo Juga yg jadiin dia sekertaris Lo Sekarang. Liat aja nanti dia yg akan jadi kehancuran hubungan Lo sama Kaia lagi" ucap vazo
Pria itu pergi tanpa berbicara lagi kepada Raka, sedangkan Raka mengusap wajahnya kasar"gue gak akan buat semuanya itu terjadi" ucap Raka
Dengan keberadaan Kaia di sisinya, dia Tidak akan melepaskan wanita itu lagi. Dia tidak mau mengulang kesalahan yg sama lagi kedepannya
Raka masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Kaia yg belum sadar. Sedangkan Ghali sedang bermain dengan mobil-mobilan yg memang ada di kamar Raka
"Ghal" panggil Raka
Ghali menoleh"mandi dulu ya, biar ayah mandiin" ucap Raka
"Ndak mau" tolak bocah itu
"Loh kenapa?" Tanya Raka
"Mau sama unda"
Raka berjongkok di hadapan Ghali"bundanya lagi istirahat, masa kamu mau ganggu Bunda? Nanti kalo bunda sakit lagi gimana?" Ghali menundukkan kepalanya
"Maaf ayah" cicitnya
"Ayo mandi" ajaknya
Ghali merentangkan tangannya agar di gendong Raka, sedangkan Raka tersenyum lalu Menggendong anaknya ke kamar mandi
"Wah ayah, Kamal mandi nya bagus" ucap bocah itu
"Ini sekarang jadi kamar mandi kamu ya?" Ghali mengangguk
"Makasih" ucapnya kegirangan membuat Raka gemas
Raka membantu Ghali mandi, walaupun dia jarang berinteraksi dengan anak kecil, biasalah dia memandikan anaknya sekarang. Itung-itung belajar menjadi ayah yg baik
Di kamar, Kaia sudah sadar. Wanita itu memegang kepalanya yg masih terasa pusing sedikit, dia menatap ke sekeliling nya. Kamar yg menurutnya sangat kelam, kamar yg menjadi saksi bisu dimana dia harus di paksa melakukan hal yg tidak seharusnya, kamar yg menjadi awal hancurnya kehidupan dia
"Ghali" lirih Kaia
Dia melihat sekelilingnya tidak ada Ghali, tidak ada Raka pula. Kaia takut jika Ghali akan di bawa kabur oleh raka, dia tidak akan membiarkan semua itu terjadi
Tpi telinga Kaia mendengar jika di kamar mandi terdengar suara gemericik air dan suara kedua laki-laki yg berbeda usia
Kaia melangkah ke arah kamar mandi, tapi fokusnya terbagi ketika melihat sebuah testpack dan USG miliknya yg dulu pernah dia berikan pada Raka
Pria itu menyimpan nya di sebuah figura kecil, Bahkan fotonya semasa SMA masih tersimpan rapih Disana. Tidak ada yg berubah dari kamar ini, masih tetap sama dengan Dulu
Saat di depan pintu kamar mandi, pintu itu terbuka sedikit membuat kaia bisa melihat ke dalam, kaia melihat Raka yg tengah memandikan Ghali dengan telaten
Bahkan sangat hati-hati, apa kaia siap jika Ghali lebih memilih sang ayah di bandingkan dirinya?. Tangan Kaia refleks membuka lebar pintu kamar mandi
Kedua laki-laki berbeda usia itu menoleh ke arah Kaia"kai", wanita itu tersenyum ketika melihat rambut Ghali
"Unda!" Panggil Ghali
Raka menghampiri Kaia"ayo nikah, aku tau kamu belum maafin aku. Tapi aku mohon kai kasih aku kesempatan" ucap Raka. Bahkan dia melamar Kaia di depan kamar mandi, tidak ada romantis-romantisnya sekali
Tbc
"Black card buat gantiin rumah kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
R A S A [Selesai]
Random"memaafkanmu bukan berarti aku melupakan apa yg kau perbuat dulu"
Rasa < 16 >
Mulai dari awal