"Dih, penjilat" cibir Rion.

"Udah-udah, mending kalian semua tidur aja. Besok masih sekolah." perintah El karna saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah 2 malam.

"Lo juga Ka, besok Lo ada latihan basket" lanjut El.

"Hm" ucap Aska dan beranjak meninggalkan semuanya menuju lantai atas yang memang mereka gunakan untuk tidur bersama anak-anak Aodra yang lain.

...

"Hai Aska, kamu hari ini ada tanding basket kan?" Tanya Nancy yang tiba-tiba ikut duduk di bangku para anggota Aodra.

"Iya neng, kenapa?" Bukan Aska yang menjawab melainkan Gavin yang duduk di depan Aska.

"Aku ngga tanya Aska bukan kamu" ucap Nancy dan kembali terfokus pada Aska.

"Ka, kamu beneran pacaran sama Fayra?" Tanya Nancy tiba-tiba.

Namun Aska menghiraukan keberadaan Nancy di sebelahnya.

"Ka jawab dong" kesal Nancy dan mengguncang pelan lengan Aska.

"Lepasin tangan Lo dari lengan gue!" ucap Aska sangat ketus.

"Jawab dulu pertanyaanku"

"Ada hak apa Lo buat tau?" Ucap Aska.

"Fayra kan adek aku, jadi apa pun yang menyangkut dia urusanku."

"Kalau iya kenapa?" Tanya Aska.

"Mending kamu jauhin deh Ka. Fayra itu bukan cewe baik-baik." Ucap Nancy mencoba mengompori Aska.

"Dih, kalau emang Fayra bukan cewek-cewek baik-baik juga kenapa Lo bilang-bilang, dia kan adek Lo" sindir Jay.

"Ya- aku kan ngga mau Aska jadi kehasut sama cewek so polos kaya Fayra."

"Bukan urusan Lo! dan Lo ngga usah repot-repot ikut campur urusan gue" sentak Aska dan pergi meninggalkan semuanya.

"Dengerin tuh, cewe kok ngga ada harga dirinya." Ledek Jay dan melanjutkan menyantap baksonya.

"Apaan sih kamu" sahut Nancy dan ikut pergi meninggalkan bangku tempat anggota Aodra berkumpul.

"Cantik-cantik gantel" ucap Gavin dengan julidnya.

"Lo mau sama Nancy?" Tanya El.

Gavin menunjuk dirinya, "gue? Mau sama tuh cewe sok baik. Ogah banget" ucap Gavin.

Mereka semua yang mendengar ucapan Gavin barusan langsung tertawa yang membuat tempat mereka menjadi pusat perhatian.

"Nanti juga jilat ludah sendiri tuh" ucap Rion yang akhirnya membuka suara juga setelah sekian purnama.

"Bang kok Lo malah ngedo'ain sih"

"Cuma ngomong"

"Omongan doa kali bang"

"Yaudah kalau gitu gue amiin paling serius biar Gavin jadi Ama tuh Nancy" ucap Jay dan langsung berlari menjauh meninggalkan yang lainnya.

"Jayancok" teriak Gavin.

"Toxic banget lu" cibir El.

"Jay yang mulai"

"Udah sana Lo balik kelas" usir Rion pada Gavin.

"Ini juga mau balik" ujar Gavin dan langsung beranjak menuju kelasnya.

...

"kenapa chat gue dari semalam nggak Lo bales?" Tanya Aska yang memang kebetulan saat ini sedang menjemput Fayra.

"Gue ketiduran" jawab Fayra seadanya.

"Setidaknya Lo bisa ngabarin gue dulu kek" ucap Aska.

"Bawel banget sih Lo." Ketus Fayra.

"Gue cuma khawatir sama elo bego" jawab Aska.

"Lama" gumam Fayra yang ingin beranjak namun segera di cegah oleh Aska.

"Maju selangkah lagi" ucap Aska "gue cium Lo di sini" lanjut laki-laki itu.

"Sinting" ucap Fayra dan menghiraukan peringatan Aska.

Aska yang melihat Fayra sama sekali tidak menghiraukan perintahnya pun langsung berlari dan menarik Fayra yang sudah lumayan jauh di depannya.

Dengan sekali tarikan Fayra sudah berada di dekapan Aska.

"Ngga usah macem-macem Lo, ini tempat umum!" Perintah Fayra.

"Lo yang minta" ucap Aska dengan santainya.

"Lepasin gue Aska!" Teriak Fayra yang membuat beberapa siswa dan siswi yang melewati halte menoleh pada dirinya dan juga Aska.

"Gue hitung sampai tiga, kalau Lo ngga lepasin gue ngambek" ancam Fayra namun Aska tetap kekeh dengan memeluk tubuh Fayra dengan sangat erat.

"Ngambekan Lo" ledek Aska.

"Bodoamat" jawab Fayra dan langsung melepaskan diri dari Aska.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now