"Cewe apaan Lo jam segini baru pulang" sindir Nancy yang memang sedang bersantai dengan mamanya di ruang tv.

Fayra yang baru masuk dan dapat sindiran seperti itu pun hanya bisa diam, dari kecil dia sama sekali tidak berani membantah Nancy atau pun mamanya, Aida.

"Punya mulut ngga sih Lo! Kalau di tanya itu jawab" sentak Nancy.

"Aku tadi ke rumah temen kak" ucap Fayra pelan.

Nancy tersenyum miring, "ke rumah temen kok jam segini baru pulang, itu ke rumah temen atau ke hotel" ucap Nancy lagi yang cukup melukai hati Fayra.

"Maaf kak"

"Emang Lo tuh buka cewe bener-bener, udah bodoh nyusahin lagi"

"Bener itu yang di bilang kakak kamu, kamu itu seharusnya bisa lebih fokus sekolah bukan hal lain. Kamu ini udah ngga cerdas suka bolos, mau jadi apa kamu nanti" kini giliran Aida yang memarahi Fayra.

"Maaf ma"

"Maaf-maaf, malam ini kamu tidur di gudang dan malam ini kamu ngga boleh makan. Handphone kamu bawa sini" sentak Aida.

Fayra pun hanya bisa menurut dan setelah itu berjalan meninggalkan rumah tv menuju gudang yang berada di rumahnya.

Ini bukan hal yang baru bagi Fayra, perlakuan seperti ini sudah sering dia dapatkan dari mamanya. Bahkan Fayra pernah berpikir kalau dia bukan anak dari mamanya, karna melihat perlakuan mamanya ke dia yang selalu tidak adil.

"Ngga papa untuk malam ini aku tidur di sini dulu, seenggaknya mama izin in aku masuk" gumam Fayra dan langsung menuju sofa usang yang sudah tidak layak pake untuk dia gunakan malam ini.

"Papa kapan pulang ya, aku udah kangen banget sama papa" gumam Fayra dan menatap keluar jendela karna memang gudang di rumahnya terdapat jendela yang menghubungkan dengan alam luar.

Dan Fayra membuka jendela itu agar ada sedikit cahaya yang bisa menyinarinya malam ini, karna di gudang rumahnya memang tidak ada lampu sama sekali.

Sedangkan di tempat lain Aska di buat kelimpungan karena Fayra tidak membalas satu pun dari pesannya, biasanya semarah apa pun gadis itu pasti akan menjawab satu atau dua pesan.

Ntahlah bagaimana bisa Aska di buat sebucin ini oleh gadis misterius seperti Fayra, dia benar-benar tidak paham dengan keadaan sekarang.

"Fayra ke mana sih, biasanya ngga gini." Gumam Aska.

"Kenapa Lo Ka?" Tanya El.

"Biasa" jawab Aska.

"Lo tu ngegalau in hal yang ngga perlu tau. Lihat dong sekarang jam berapa, udah pasti Fayra jam segini dah tidur" cerocos Gavin.

"Ngga usah ikut campur Lo bocil, ini urusan orang dewasa" ucap Aska.

"Dih, kaya lo udah dewasa aja" cibir Jay walau masih fokus ngegame dengan Rion.

"Khusus Lo besok ngga usah ikut ke kantin"

Jay langsung menaruh handphonenya sembarangan "eh, bercanda kok bang. Abang mah udah dewasa buktinya selalu terakhir Jay" ucap Jay dan membuat kedipan yang membuat Aska jijik.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now