Suddenly I Become Athanasia Little Brother (Revision)

14

Oke ini part yang author revisi mungkin bakal ada perbedaan dengan sebelumnya dan maaf jika beberapa bagian ada yang masih belum diperbaiki,enjoy 💕

'setelah hari itu'

'mereka berdua selalu memperhatikan perasaan ku'

"Anu pangeran"

"Main bunga gak seru aku mau pulang ayo kak"-ucap m/n lalu menarik tangan athanasia

'beberapa kali aku pura-pura tidak tau dan menghindarinya, sangat tidak nyaman'

'jangan begitu dong, toh orang itu bukan ibuku yang sebenarnya'-batin m/n yang sedang membaca buku

Kemudian Lilian dan Felix pergi meninggalkan athanasia dan m/n diruangan, m/n merasa penasaran dengan pembicaraan mereka jadi ia memutuskan untuk menguping pembicaraan Lilian dan Felix

"Katanya diistana raja tidak ada batu rekaman yang menyimpan rupa nona Diana dan nona Athena"

'Batu rekaman'

"Begitu ya sayang sekali"

"Padahal saya ingin sekali mempertemukan nona Diana dan nona Athena kepada mereka berdua"-ucap Felix

'ngomong-ngomong sejak sebelumnya aku merasakan ini, Felix itu anehnya baik kepada Diana dan Athena'-batin Athanasia

'reaksi Claude juga begitu ada yang mencurigakan'

"Akan saya sampaikan kepada yang mulia"

'eh! Apa'

"Kalau dengan kekuatan yang mulia beliau pasti bisa menyampaikan ingatan itu langsung"

"Ah!"

"Walau tidak akan obyektif dan jelas seperti batu rekaman tapi bisa menyampaikan image nya pada tuan putri dan pangeran"

'hah si Claude bisa menggunakan sihir seperti itu?'-batin m/n

"Tapi apakah yang mulia akan mengizinkan hal seperti itu"-ucap Lilian

"Ini demi pangeran dan tuan putri saya akan coba memintanya"

'tunggu tunggu!! Tunggu dulu'

'dia sudah gila ya? Bicara apa dia, kau pikir Claude akan dengan senang hati melakukan hal seperti itu'

"Kalau begitu sekarang saya akan langsung ke tempat yang mulia"

'Aduh dia itu benar-benar'

"JANGAN!"- ucap m/n yang tiba-tiba berteriak kearah mereka

"GAK MAU!"

"Pangeran"

"Jangan bicarakan ibu pada papa"-teriak m/n

"Kenapa pangeran"

"Papa tidak suka kalau membicarakan ibu"-ucap m/n dengan mata berkaca-kaca

Ucapan m/n tadi membuat Felix dan Lilian kaget bagaimana m/n bisa berpikir seperti itu

"Tapi kalau m/n bilang ingin bertemu ibu!"