Karma! Akhlak lu dimana sih!? Ketularan (M/N) ya?

'Dia mengatakannya! Syukurlah karma ada di sini!' batin anak kelas E kompak

"Kudengar itu buat diriku seperti seorang samurai, nu. Kupikir bakal jadi keren, jadi ku coba saja, nu" ni juga bule satu

'Oh, dia bule, ya?' batin Nagisa menatapnya datar sambil membawa Koro-sensei

"Meski salah, itu tidak masalah, nu. Setelah aku bunuh kalian semua disini, mengatakan itu tak membuatku malu lagi, nu"

Ucap Bule kematian sambil menggerakan jarinya kek dianimenya.

"Tangan kosong? Apa itu alat pembunuhanmu, ya?" Tanya Koro-sensei terkejut

"Begini-begini aku dapat permintaan, nu. Besar keuntungannya karena bisa melewati penjagaan, nu"

"Begitu mendekat, aku patahkan leher mereka, nu. Atau aku bisa menghancurkan tulang mereka, tapi ini menarik, nu"

Jelasnya kembali menggerakkan tangannya seolah mencengkram seperti yang ia ceritakan dengan erat.

"Semakin kau melatih kekuatan untuk membunuh, maka semakin besar keinginan untuk mencoba hal lain, nu. Lebih tepatnya adalah pertarungan, nu"

"Pertarungan hidup dan mati dengan musuh yang kuat, nu. Tapi aku kecewa, nu. Lawannya saja begini, jadi percuma kucoba, nu.

Bule kematian itu mengambil handphone miliknya di saku. "Merepotkan harus menghabiskan keroco sendirian, akan kuhubungi bos dan rekanku untuk membunuh kalian" Katanya

Brakkk! Crangg!

Handphonenya tiba-tiba terkena hantaman pot tanaman dan itu mengenai kaca yang retak, akibat ulahnya.

"Ne, ojii-san 'nu'. Orang profesional biasa saja, ya? Aku juga bisa kalau menghancurkan kaca atau tengkorak" Ucap Karma yang merupakan pelaku merusak handphone bule kematian

"Justru kau yang langsung panggil teman, itu terlalu pengecut untuk berhadapan dengan anak SMP" lanjutnya raut wajah serius

"Hentikan, Jangan nekat"

"Stop, Karasuma-sensei"

Karasuma-sensei menoleh ke Koro-sensei yang memintanya untuk menghentikannya ucapannya yang ingin melarang Karma.

"Dagunya turun" mendengar itu Karasuma-sensei, mulai menatap Karma

"Selama ini, dia menaikkan dagunya dengan santai, ia berpose meremehkan musuhnya. Tapi saat ini berbeda..."

"Mulut pedasnya memang tak berubah, tapi tatapannya lurus kedepan"

"Dia jadi sedikit pendiam setelah UAS, sepertinya dia sudah belajar dari kegagalan" jelas Koro-sensei menatap ke Karma yang juga tengah menatap lawannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia jadi sedikit pendiam setelah UAS, sepertinya dia sudah belajar dari kegagalan" jelas Koro-sensei menatap ke Karma yang juga tengah menatap lawannya

"Baiklah, nu. Mari kita buktikan, nu"

"Kerahkan semua kemampuanmu dan melawan tembok tinggi, yaitu orang dewasa!"



















•THE ANIME ASSASSIN•Where stories live. Discover now