第二 - OO1

19 3 0
                                        

Azura mulai melihat satu persatu anggota kelompoknya yang sudah berhasil menjawab seluruh pertanyaan dari panitia. Sekarang disini didalam kubu kelompok Borobudur terlihat lima belas anggota yang  terlihat asing dan belum mengenali satu sama lain.

"Oke dek, sebelum permainan selanjutnya dimulai. Kalian saling berkenalan dulu ya" instruksi Sean yang langsung dituruti oleh mereka.

Seorang laki-laki yang memiliki mata sipit memulai percakapan, dengan percaya diri ia menepuk dadanya "gue Varelio anak IPS, dari SMP Geraksa"

"Wiliam, anak IPA"

"Gue Tiara anak IPS"

"Kai, IPA"

Perkenalan pun berlanjut sampai seluruh mata menuju ke Azura yang belum mengeluarkan suaranya sama sekali. "Lo?" Tanya Varel.

"Azura, anak IPA"

Semuanya mengangguk, beberapa anak juga sudah mulai mengobrol mencari topik agar terlihat lebih akrab. Lain hal-nya dengan Azura yang menatap sekeliling karena tak ada yang mau mengajaknya bicara.

Hingga sebuah tepukan mendarat dipundaknya "Hai, lo Azura kan?" Azura mengangguk sedikit menarik sudut bibirnya "gue Rara"

"Dia Rara pawang hujan!" seseorang menyembulkan kepalanya dari belakang tubuh Rara sambil tertawa mengejek.

"Sialan lo!"

Perempuan tadi hanya tertawa saat menerima pukulan dari temannya "gue Okta, temen SD Rara"

"SMP kalian pisah?"

Mereka berdua mengangguk "dia SMP katolik, gue SMP khusus Hindu. Eh, gak taunya ketemu disini"

Azura mengangguk paham "enak dong, bareng lagi"

"GAK!"

"Dia nih" Rara menunjuk Okta dengan kesal "mulutnya ember banget! Aib gue dah gak ada privasi-privasi nya sama sekali sama dia!"

"Heh ngaca! Lo kalo ada maunya doang ke gue!" Balas Okta tak mau kalah dengan Rara.

"Lo juga ya! Chiki gue tadi lo embat!"

"Anjir, cuma chiki dipermasalahin"

"Lo kira gak pake duit?!"

"Chiki seribuan babi! Rafathar beli jajan lima puluh juta diem-diem aja"

"Lo kira gue saudaranya Rafathar?"

"Lo mah, cukup jadi tambal ban-nya aja"

"Anj-"

"-njing" lanjut Okta.

Rara memukul mulut Okta keras "Astagfirullah, tobat"

"Goblok! lo katolik! Subhanallah" Okta membalas pukulan dari Rara.

"Lo juga bangsat!"

"Eh iya kah?"

Keduanya menggeleng "astagfirullah"

"HEH!"

Azura terkekeh dengan pembahasan mereka. Ia tak berniat sama sekali menyahuti obrolan yang menurutnya sangat lucu itu, cukup tau diri jika dia tak pandai mencari topik yang menarik.

Ngomong apa nih gue?

Kan.. bingung

Gak ada topik nih..

Dan berakhirlah Azura hanya menyimak hingga Sean dan Queen kembali menuju anggota kelompoknya selepas dari perkumpulan panitia.

"Udah kenal semua?" Beberapa anak mengangguk "kalau gitu, kita voting ketua sama wakil dulu yuk"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

INTROVERT? Where stories live. Discover now