f o u r

704 78 12
                                    

Title : Welcome To Boston

Baru saja keluar dari pesawat, kamu dan Joshua sudah berulah. Sambil menunggu mobil travel jemputan, kalian memutuskan untuk bermain 'Kertas Gunting Batu' dan siapapun yang kalah maka akan mendapat hukuman.

Sayangnya, disini kamu yang kalah dan kamu harus menerima hukuman aneh dari Joshua.

"Serius Jo? Gue harus salto lima kali disini?! Malu pls lah, nanti gue jadi pusat perhatian, mana mah gue baru dateng di Boston, ah stress lu."

"Yang ngajakin main suit siapa? Kan elu, berati lu harus nerima hukumannya. Gue kasih lu 2 pilihan, mendingan salto apa traktir gue selama 5 hari penuh tanpa penolakan?"

"Gue mending salto demi Allah. Gapapa dah gue malu, cuma sekali doang malunya. Daripada harus nraktir elu, yang ada duit kiriman dari mak bapa gue habis dalam sehari buat nraktir lo Jo, ntar gue makan apa coba?"

Joshua menertawakanmu. "Cepetan salto, ntar gue video buat kenang kenangan -first day in boston [Name] salto di bandara."

"Awas aja kalo di upload ke sosmed, mati lo" Ancammu.

Kamu menatap tajam Joshua, tetapi kamu tetap melakukan apa yang ia minta. "Demi menyelamatkan uangku tercinta" Gumammu.

Kamu pun mulai salto dengan backsound tawaan dari sahabatmu itu. Untung saja, saat ini tidak banyak yang lewat disekitarmu. Namun tetap saja, ada beberapa orang yang menatapmu dengan heran, kamu memaki maki dalam diri semoga saja kamu tidak bertemu lagi dengan orang orang yang melihatmu salto sekarang ini.

Saat salto terakhir, kamu berhenti didepan seseorang. Seorang pria tinggi dengan mantel tebal, topi baseball dan masker yang menutupi wajahnya tetapi kamu masih bisa melihat mata birunya yang indah. Saking tingginya pria itu, kamu yang hanya 160 cm hanya setara dengan pundaknya.

Pria itu menatapmu cukup lama, begitupun denganmu. Kamu menatapnya karena malu, dan bisa saja pria itu berpikir kamu adalah gadis gila.

"Woi [Name]! Lo ngapain jadi patung disitu. Cepetan sini, mobil travel kita udah dateng. Jangan sampe ya kita telat terus nunggu mobil selanjutnya" Teriakan Joshua membuat lamunanmu buyar.

"Sorry." Ucapmu pada pria itu sambil menyengir, karena sudah tidak kuat menahan malu kamu pun berlari seperti anak kecil ke arah Joshua.

•••
( Another Pov )

Aku mendapat telepon dari atasanku bahwa aku diberi cuti selama seminggu lebih dikarenakan project yang telah kami buat sukses besar besaran dan mendapat untung lebih banyak dari yang diperkirakan.

Ini saatnya aku beristirahat dari pekerjaanku yang melelahkan, lagipula aku juga butuh waktu untuk menenangkan pikiranku yang sudah mulai acak acakan. Jadi, kuputusukan untuk pergi ke kampung halamanku.

Selain itu, aku juga sudah merindukan keluargaku disana. Sudah lama juga aku tidak pergi ke rumah masa kecilku, aku akan memberikan mereka kejutan.

Aku bepergian dengan menutupi seluruh wajahku supaya tidak ada yang mengenaliku, atau jika aku lengah maka para paparazi itu akan mengangguku. Memang sulit hidup sebagai orang yang cukup terkenal, namun apa daya aku sudah sangat mencintai pekerjaanku.

Setelah turun dari pesawat, aku memilih untuk keluar dari bandara lewat lorong yang lumayan sepi supaya aku lebih leluasa. Saat aku sedang berjalan, aku melihat dua anak remaja yang kurasa usianya sekitaran 18/19 tahunan. Mereka terlihat seperti sedang bermain main? Ah aku juga tidak terlalu mempedulikannya.

Salah satu dari anak remaja itu seperti terlihat kesal dan -apa yang kulihat sekarang, gadis itu malah salto dan berhenti tepat didepanku. Gadis itu seperti bukan berasal dari sini, wajahnya terlihat seperti orang Asia namun kuakui dia sangat cantik, belum lagi mata coklat tuanya yang terlihat elegan di wajahnya.

𝐋𝐔𝐂𝐊𝐘 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘  ⇄  𝑪 . 𝘦𝘷𝘢𝘯𝘴Kde žijí příběhy. Začni objevovat