Sementara itu, Asha sudah berada di dalam mobil sambil menatap Athar dari balik kaca mobil. Asha ikut terisak saat mendengar tangisan Athar yang begitu memilukan dan menyesakkan di hati nya. Sebenarnya, dia juga tak rela untuk berpisah dengan bocah tampan itu. Tetapi, ia tak mempunyai pilihan lain, dia juga tak ingin mengecewakan orang tua nya karena membantah permintaan mereka.

Tak lama kemudian, bunyi mesin mulai terdengar dan mobil Asha pun mulai melaju menuju bandara.

Athar yang melihat itu menjadi kalut. Badan nya bergetar dengan hebat dan dada nya terasa semakin sesak.

"ACAAA!!" teriak nya dengan air mata yang sudah meleleh kemana-mana.

'Kenapa aku selalu kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku? Apakah aku tidak mempunyai hak untuk hidup dalam kebahagiaan, Tuhan?' batin pria kecil itu yang miris pada nasib kehidupannya sendiri.

13 tahun kemudian

Tahun demi tahun telah berlalu, tetapi, pria tampan ini masih belum bisa melupakan gadis cantiknya, Asha. Ia tak tahu lagi harus mencari gadis itu ke mana.

Kini, Athar tengah berada di Prancis karena sekolahnya mengadakan program pertukaran pelajar di Prancis, dan dia terpilih menjadi salah satu siswa yang mengikuti program tersebut.

Saat ini, dia tengah dalam perjalanan menuju rumahnya usai meminjam buku di perpustakaan. Tangan pria itu dipenuhi oleh tumpukan buku yang ia pinjam dari perpustakaan tadi.

Athar berjalan dengan perlahan dan hati-hati, takut buku yang ada di tangan nya akan terjatuh.

Saat sedang fokus berjalan dengan menyeimbangkan buku-buku itu di tangan nya, tiba-tiba seorang gadis berjalan cepat dari arah yang berlawanan dan tak sengaja menabrak tubuh Athar.

BUKK!

Athar terjatuh dengan posisi tengkurap, buku-buku nya sudah berserakan dimana-mana. Gadis yang menabraknya tadi juga ikut terjatuh dengan posisi tubuhnya yang menindih Athar.

'Ya Tuhan.. Entah dosa apa yang sudah hamba perbuat' batin Athar seraya meratapi nasib malangnya.

Gadis itu terdiam dengan wajah terkejutnya. Kemudian, ia segera beranjak bangun dari posisi menindihnya.

"Astaga! Maafkan aku, aku sungguh tak sengaja. Aku tadi sedang dikejar oleh orang gila, jadi aku berlari dan tak sengaja menabrakmu. Sekali lagi, maafkan aku" jelas gadis itu dengan raut wajah yang terlihat menyesal.

Athar yang sudah terbangun dari posisi tengkurap nya itu hanya bersikap acuh seraya mengambil beberapa buku yang terjatuh. Dirasa semua buku nya sudah terkumpul semua, dia berbalik dan menatap gadis yang sedari tadi meminta maaf padanya.

Mata mereka saling bertubrukan

Deg

Wajah itu..

Wajah yang selama ini ia rindukan.

"Asha?" gumam Athar dengan wajah terkejutnya

Gadis itu adalah Asha, Aca kecilnya. Nama yang selalu ada di setiap do'a yang ia panjatkan.

Tanpa membuang waktu lagi, Athar langsung memeluk erat gadis yang ia panggil 'Asha' tadi, tanpa memperdulikan buku-buku yang ada di tangannya itu kembali terjatuh.

Sementara, gadis itu hanya mematung dengan raut wajah yang seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Namun kemudian, tangan nya mulai terangkat untuk membalas pelukan erat pria di depan nya itu.

"Hiks a-aku kangen banget sama kamu, Sha" ucap Athar dengan suara bergetar menahan isakan nya sambil mengeratkan pelukannya pada gadis itu.

"aku juga kangen sama kamu, Athar.." balas gadis itu seraya menepuk-nepuk punggung pria yang ada di pelukannya.

Mereka berpelukan dengan erat saling menumpahkan segala rasa rindu yang sudah lama terpendam. Tanpa mereka sadari, sedari tadi kegiatan mereka disaksikan oleh banyak orang yang sedang berlalu lalang, ada yang ikut terharu saat mendengar isakan Athar, ada juga yang merekam kejadian manis itu, lalu di-upload ke media sosial.

"Jangan meninggalkan ku lagi, promise?" ucap pria itu dengan menyodorkan jari kelingking nya.

Asha yang melihat itu hanya menahan tawa nya, Pria di depannya ini sungguh menggemaskan, pria itu mengacungkan jari kelingking nya dengan hidung merahnya dan matanya yang berkaca-kaca.

"I promise" jawab Asha dengan senyum lembutnya, seraya mengaitkan jari kelingking nya pada jari kelingking Athar.

Setelah mendengar jawaban yang diinginkannya, Athar kembali membawa Asha ke dalam dekapan nya.

Sejak saat itu, Athar kembali menjadi lengket pada Asha, tak membiarkan gadis itu pergi tanpa nya. Bahkan, sampai program pertukaran pelajar telah usai, ia tetap ingin tinggal di Prancis. Dia memutuskan untuk tinggal di Prancis, karena tak ingin berjauhan dengan Asha-nya lagi.

Flashback Off

****

Tuk tuk tuk

Suara pena diketuk kan ke sebuah kaca itu menggema di satu ruangan yang sunyi.

Di ruangan sunyi itu, terlihat seorang pria berwajah maskulin dengan balutan jas nya itu tengah menatap kepadatan kota dari pantulan kaca yang besar. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke langit yang berwarna biru cerah tanpa awan.

Tok tok tok

Suara pintu yang diketuk itu melewati indra pendengaran nya.

"Masuk" ucap pria itu dengan suara beratnya.

Cklek

Pintu itu terbuka, dan terlihat seorang lelaki berbadan kekar dengan pakaian serba hitam sedang berjalan masuk ke dalam ruangan itu, lalu berdiri menghadap pria yang tengah menatap langit biru dari pantulan kaca.

"Maaf mengganggu waktunya, tuan. Saya datang kemari un--"

"Cepat katakan! Jangan bertele-tele!" potong pria itu dengan pandangan mata yang masih terfokus kan pada langit yang cerah.

"Begini tuan, saya melihat Nona Asha sedang menuju ke kampusnya dengan dibonceng oleh seorang pria yang belum saya ketahui identitas nya. Hanya itu informasi yang saya dapatkan, tuan Zerga" ucap pria itu sambil menunduk

Zerga yang mendengar nama gadis nya itu disebut, langsung membalikkan badan nya seraya menghadap ke arah anak buahnya. Tangan nya terkepal dengan kuat saat mendengar bahwa gadisnya itu tengah berboncengan dengan pria lain.

Tak!

Ia melempar pena nya ke sembarang arah. Mata nya menatap tajam ke arah anak buah nya, bak singa yang akan menerkam mangsanya hidup-hidup.

"CEPAT CARI TAHU TENTANG PRIA YANG BERSAMA GADISKU!" sentak pria itu dengan raut wajah yang sudah memerah dan rahangnya yang mengeras, menandakan bahwa ia benar-benar marah saat ini.

Pria yang sedang melaporkan informasi pada tuan nya itu sudah bergetar ketakutan

"B-baik, tuan. Saya permisi" ucap pria itu dengan nada yang sedikit bergetar, lalu pergi dari ruangan yang terlihat mencekam saat ini.

Sementara itu, Zerga masih terdiam dengan tangan terkepal kuat dan napasnya yang memburu.

"Attends ta punition, bébé (tunggu hukumanmu, sayang)" gumam nya seraya menyeringai tajam.





===================
Thank you for reading..
Don't forget to vote❤️
===================

Possessive Male AntagonistNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ