Part 16 - Punishment

52 20 33
                                    

"LEPAS!! LEPASIN GUE VINO!!"

"VINO!! HEH LO TULI?"

"LEPASIN GUE VIN, LO MAU BAWA GUE KE MANA ANJ-"

Belum sempat Bella menyelesaikan kalimatnya, sebuah tangan mendarat di atas bibirnya dan membekap mulut gadis itu. Lelaki itu memaksa Bella untuk masuk ke dalam mobiInya.

Perlahan tubuh Vino mendekat ke arah Bella dan tangan lelaki itu beralih mencengkram dagu gadis itu. Vino sengaja mempertipis jarak di antara keduanya. Tak lupa Vino memasangkan seatbelt pada tubuh Bella.

"DIAM!!"

"JADI CEWEK GA BOLEH NGOMONG KASAR!" tegas Vino.

"Dih apaan, suka-suka gue dong. Mulut juga mulut gue kok lo yang sewot," sahut Bella sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Vino di dagunya, tetapi tetap tak berhasil karna kekuatan lelaki itu lebih besar darinya.

Vino malah semakin erat mencengkram dagu Bella, gadis itu hanya bisa diam menahan rasa sakit akibat ulah lelaki itu. Dia tak kuasa berteriak meminta pertolongan karna mobil Vino memiliki kaca hitam jadi tak terlihat dari luar.

Cengkraman lelaki itu makin lama semakin kuat, Bella yakin setelah ini dagunya pasti memerah akibat ulah lelaki itu.

"Lo jadi cewek nurut aja bisa ga sih? Susah banget diatur," ujar Vino menghela napas. "Lo diem atau gue bikin lo ga bisa ngomong seharian?" tawar Vino.

Bella hanya diam mendengar penawaran dari Vino, atau kalimat itu bisa dikatakan perintah. Gadis itu paham maksud kalimat itu, dia tak mau mengusik jiwa iblis yang ada di dalam diri Vino. Tapi, dirinya tak kuasa apabila berlama-lama dengan lelaki yang ada di sampingnya itu.

"Lo nurut, gue bakal perlakuin lo dengan baik," bisik Vino sebelum dia melajukan mobilnya.

Vino yang tak mendengar sahutan dari kursi di sebelahnya pun lantas ikut terdiam, dia melanjutkan mengemudi mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Terlihat Bella terlelap di kursi sampingannya, Vino sesekali melirik ke arah Bella untuk memastikan gadis itu tetap baik-baik saja.

"Lo itu sebenarnya cantik banget Bell, kalo sikap lo ke gue lemah lembut dan penurut seperti dulu." lirih Vino.

Tak terasa kini mobil itu telah sampai di sebuah rumah besar yang terlihat agak menyeramkan karena jarang ditinggali, lebih tepatnya tak pernah ditinggali. Tapi, di dalam rumah tersebut sangat bersih karena setiap hari ada pembantu yang membersihkannya.

Vino yang melihat Bella sedang tertidur pun tak ingin mengusiknya, dia lantas membawa gadis itu ke dalam kamar yang ada di rumah itu. Yap, Vino membawa Bella ke kamar miliknya. Lelaki itu terkadang singgah di rumah ini ketika ingin menenangkan diri. Lantas Vino merebahkan tubuh Bella di atas kasur tak lupa dia pun mengunci pintu kamar itu.

°°°❄︎°°°❄︎°°°❄︎°°°

"Enghhh."

"Gue di mana?" beo Bella.

"Udah bangun cantik?" sapa Vino sambil menatap raut wajah Bella yang sedikit terkejut.

"Ini gue di mana? Lo nyulik gue?" tanya Bella.

"Di rumah kita, setelah menikah kita akan tinggal di sini," ujar Vino menjelaskan.

Bella terdiam, kini pikirannya berkecamuk. Dia sudah tak memikirkan perjodohan konyol itu, tapi lelaki di hadapannya malah mengingatkan hal itu kembali. Bella tak siap ketika harus tinggal berdua bersama Vino. Dia takut Vino akan memperlakukan dirinya sesuka hatinya, terlebih ketika dia membangkang dan kabur-kaburan dari lelaki itu, dia akan marah dan menunjukkan ekspresi iblisnya, pikiran-pikiran negatif itu selalu muncul di benaknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 07, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Husband Is Rude [On Going]Where stories live. Discover now