Part 14 - Dinner

52 41 33
                                    

Malam kini telah tiba, suasana saat ini terasa sangat nyaman dengan dihiasi bintang-bintang di langit. Perpaduan cahaya bulan dan bintang yang menjadikan malam ini nampak sangat indah.

Di rumah Bella sudah terkumpul kedua keluarga. Mereka semua terlihat asik mengobrol satu sama lain. Lelaki dengan setelan tuxedo berwarna hitam itu tak henti-hentinya tersenyum tatkala melihat gadis dengan gaun hitam berjalan menuruni anak tangga dan mendekat kearahnya.

Mata elang itu kini masih saja menatap gadis itu seakan-akan tak mau kehilangan gadis di hadapannya. Gadis itu malah menunjukkan raut wajah tak suka terhadap lelaki itu.

"Ehemm." dehem Vino.

"Eh Bella udah dateng, sini duduk nak di samping tante," ujar Rani-mamanya Vino.

Bella sedari tadi hanya menunjukkan senyum terpaksanya. Sebenarnya dia malas mengikuti acara dinner ini, tapi ayahnya memaksanya ikut, jadi mau tak mau dia menuruti perintah ayahnya.

"Baik, karena semua sudah kumpul mari kita bicarakan acara pernikahan Vino dan Bella," ucap Tyo-ayahnya Bella.

"Tyo, apa sebaiknya acara pernikahannya diadakan setelah mereka lulus sekolah aja." usul Rani.

"Apa tidak terlalu lama?" sela Dito-papanya Vino.

"Malam ini tunangan aja dulu om, saya udah siapin cincinnya." usul Vino.

Tenggorokan Bella serasa tercekat, dia terkejut dengan ucapan yang baru saja dikatakan Vino. Matanya membulat menandakan dia tak setuju dengan ucapan Vino.

"Vino udah gila." batin Bella kesal.

Dia tak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan Vino. Dengan gampangnya dia mengatakan hal itu. Bella ingin memprotes ucapan Vino tapi sudah terlambat, ayahnya malah menyetujui usulan Vino.

Bella beberapa kali berusaha menahan umpatannya. Dia kesal, marah dan benci terhadap kelakuan Vino yang semena-mena terhadapnya.

Bella kini sudah pasrah dengan keadaan, dia sudah capek. Hatinya lelah menghadapi cobaan ini. Menentang pun dia tak akan bisa karna keputusan ayahnya sudah tak bisa diganggu gugat.

°°°❄︎°°°❄︎°°°❄︎°°°

Akhirnya malam itu acara pertunangan telah dilaksanakan dengan adanya kedua keluarga yang menjadi saksinya.

Vino dan keluarganya langsung pulang ketika acara pertunangan itu telah selesai. Sepanjang acara dilaksanakan Vino tak henti-hentinya tersenyum kepada Bella, bukan senyum manis yang dia tunjukkan melainkan senyuman yang membuat siapa saja bergidik ngeri ketika melihatnya.

Gadis dengan gaun hitam itu berada di kamarnya. Tubuhnya direbahkan di atas kasur. Dia memandangi cincin yang baru saja disematkan Vino di jarinya sebagai tanda bahwa dia milikinya. Bella kesal tatkala mengingat acara konyol itu. Dia pun melepas cincin sialan itu dan melemparkannya ke luar jendela rumahannya.

"Ya Tuhan, aku harus apa sekarang?" batinnya.

"Vino sialan, gara-gara lo hidup gue jadi berantakan dan gue ga bisa berkutik sama sekali"

"Anjing, lo emang anjing Vino"

"Nyesel dulu gue jadiin lo sebagai tempat pelampiasan"

"Arghhhhh, kalo tau lo titisan iblis gue ga bakal jadiin lo pelampiasan"

Begitulah umpatan-umpatan yang keluar dari mulut Bella. Kepalanya serasa mau pecah, masalah ini semakin membuat hati dan batinnya tertekan. Pikirannya kalut tak bisa berpikir jernih untuk kali ini.

Mata lentik itu memandang ke langit-langit kamarnya. Satu ide terlintas dibenaknya, dengan cekatan Bella mencari nomor telepon lelaki yang beberapa hari ini telah mengisi relung hatinya, dia juga sangat merindukan lelaki itu.

Garynnn♡
Online

Gar? sibuk ga?
✓✓

Engga nih
Knp? kmu ada mslh?
✓✓

Iya :(
ko kmu bs tau?
✓✓

Sini cerita, ada mslh apa?
✓✓

Ayah mau jodohin aku :(
aku mau nolak tp ga bs :(
sedih banget😭
aku maunya nikah sm kmu😭
gar, aku bingung hrus apa😔
✓✓

Dijodohin sm Vino?
✓✓

Iya, kok kmu tau?
aku hrus gmna?
✓✓

Udh tunangan kan?
Turutin perintah ayah aja
✓✓

Gamau, aku ga cinta sm dia
aku maunya kamu gar...
bsk aku ke surabaya ya
✓✓

Mau ngapain? kabur?
Itu mlh nmbh mslah La
✓✓

Biarin, aku ga peduli
pokoknya bsk aku ke surabaya
✓✓

La...
Jangan ngeyel
Jangan nekat
Itu mlh memperumit mslh

Bela mematikan data selulernya, dia kesal dengan Garyn, lelaki itu tidak membantu Bella sama sekali. Gadis itu mencari kontak Anin di handphonenya dan segera mungkin menghubunginya.

Bella benar-benar nekat, dia besok akan pergi ke Surabaya, dirinya akan tetap menyusul Garyn bagiamana pun caranya.

"Hallo Bell, kenapa?"

"Anin, gue butuh bantuan lo, plis kali ini bantuin gue yaaa"

"Bantuin apa? Ini udah malem, hampir jam setengah 11 terus itu lo kenapa kebingungan gitu?"

"Ceritanya panjang, nanti gue ceritain ke lo. Jam 11 nanti lo jemput gue ya, lo jemput gue di pintu belakang rumah gue aja"

"Okeii, nanti gue ke sana, ini lagi siap-siap"

"Makasih Anin, gue tunggu segera"

Telepon pun terputus, Bella bersiap mengemasi beberapa barang yang harus dia bawa. Tak banyak yang dia bawa, dia tak mau repot karena barang bawaannya.

Bella mengganti bajunya lantas mengunci pintu kamarnya. Dia berjalan melalui jendela kamarnya. Tak lupa dia kembali menutup jendela itu.

Bella bergegas menuju pintu belakang rumahnya, ternyata mobil Anin sudah berada di sana. Bella pun memasuki mobil itu dengan perasaan was-was takut kedua orang tuanya tiba-tiba terbangun.

"Ayo buruan jalan." ujar Bella

"Okei, ini kita mau ke mana?"

"Ke rumah lo aja, nanti jam 3 pagi gue pesen tiket kereta ke Surabaya."

"What? Lo mau ke Surabaya? Mau ngapain?"

"Nanti gue ceritain di rumah lo, sekarang lo fokus nyetir aja." perintah Bella.

Mobil itu melaju kencang dengan kecepatan di atas rata-rata tak seperti biasanya. Dan kini mereka sudah sampai di rumah Anin.

Anin bergegas memarkirkan mobilnya di garansi dan tak lupa menutup gerbang rumahnya. Orang tuanya sedang pergi ke luar kota, makanya rumahnya terlihat sangat sepi.

"Lo duluan ke kamar gue, gue mau ke dapur ambil minum sama cemilan."

"Okay siap."

Anin membawa sekotak besar susu putih dan dua kaleng minuman bersoda, tak lupa dia membawa kripik kentang serta snack rumput laut kesukaannya.

Anin lantas meletakkan semua itu di meja dekat tempat tidurnya, kini mereka duduk lesehan di bawah dengan beralaskan karpet berbulu.

"Okay langsung ke intinya aja ya. Gue dijodohin sama Vino, gue gamau nikah sama dia Nin, jadi besok pagi gue mau kabur ke Surabaya."

"Hah? Lo serius mau ke Surabaya? Setau gue lo kabur kemanapun si Vino pasti bakal nemuin lo." ucap Anin

"Lo benar, tapi besok gue tetep akan ke Surabaya." kekeh Bella.

°•❄︎•°To Be Continued°•❄︎•°

My Husband Is Rude [On Going]Where stories live. Discover now