19: bukber

1.6K 189 18
                                    




note: mau update ini chapter nanti abis lebaran tapi kok udah beda suasana. jadi sekarang aja deh, abis itu ane cuti ya bos... jangan lupa vote sama komen yaa... maap lahir batin. muahh!


/cw/ mention of 18+ conversation





19.

Sovereign Montessori sedang sibuk mempersiapkan buka puasa bersama sesekolahan, walaupun banyak dari murid-murid sekolah ini beragama lain selain islam, tapi seluruh murid tetap diperbolehkan datang kalau mau, maklum, sekolah kaya.

Buka puasa bersama SM high school ini pun terkenal selalu mewah dengan dekor timur tengah yang apik, maklum (lagi), ketua panitia selama tiga tahun berturut-turut adalah pak Dion yang selalu perfeksionis.

"Wow, makanan beneran Al Jazeerah sama Eastern Star nih?" tanya Theo.

Dion ngangguk, "sumbangan orang tua murid sini emang top... tau sendiri anak dubes arab sekolah disini, belom lagi yang lain-lain..." SM memang gudangnya anak-anak orang kaya.

"Acaranya jadi di aula utama?" tanya Theo lagi.

"Iya dong, nanti kalo ibadahnya di masjid sekolah, tarawih juga disana... mo ikut ga?"

"Kemana?"

"Sholat tarawih." Ujar Dion.

"Tapi minggu besok ikut gue gereja ya?" balas Theo, Dion tertawa.

"Joan mana deh?" tanya Theo, setelah kejadian ribut dengan Joyce dulu itu, Joyce sempet hampir bilang ke orang tua nya untuk membatalkan pernikahan, untungnya Joan dengan sigap ngerayu, sampe harus keluar tabungan extra buat mereka pergi liburan sebentar berdua. Kata Joan, "gapapa deh uang honeymoon kepake dikit, gue cuma berharap tiga temen gue nyumbangnya rada banyak." Sambil merujuk ke Dion, Theo, dan Silvi.

Pintu ruang konseling terbuka, Dion menoleh dan melihat Eses, "Silver, masuk." Ujarnya pada perempuan batak yang melongok kedalam ruangan. "Haydar mana?"

Eses menggeleng, "ga tau pak, kan ga sekelas."

Pak Dion mengangguk sekilas, "oke oke... hmm, ini copy form yang kemaren udah kamu isi, terus jadwal olimpiade kamu.... Matematika ya?" Pak Dion berhenti sejenak, "Oh, kamu duluan besokannya baru Haydar." Ia mengangkat kepala, "oke good luck!"

"Eh pak ini kenapa berkasnya Haydar dikasih ke saya?"

"Nitip kalo ketemu, saya mau keluar, ada urusan soal bukber." Dion melihat wajah Eses yang ga ikhlas dititipin berkas-berkas Haydar, "lagi ribut sama Haydar?"

"Ha?" Eses agak kaget. "ribut? engga..."

Dion tersenyum, "saya nih guru konseling lho, basic saya psikologi... kamu ke Haydar itu kaya ada tembok yang kamu bikin sendiri." Ujar Dion.

"Ya iyalah pak, dia suka keterlaluan godain saya... kan risih."

"Silver... kamu pasti tau kalo orang kaya Haydar gitu dijudesin makin nempel. Kalo emang ga suka bisa langsung suruh dia stop buat deketin kamu."

Eses diam.

"Kamu juga sebenernya suka ya sama Haydar?"





Dua berkas ada ditangan Eses sekarang, dan kata-kata pak Dion terus berputar dikepalanya. Kamu juga sebenernya suka ya sama Haydar?

Pertama kali Eses secara terang-terangan didekati sama cowo tengil itu adalah masa perkenalan perwakilan olimpiade untuk SMU Sovereign Motessori di tengah semester 2 kelas 10, Ia akan mewakili sekolah maju di olimpiade matematika, sedangkan Haydar maju di debat bahasa inggris. Awalnya Eses mau-mau aja berteman dengan semuanya tapi ketertarikan Haydar padanya yang begitu blak-blakan membuat dia agak segan.

My Dream Universe [NCT Dream, Aespa, SM artist]Where stories live. Discover now