chapter 8: LDK

1.6K 239 42
                                    


note: sebelum mulai boleh dong bagi votenya... makasiih



8.


"Bang! Lo yang bener aja deh kasih gue satu grup sama Karina." Jeno masuk ke kamar Mark tanpa intro dan langsung ngomel sambil menghempaskan diri ke kasur Mark yang baru saja dia bereskan.

"Duh lecek lagi deh tu sprei." Walaupun ada ART dirumah tapi tetap Fany membiasakan dua bujangnya untuk beberes dan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan sendiri.

"Maaaark..."

"Apaaaa." Mark memutar kursi gamenya menghadap Jeno.

"Kerjaan lo kan ini pasti?"

"Kan segrup harus ada semua divisi Jen, kalo ga sengaja bareng ya maaf... lagian kenapa panik sih? Kemaren bilangnya ga naksir Karina beneran?"

"Emang engga." Jeno bangkit dan berdecak, "udah dibilang gue cuma suka biasa aja, sekarang udah ga kali." Sebetulnya ada rasa gengsi karena Karina justru suka pada Mark, rasanya aneh menaruh hati pada perempuan yang kagum sama kakaknya sendiri.

"Oh udah ga naksir... ya udah, ga usah salting kan?"

"Lo pikir gue salting karena segrup sama dia?" tanya Jeno, "yang gue masalahin jurid malamnya, Markiiieee... kenapa cuma berdua-berdua, mana gue bareng Karina lagiiii..." kata Jeno sambil menunjukkan obrolan grup mereka, kali ini Winar sudah mengirimkan pasangan jurid malam, "gue jurid malam berdua sama Karina."
"Kalo ini sumpah gua tau." Mark ngakak, "cieee selamat yaa..."

"Selamat apaan sih?"

"Seneng ga?"

"Ya enggaklah, biasa aja." Jeno buang muka.

Mark yang masih ngakak tiba-tiba terdiam, "eh... waduh..."

Jeno memandang kearah Mark, "nah kan, baru sadar kan lo."

Mark baru sadar bahwa sang adik adalah penakut juara satu tingkat nasional, jangankan sama hantu, sama kamar gelap aja dia bisa lari terbirit-birit. Ditambah lagi dia harus jurid malam bersama cewe (yang katanya) mantan gebetan, "Ya ampun, Jen, bisa malu-maluin keluarga Abbas lu..."

Jeno mendengus kesal, "bilang Winar gih minta tuker!"

"Ya ga bisa lah!"

"Ya harga diri gue gimanaaa."

"Ya pura-pura ga penakut aja!"

"Ya gimana caranya?"

Mark diam, "ga bisa Jen... gue ga bisa minta tuker... ntar yang ada lo keliatan nepotisme banget... lo masuk SSC aja udah banyak omongan." Gumam Mark, "udah lah Jen, mungkin ini saatnya lo man up, be a real gentleman! Kali kali abis ini Karina jadi kagum sama lo."

Jeno kembali membanting diri ke kasur dan menjejak-jejakan kakinya dengan kesal sampai kasur Mark berantakan.

"Mending lo hubungin Karina aja."

"Ga ada nomernya." Jawab Jeno ditengah ngambeknya.

"Jangan pura-pura bego deh, nomer dia pasti ada di grup."

Jeno duduk tegak lagi, "pinjem hp lo aja."

"Buat?"

"Telpon Karina."


~~


Karina menyaut teleponnya tapi belum menjawab panggilan masuk tersebut, ia hanya sibuk menerka-nerka kira-kira kenapa Mark meneleponnya, "jangan-jangan gue mau dilabrak gara-gara udah bikin hubungan dia sama mba Ay kacau..."

My Dream Universe [NCT Dream, Aespa, SM artist]Where stories live. Discover now