11. BENCANA

6.6K 308 5
                                    

Haloo semuanya. Maaf ya saya lama nggak ngepost. Lagi sibuk kerjaan kantor.

Akhirnya jadian juga sama Kak Leo, asyiiikkkk



Esoknya semua temanku gempar dengan apa yang kulakukan kemarin di SET TV. Di tambah lagi dengan kenyataan bahwa aku dan Kak Leo sekarang... hmm... (dengan wajah merah merona) Pacaran. Perkembangan yang begitu cepat membuat mereka kaget setengah mati, ga nyangka aku bakalan senekat itu. Ciuman didepan orang  banyak.

"Walau kami patah hati, kami tetap mendukung mu Chika!" kata Jia Le pura - pura bersedih lalu tertawa kencang.

***

Aku melihat Kak Leo di gerbang sekolahku, rupanya dia menjemputku.

"Kakak!" aku memanggilanya manja. Dan Kak Leo menyambutnya dengan penuh senyuman.

Aku dan Kakak pulang sambil menaiki sepedaku, dia diantar Alex tadi. Sudah lama rasanya, bahkan aku hampir lupa bagaimana rasanya di bonceng Kak Leo. Dulu gara - gara aku sering diledekin penakut oleh teman- temanku, aku minta sepeda pada ibu dan mau berangkat sekolah sendirian ga diantar Kak Leo. Kak Leo hanya diam tak membantah.

Aku mempererat pelukanku di pinggang Kak Leo. Ku biarkan angin menerbangkan rambut panjangku yang kugerai. Aku suka  sekali. Aku bahagia sekali.

"Lho, Kok ke sini? " tanyaku pada Kak Leo.

Rupanya dia tidak membawaku pulang melainkan ke Pantai tempat kami biasa menghabiskan waktu. Laut terlihat sangat biru, langit terlihat lebar membentang, luas serasa hendak menindihku. Aku melamun terbawa hembusan angin yang menerbangkan rambutku, suara ombak membuat mataku ngantuk, dan pipiku dingin...

"Dingin!" teriakku, aku menoleh ternyata Kak Leo menempeli pipiku dengan minuman dingin yang di belinya. "Bikin kaget saja!" omelku, Kak Leo hanya tertawa mendengar omelanku. Lalu dia ikut duduk disebelahku, seketika dadaku berdebar kencang ga tau kenapa?. Kak Leo hanya diam memandangi lautan seperti yang kulakukan tadi. Dan aku menirunya. Terlalu sunyi, terlalu tenang, terlalu hampa.

"Apa kamu mau cerita sekarang?" tanya Kak Leo tiba - tiba. Aku tau cepat atau lambat, Kakak pasti menanyakannya. Peristiwa di SET TV beberapa hari yang lalu.

Dan aku hanya tersenyum, lalu menggeleng. Dan Kak Leo tidak menanyakan hal itu lagi.

"Sebenarnya Kakak sudah tau cukup lama!" katanya kemudian. Tapi Kakak baru mengetahui hal itu dengan lebih jelas kemarin tepatnya.

Aku menoleh, Kakak sudah tahu sejak lama? Kapan? Bagaimana? Apa maksud Kakak?. "Apa?" banyak pertanyaan yang muncul dikepalaku dan aku hanya bisa berkata 'apa?'

"Setelah ayah meninggal, kita pindah! Rupanya ada yang mencarimu kesana, seorang pria. Aku rasa dia suruhan Manager Su untuk mencarimu. Dia benar - benar mencarimu!" jelas Kak Leo.

"Kakak tahu Kalau Manager Su itu Kakakku?" tanyaku bingung, jadi Kakak selama ini sudah menyembunyika fakta dariku.

"Hanya curiga. Karena orang itu pernah datang ke rumah lama kita, Kakak tidak sengaja bertemu dengannya, pria tersebut sedang mencari tahu tentang mu! Tapi Kakak tidak memberi tahukan apapun, jadi dia pergi. Dan kemudian Kakak melihatnya lagi beberapa minggu yang lalu keluar dari ruangan Manager Su, dan Kakak kemudian tahu kalau Manager Su sedang mencari adiknya!" lanjut Kak Leo.

"Aku nggak ngerti!" aku balik bertanya.

"Selama ini, Manager Su sedang mencarimu, dia menyewa detektif untuk menemukan keberadaanmu! Dia benar - benar merindukanmu!" jelas Kak Leo. Ada nada tertekan dalam suaranya. " Selama ini Kakakku tidak menceritakan hal ini kepada siapapun, bahkan kepada Ibu sekalipun. Karena... karena Kakak takut kalau mereka menemukanmu, mereka akan membawamu pergi jauh dari Kakak, karena Kakak tidak bisa hidup tanpamu!" lanjut Kak Leo, matanya mulai merah, nadanya jadi sedikit bergetar, dia mencoba menahan tangisnya.

My Lovley BrotherOn viuen les histories. Descobreix ara