PART 1

1.1K 91 8
                                    

"Woi minggir!" Teriak seorang dari arah belakang Fayra.

Fayra pun yang mendengar teriakkan itu tentu saja kaget dan langsung minggir.

Laki-laki itu mendecak, "cewek sekolah mana nih!" Teriak laki-laki yang tidak Fayra ketahui namanya.

"Anak lentera bangsa itu Ka" jawab salah satu dari mereka.

Laki-laki itu pun tersenyum smrik "berani juga Lo lewat sini sendiri" ucap Aska Sembari mengurung Fayra dengan satu tangannya bersandar pada tembok.

"Gue mau pulang minggir" ucap Fayra yang tentunya sudah takut bukan main.

"Enak aja mau pulang, Lo cantik juga boleh nih jadi cewe gue" gumam Aska menggoda Sembari terus menatap mata Fayra yang sedari tadi mencoba mengalihkan pandangannya.

"Gue udah ada pacar, lepas!"

"Ngga peduli, gue mau Lo. Sekarang Lo jadi cewe gue."

"Nggak jelas Lo, Lepasin gue!" Sentak Fayra yang memang sudah takut dan ingin segera melarikan diri.

"Berani juga nih cewe, makin tertarik gue sama Lo" goda laki-laki yang semakin gencar setelah mengetahui nama gadis itu.

"Tumben nih bos godain cewek" bisik laki-laki yang tak jauh dari Fayra jadi Fayra masih mendengar bisikan teman dari laki-laki di depannya ini.

"Kaga tau lah" bisik temannya di sebelahnya.

"Nama Lo siapa?" Tanya Aska.

"Fayra" jawabnya dengan berusaha terus untuk menatap kearah lain karna sedari tadi Aksa tidak mengalihkan pandangannya pada mata Fayra.

"Cantik juga nama Lo, muka Lo juga cantik."

Rasanya Fayra ingin muntah mendengar gombalan laki-laki di depannya ini.

"Ayo pulang, gue anter Lo" ajak Aksa dan menarik tangan Fayra dengan pelan.

"Ngga mau, gue mau naik angkot aja" jawab Fayra dan melepaskan genggaman Aksa pada tangannya.

"Gue ngga minta persetujuan Lo"

"Kalian semua boleh balik ke markas, gue anter nih cewek gue dulu" ucap Aksa pada teman-temannya yang kurang lebih ada 15 orang.

"Siap bos" jawab mereka dan langsung kembali menaiki motornya untuk segera meninggalkan Aksa dengan cewe yang baru di temui laki-laki itu beberapa waktu lalu.

"Ayo naik" ucap Aksa menyuruh Fayra untuk naik ke atas jok motor sport nya.

Setelah itu Aksa mulai menjalankan motornya meninggalkan gang sempit itu untuk mengantarkan gadis di belakangnya ini pulang.

Di perjalanan pikiran negatif tidak dapat terhindari dari benak Fayra, karna ini juga kali pertama dia pulang bersama laki-laki dia takut nanti mamanya akan marah, itu lah yang Fayra pikirkan di sepanjang jalan.

...

"pagi cantik" sapa laki-laki yang biasa di sapa Aska kepada kekasihnya Fayra.

"Apaan sih Lo, kemarin gue udah peringatin Lo ngga usah pake segala jemput-jumput gue. Gue bisa berangkat sendiri." Kesal Fayra pada laki-laki di Depannya ini.

Aska menaruh telunjuknya di bibir Fayra memberikan isyarat agar Fayra tidak membuka suara lagi "hustt.., masih pagi Lo jangan berisik" ucap Aska.

"Lo yang berisik" ketus Fayra dan berlalu meninggalkan Aska untuk mencari angkot yang bisa mengantarkannya ke sekolah.

"Lo naik naik atau gue gendong Lo buat naik." ucap Aska namun di hiraukan oleh Fayra dan gadis itu tetap berjalan untuk mencari angkot.

"Aaaa, lepasin gue!" sentak Fayra dan terus memukul punggung Aska yang sedang menggendongnya seperti karung beras ini.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now