05. Reuni

80 14 2
                                    


Laki-laki dengan setelan piyama berjalan memasuki dapur sambil meregangkan otot bahunya. Di dapur sang istri melirik sekilas suaminya yang semakin dekat dan melanjutkan lagi kegiatan mengupas bawang.

"Belum cuci muka?" kata Rindu tanpa menoleh pada Gavin yang mengambil gelas.

"Hmm haus" katanya dengan suara serak khas baru bangun tidur. Menuangkan air ke dalam gelas dan menegaknya hingga tandas.

"Tadi ada telpon masuk ke hp kamu"

"Siapa mas?"

"Rina"

"Apa katanya?"

"Jangan sampai nggak datang ke acara reuni nanti malam, di Rumah Makan Bandungan" Gavin berucap sambil memperhatikan tangan Rindu yang dengan cekatan memotong nangka menjadi beberapa bagian.

"Akhirnya dia milih tempat itu? Dari kemarin Rina sibuk ajakin aku ke sana. Kamu mau datang?" sejenak Rindu menghentikan kegiatannya untuk melihat wajah kantuk suaminya. Sambil terkekeh Rindu melepaskan sarung tangan plastik yang dia gunakan, menghampiri Gavin dan merapikan rambut pria itu yang acak-acakan.

"Aku datang kalau kamu datang. Rumah makan baru ya?"

"Iya udah kita datang berdua. Katanya iya, Grand Opening empat hari yang lalu"

"Sekalian malam mingguan, iya kan sayang?" Kata Gavin mengerling nakal dan dibalas decakan dari Rindu. Menjauh dari Gavin dan mulai melanjutkan lagi kegiatannya memotong nangka.

"Masak apa?"

"Gulai nangka"

"Wah enak. Eh kamu beli donat?" Gavin mengambil satu donat dari piring kecil di atas meja.

"Dibagi bu Emilda"

"Suaminya nggak ngamuk?"

"Mas nggak boleh gitu" tegur Rindu, Gavin hanya tergelak.

Gavin mendekati Rindu " Iya maaf. Istriku cantik sekali pagi ini "

"Mas jangan peluk-peluk, aku lagi megang pisau nih" tangan Gavin menggantung di udara. Dia batal memeluk Rindu dan duduk di kursi memperhatikan rindu masak.

"Galaknya"

"Dari pada mas nontonin aku masak, mending cuci muka sana terus bantu cuci kangkung di belakang"

"Siap laksanakan, mana ucapan selamat paginya?"

"Selamat pagi sayang" kata Rindu setelah memberi kecupan di pipi Gavin.

"Selamat pagi juga istriku" kata Gavin memeluk Rindu singkat kemudian beranjak ke kamar mandi.

Jam menunjukan pukul tujuh malam. Gavin duduk menyandarkan punggungnya pada sofa di sudut kamar, laki-laki itu mengakhiri game di handphonenya dan menghampiri Rindu yang masih sibuk memoles wajahnya dengan make-up.

"Jangan cantik-cantik" Gavin menumpukan tangannya pada bahu Rindu. Dia bukannya tidak suka jika Rindu berdandan, dia suka sangat suka. Tapi laki-laki lain jadi sering melirik istrinya, dia tidak suka istrinya dilirik laki-laki lain.

"Terima kasih pujiannya"

"Kapan selesainya?" tanya Gavin memainkan rambut halus istrinya yang sedang berkaca cantik. Pasalnya sudah setengah jam dia menunggu Rindu tapi belum juga selesai.
Rindu terkekeh, Gavin sudah bertanya sebanyak lima kali.

"Sebentar lagi"

"Beneran ya sebentar lagi. Aku panasin mobil dulu"

Pasangan suami istri itu memutuskan untuk ikut bergabung dalam acara reuni alumni SMA mereka dulu. Sudah sering penghuni grup alumni merencanakan untuk reuni, baru kali ini benar-benar terlaksana. Selain pemilihan hari yang tepat, Rina (teman SMA) juga sudah mencocokkan waktu perkumpulan mereka dengan tanggal kebahagiaan alias tanggal gajian. Hal seperti itu dilakukan untuk menghindari alasan
'Lagi kangker nih.'

Harta Tahta Kesayangan SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang