AZALEA - 30

200 32 51
                                    

Malam harinya Ken dan ayah serta Stevy siap untuk menjenguk Lea, tak lupa tadi Ken membeli buah buahan untuk dibawa.

Sepanjang perjalanan Stevy terus berceloteh ria, menginginkan memberi sebuah pelukan hangat untuk Lea.

Tiba di rumah sakit mereka turun dari mobil dan mulai berjalan melewati koridor. Ken yang sudah hafal arah jalannya nampak tak sedikitpun kebingungan.

"Nah itu ruangannya" tunjuk Ken di depan ruangan bertuliskan nomor 24. Mereka setelah mendekati ruangan itu. Stevy sedikit berlari kecil, nampak sekali tak sabaran.

"Kakak ayo buruan ketuk pintunya," pinta Stevy kepada Ken.

Ken terkekeh, tak lama kemudian ia mengetuk lalu membuka pintu kamar Lea dirawat, terlihat Lea tengah mengobrol bersama papanya.

"Kak Lea" teriak Stevy. Ia berlari menghambur memeluk Lea yang masih tertidur.

"Stevy sayang" jawab Lea tulus, tangannya balik memeluk erat Stevy.

"Kak Lea kok bisa sakit lagi, Stevy sedih" ucap Stevy

"Kak Lea gapapa sayang. Ini udah baik kok, sebentar lagi pulang" jawab Lea menenangkan.

Sementara Ken, ia berada di samping Stevy, memandang hangat interaksi keduanya. Ayah Abhi pun tengah berbincang dengan papa Rizal.

"Gimana kondisi lo?" tanya Ken

"Udah mendingan Ken." jawab Lea.

"Syukur deh"

Cklek

Pintu ruang rawat Lea terbuka menampakkan sesosok wanita berambut sebahu yang tengah menenteng paper bag. Mereka semua menoleh, dan....

Tatapan antara dua manusia itu bertemu, sama sama dengan raut wajah terkejut dan tak menyangka. Terkahir mereka bertemu 14 tahun yang lalu, tepatnya saat Stevy dilahirkan.

Paper bag yang semula berada ditangannya pun terjatuh, terlihat beberapa kain baju didalamnya.

Raut wajah salah satu dari mereka memerah, menampakkan ekspresi benci, marah, tidak senang, tidak menyangka menjadi satu.

"Mama" ucap Lea. "Stevy kenalin itu mama kak Lea" ucap Lea lagi.

"Halo tante" ucap Stevy ramah. Sementara mama Ica, benih benih air matanya menetes kala melihat Stevy disana.

Jessica Stevy Darmawan anak dari korban kelalaiannya, yang harus menjalani hidup sebagai anak yatim sedari ia bayi akibat kesalahan fatal dirinya, kini ia berada di depan matanya.

Bertatapan langsung.

Perlahan ayah Abhi mendatangi Stevy dan menarik keras tangannya. Stevy yang terkejut pun langsung memeluk tubuh Ken.

"Kita pulang sekarang!" perintah ayah Abhi.

Stevy menggeleng, ia masih merindukan Lea, "emoh. Nanti aja, Stevy masih kangen kak Lea. Kan kita baru sebentar yah" jawabnya.

"Stevy, ayah bilang pulang, pulang!" teriak ayah Abhi.

Semua terkejut termasuk Lea. Ada apa ini?

"Ayah kenapa?" tanya Ken, ia masih setia memeluk tubuh Stevy yang ketakutan.

"Lea, kamu anak dari pembunuh ini?" tanya ayah Abhi.

"Ayah!" teriak Ken. Ia tidak menyangka ayahnya akan bertanya sememalukan ini.

"Om. Om kenapa? Pembunuh? Itu mama saya om, bukan pembunuh" ucap Lea bingung. Tangan papa Rizal kini sudah berada di genggamannya.

Sementara perempuan yang tengah dituduh itu, diam membeku, air mata pun masih menetes.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AZALEA [ON GOING]Where stories live. Discover now