AZALEA - 27

116 60 18
                                    

"Ken!"

Teriakan seorang perempuan mampu menghentikan langkah kaki seorang Kenzie. Lantas ia langsung menghadap ke sumber suara itu.

"Hm" sahut Ken

"Lo apain adek gua?" tanya Lea langsung setelah berada di samping Ken. Memang ia berniat memarahi Ken hari ini. Atas aduan Stevy tentunya.

"Hah?" Ken kebingungan, terlihat dari wajahnya yang langsung nampak itu.

"Lo apain Stevy?" tanyanya jelas.

"Ga gua apa-apain" jawab Ken yang baru maksud akan pertanyaan Lea.

"Bohong. Stevy semalem chat gua. Tengah malem ken. Dia bilang katanya lo abis marahin dia?" tanyanya dengan mata yang melotot.

Sontak Ken langsung memutar bola matanya malas. Apa apaan ini, Stevy kan adiknya kenapa jadi Lea yang sewot, pikirnya. "Gua ga suka dia bahas cowok. Dia belum saatnya mikirin hal itu" jawab Ken. Perlahan ia mulai melangkahkan kakinya lagi menuju kelas.

"Ya tapi ga harus dengan cara di marah juga kali!" jawab Lea dengan kaki yang terus mengikuti arah Ken. "Terus tadi Stevy berangkat sekolahnya gimana? Jadi jalan kaki? Semalam dia bilang mau jalan kaki, karena ga mau berangkat sama lo."

"Lo bisa diem ga si" ucap Ken dengan mata yang terarah ke bola mata indah milik Lea. Dia bisa melihat wajah tulusnya Lea. Ia memang suka memarahi Ken kalau menyangkut tentang Stevy, adiknya. Lea sangat menyayangi Stevy.

"Jawab pertanyaan gua dulu" balas Lea sambil menatap balik mata Ken.

"Stevy tadi naik ojek. Tapi tetep gua ikutin dari belakang. Dia sama sekali ga mau jawab pertanyaan gua" jawab Ken. Masih dengan pandangan yang terarah ke Lea. "Lo ga usah khawatir, nanti malam ayah pulang, dan bakal di rumah lama. Jadi biar dia sama ayah dulu" ucap Ken menenangkan.

"Emang ayah kamu darimana?"

"Surabaya. Ada urusan bisnis" jawab Ken. "Udah sana duduk." usir Ken.

Lea yang sadar kalau dirinya diusir segera mendengus kesal. Lalu berjalan ke tempat duduknya, menaruh tas di meja, lalu mengambil handphone yang ada di sakunya.

Membuka isi chat, lantas Lea langsung berjalan menuju pintu kelas.

"Hai Lea" sapa seorang siswa laki yang baru masuk, namun terkejut kala Lea keluar dari pintu ruangan kelas secara tiba tiba.

"Eh hai Rafa" balas Lea

"Mau kemana?" tanya Rafa lagi.

"Eh ini mau nyusul Maureen ke gerbang barusan dia chat minta dituntun karena kakinya keseleo" jelas Lea panjang lebar..

"Loh emang dia ga dianter sampai kelas?" tanya Rafa heran. Tapi jujur ia salut atas persahabatan Lea and the geng nya itu. Solid sekali pikirnya. Selalu membantu kala ada yang sedang sakit atau kesusahan, contohnya saja ketika Lea pingsan, ketiga sahabatnya sampai rela tidak mengikuti pelajaran demi menjaga Lea. Dan sekarang Lea harus kembali lagi turun ke bawah dan menuju gerbang, demi menjemput Maureen.

"Engga. Hehe. Eh btw aku duluan ya. Ini Maureen udah nelpon" ucap Lea ketika melihat ponselnya berdering. Nampak dengan jelas Maureen yang menelponnya.

"Iya sabar ini gua ke bawah"

"Buruan anjir gua malu sendirian disini"

"Sabar aelah"

"Dah dah"

Kira kira begitulah obrolan suara telpon yang terdengar antara Lea dan Maureen. Setelah melihat Lea turun ke bawah, lantas Rafa langsung saja masuk ke dalam kelas, ia melihat Ken dan beberapa siswa lainnya disana, termasuk Angga dan Dimas yang sudah lama tidak ambil peran disini. Hehe.

AZALEA [ON GOING]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ