Asep dan Ujang

1.1K 131 56
                                    

Pak Sena berjalan menuju balkon kamar nya sambil memegang secangkir susu hangat, dia gak minum kopi karena dia lagi mengurangi konsumsi kopi dan ada beberapa alasan yang tidak bisa di beritahukan makanya dia gak ngopi.

Hari ini masih pagi waktu pak Sena nongkrong di balkon kamar nya bahkan matahari baru muncul sedikit tapi di luar sudah mulai terang. Hari ini juga tanggal merah dan pak Sena bisa beristirahat sejenak dari tuntutan pekerjaan nya yang sangat amat melelahkan.

Sambil menyeruput susu hangatnya, pak Sena menatap kedepan kebetulan kamarnya berhadapan langsung dengan kamar murid kesayangannya siapa lagi kalau bukan si Asep. Samar samar dia melihat muridnya masih tertidur, kemudian semakin lama dia memperhatikan dia menemukan pemandangan yang mencengangkan.

Yaitu muridnya yang tidur tengkurap dan  cuma memakai atasan piyama kebesaran, karena jendelanya terbuka angin menerbangkan piyama kebesaran dan langsung mengekspos bagian bawahnya.

Pak Sena langsung menyemburkan susu yang di minum nya, pagi-pagi gini dia sudah di kasih ujian liat penampakan pantat bahenol Asep yang cuma pake celana dalem ketat warna putih.

Pantatnya bulat, padet terus waktu dia  gerak keliatan getaran nya dan juga remesable.

Lama dia memperhatikan pemandangan itu, kemudian dia menundukkan kepalanya melihat gundukan diantara kakinya. Dia menghela napasnya kemudian dengan malas berjalan kedalam kamarnya dan perlu menidurkan sesuatu.

Di sisi lain Asep masih tidur sambil bermimpi menikah dengan pak Sena tanpa menyadari kalau sekarang dia menjadi objek fantasi seseorang untuk memuaskan nafsunya.

*******

Asep sama Ujang lagi jalan jalan ke mall, soalnya mereka lagi banyak uang hasil dari jual diri. Gak deng bercanda, sebenernya uang itu  hasil malak ayah dan bundanya, bukan hasil jual diri emangnya kalau mereka berdua beneran jual diri bakalan laku?

Sambil berjalan Ujang dan Asep bergandengan tangan karena duo bocil itu takut salah satu dari mereka berdua hilang kan kasian ayah sama bunda kehilangan anak yang gak tahu terimakasih kayak Ujang ataupun Asep.

Outfit mereka ke mall sekarang itu samaan alias couple, mereka pakai baju yang di beliin bundanya waktu lebaran kemarin yaitu baju kodok celana pendek dengan dalaman yang satu warna  kuning yang satunya lagi warna biru. Memang mereka berdua kayak cosplay jadi pentol dari negeri Jiran, tetangga sebelah. Si Asep pakai warna kuning terus si Ujang pakai warna biru.

Mereka berdua celingak-celinguk kayak orang ilang sampai mereka berdua ketemu Nala sama Andra yang lagi ngedate, biasalah pasangan gei itu bisa ngedate di mana saja dan kapan saja bahkan di kamar mandi sekolah pun.

" Asep sama Ujang ngapain disini?." Tanya Andra yang menghampiri kedua kakak Adek itu.

" Jadi tukang bersih-bersih." Ucap Asep.

"Astaga! Om Supri bangkrut ya sampai-sampai kalian berdua jadi tukang bersih-bersih gini. Ini aku ada sedikit uang buat bantu kalian." Ucap Andra dengan iba kemudian dia menyelipkan segepok uang ke tangannya Asep.

Tenang keluarga Andra itu kaya sampai 9 turunan, kebetulan Andra keturunan ke sembilan jadinya masih kecipratan harta keluarga yang gak seberapa itu.

Asep langsung mengambilnya tanpa malu-malu.

"Masa cuma aku doang yang di kasih sih Andra, Ujang juga dong dia butuh uang buat beli tas anjing yang limited edition itu buat ngajakin anak bebek peliharaannya jalan-jalan." Ucap Asep.

Andra langsung memberikan uang segepok lagi kepada Ujang sambil mengelus elus kepalanya Ujang.

"Makasih ya kak Andra, semoga kakak dapet jodoh lebih kaya dari kakak." Ucap Ujang sambil tersenyum malu-malu.

Be in love with SENAWhere stories live. Discover now