Part 97 - Keputusan

Comenzar desde el principio
                                    

Ibunya Kagami sudah tahu inti permasalahan (your name).

"Saya tahu kalian siapa dan saya tahu kalian sama-sama berada di situasi yang sulit. Tapi itu tidak bisa kalian jadikan alasan untuk bersikap egois. Saya tidak menyalahkan perbuatan kalian tapi saya tidak membenarkan sikap kalian juga." Ibunya Kagami melipat tangannya di depan dadanya dengan wajah serius.

Namun tak lama setelah itu, senyuman muncul di wajahnya "Tapi sepertinya sekarang kalian sudah sadar dan menyesali perbuatan kalian. Tolong..., kalian masih muda. Nikmatilah momen pertemanan kalian, hargailah tiap detik kebersamaan kalian. Dengan begitu hal buruk tidak akan terjadi lagi pada kalian."

Mendapat perkataan seperti itu, Kisedai tidak membalas. Namun mereka menyerap saran Ibunya Kagami dalam diri mereka dan bertekad agar mereka tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

Diantara mereka yang terdiam merenungi ucapan wanita itu, hanya Kagami yang berani membalas ucapan Ibunya "Mom rasanya aneh jika kau bersikap seperti orang tua yang pengertian."

Ibunya Kagami meraih kepala Kagami dan mengacak-acak rambutnya kasar "Kan aku memang orang tua, dasar anak sialan. Sudah, Mom lelah jinjit terus." Kagami mendengus geli, lalu ia tersenyum dengan anggukan kepalanya.

"Oh sepertinya mereka sudah selesai." Kagami dan Kisedai pun mengikuti arah pandangan Ibu Kagami.

(your name) kembali tanpa Ibunya.

"Baiklah Mom pergi dulu. Mom mau jalan-jalan. Sudah lama Mom tidak ke Jepang." Ucap wanita itu kepada Kagami dan (your name)

Setelah kepergian Ibu Kagami, suasana kembali menjadi tegang.

Kagami dan Kisedai menunggu dengan perasaan cemas.

Ekspresi wajah (your name) tak menunjukkan apa-apa. Mereka tidak bisa menebak apa yang dipikirkan (your name) dan apa yang akan dia sampaikan.

Dia terlihat sangat siap menyampaikan sesuatu kepada teman-temannya itu.

(your name) membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu.

"....."

-------------

......

......

.......

"Gerbang 1 telah dibuka. Silahkan menuju ke gerbang 1 untuk penerbangan pesawat....." Suara yang berasal dari pengeras suara itu mengisi bangunan besar itu.

Orang-orang berlalu lalang membawa ransel maupun tas koper mereka. Tidak hanya orang-orang saja, pesawat yang berada di lapangan pun memecahkan keheningan, dari yang mau lepas landas maupun yang baru saja mendarat.

Tak terkecuali gadis itu.

Di sampingnya sudah ada koper yang menemaninya.

Di hadapannya ada teman-temannya berdiri menatapnya.

Sebisa mungkin mereka berwajah seperti biasa. Meskipun sebenarnya di dalam hati mereka, mereka merasa sangat berat hati melepaskan kepergian seseorang yang berharga bagi mereka itu.

"Kalian semua repot-repot bolos sekolah demi aku. Aku tidak senang kalian membolos sekolah, jadi jangan senang dulu Daiki-kun." (your name) bernada jahil di akhir kalimatnya.

Aomine tidak membalas ucapan (your name) seperti biasanya. Jika bukan karena terjebak di situasi sekarang, Aomine pasti membalasnya dengan ucapan kasarnya.

Energi nya sudah terkuras habis karena kesedihannya.

Aomine mengepalkan tangannya "Apa...apa kau benar-benar akan pergi ?" Gumamnya dengan nada rendah.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora