[Chap20] | korban sinetron

Start from the beginning
                                    

"Memangnya siapa dia, sok-sok an bener. Awas aja lo!" Gumam Vina menuju kursinya.

BRAAKK..

"Woyy Vin, asli lo gila Vin. Gila banget sumpah!!" teriak Yuda si ketua kelas.

"Apaan sih lo! Lo yang gila. Datang-datang teriak gak jelas."

"Lo melakukan kesalahan besar Vin!"

"Kesalahan apa coba? Asli ini baru pagi kenapa semua orang pada rese sih!"

"Lo udah cari gara-gara sama Raja Sekolah!"

"Hah siapa raja sekolah? Emang sekolah kita kerajaan?" tanya Vina sambil berpikir.

"Ihh geblek lo. Itu si Arjun anak nya yang punya yayasan sekolah. Lo pagi-pagi malah cari masalah dengan dia. Lo gak tau dia apa!!?" Kesal Bambang melihat Vina yang LoLa.

"Siapa sihh?? Gak jelas kalian." Vina ikutan kesal.

"Itu yang lo tabrak pagi tadi."

"Ohh si cowok kampret itu. Siapa emang dia sok-sok an banget. Gedek gue sama dia."

"Dia anak yang paling di takuti sekolah. Yang kenalannya gak bisa dijelaskan lagi sampai guru-guru aja pada angkat tangan. Masa sih lo gak tau. Asli kulot banget lo sampe gak tau sama raja sekolah." Yuda menceritakan dengan antusias.

"Serah dahh.. gue pusing. Dahh sana-sana lo pada. Kok pada ngumpul di meja gue sihh. Gue lagi kedatangan tamu bulanan jadi jangan nambah tamu gue kalo gak mau menyesal!" Ucap Vina.

Anak-anak yang asalnya ngumpul di meja Vina langsung bubar karena tidak mau menerima amukan si ratu singa. Mereka sudah tau betapa ngeri nya Vina sekarang jika marah. Karena Laras  sudah pernah mencobanya. Tapi meskipun begitu mereka sudah menganggap Vina sebagai teman dan tidak menganggap hama lagi.

***

Kringgg

Kringgg

Kringgg

Vina sangat semangat untuk pergi ke kantin karena cacing-cacing di perutnya sudah menunggu dikasih makan oleh Vina.

Sepanjang jalan Vina terus memikirkan bakso dengan sambal pedal dan tak lupa tes es manis mang Ujang kesukaaannya.

Saat ini Vina tidak memperdulikan orang sekitarnya. Ia hanya memikirkan untuk memberi makan cacing-cacing nya.

Di sisi lain, Arjun melihat gadis yang memasuki keramaian kantin. Gadis itu tampak semangat mengantri bakso di sana. Arjun memandang dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

"Lo natap siapa Jun?" tanya Mackenzeegit Pramodan. Biasa dipanggil Sigit. Sigit juga tampan dan badboy seperti Arjun. Tak lupa anak basket.

Sigit mengikuti arah pandang Arjun yang tertuju ke arah Vina si cupu yang lagi mengantri makanan.

"Lo ada masalah dengan dia?" Tanya Sigit penasaran.

"Hmm.. gue mau kasih pelajaran." Gumam Arjun yang masih dapat didengar Sigit dan Farrel Mahardika. Farrel juga salah satu sahabat karib Arjun. Tidak beda jauh dengan mereka berdua.

"Oh jadi bener pagi tadi lo ada masalah sama tuh cewe? Gue kira gosip para siswi tadi cuma bualan."

"Hah, masalah apaan emangnya?" tanya Sigit.

TRANSMIGRASI INTELIGEN (ON GOING)Where stories live. Discover now