Lebih Dekat

333 34 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Setelah sarapan pagi, mereka berkumpul di ruang tengah. Tepatnya Jeno, Selena, dan Jessica. Logan sedang bermain bersama yang lain saat ini.

"Selena sudah menceritakan masalah kalian berdua kepada saya tempo hari. Saya berterimakasih kepada kamu karena sudah menerima Logan. Pasti ini sangat mengejutkan buatmu" Jessica memulai pembicaraan

"Tentu, tapi Tante tidak perlu berterimakasih karena itu sudah tanggung jawab saya. Sebaliknya saya yang seharusnya mengucapkan terimakasih kepada kalian karena sudah merawat dan mendidik Logan dengan baik sampai saat ini. Lagipula saya juga sadar kalau Logan lahir karena ketidaksengajaan dan kelalaian dari saya pribadi"

"Kamu memang lelaki yang bijak" dibalas senyum oleh Jeno

"Bisakah saya meminta kontak kamu? Bagaimanapun juga kita sudah terhubung satu sama lain"

"Eomma..." hela Selena merasa tidak enak

"Tentu saja, saya rasa memang diperlukan"

"Terimakasih! Saya janji tidak akan sebarkan nanti"

"Hahaha.. oh ya...Bolehkah saya bertanya sesuatu pada anda?"

"Silahkan nak"

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Jessica menyeritkan dahinya pertanda sedang bingung dan mengingat kembali. Selena yang mendengarnya juga ikut merasa heran dengan pertanyaan yang dilontarkan Jeno.

"Kamu pernah bertemu dengan eomma?"

"Em.. sebenarnya sejak lihat Tante pertama kali saya merasa tidak asing"

"Hmmm... Benarkah? Saya merasa baru ini bertemu denganmu"

"Eh? Apa mungkin saya salah orang?"

"Mungkin.. soalnya saya baru kenal kamu setelah mendengar cerita dari Selena dan baru ini bertemu secara langsung" ujar Jessica dengan tenang

"Ah! Mungkin memang saya yang salah orang" balas Jeno dengan perasaan mengganjal

Jeno merasa pernah bertemu dengan Jessica sebelumnya tapi ia tidak mengingat dimana. Wajah Jessica baginya tidak asing tapi biarlah kalau memang pernah ketemu pun mungkin karena urusan bisnis. Ia mendapat informasi dari Lomon bahwa penginapan mewah di dekat sini adalah milik ibu Selena.

***

Setelah berbincang dengan Jessica dan Selena, ia menghampiri putranya yang sedang bermain bersama orang-orang terdekat Selena.

"Daddy apakah besok kita akan pulang bersama?"

"Maaf ya nak, ada yang perlu Daddy urus di kantor malam ini dan besok pagi. Jadi Daddy harus kembali ke Seoul pukul 9 malam nanti"

"Ah begitu ya..." Logan menjadi sedih, padahal ia ingin menghabiskan waktunya bersama ayahnya disini

"Jangan sedih, Daddy akan menjemput kamu besok di bandara" hibur Jeno

"Benarkah?"

"Jen—"

"Iya!" Jawab Jeno pada Logan "Gapapa Sel, percaya sama aku" lanjut Jeno

"Mohon maaf kalo saya ikut campur... tapi kalo fans fanatik anda mengikuti dan mengambil foto mereka bagaimana? Bukankah urusannya akan semakin panjang dan berdampak pada karir anda?" tanya Hina

"Saya kenal dekat dengan pemilik bandara Incheon, jadi saya bisa pesankan pesawat pribadi untuk kalian dan mengosongkan bandara"

Semua yang mendengar ucapan Jeno melongo. Sekaya itukah Lee Jeno? Selena memang mengetahui kalau Jeno memiliki beberapa restoran dan cafe di Gangnam serta rumah mewah pribadinya, tapi ia tak habis pikir kalau Jeno juga bisa sampai memesankan pesawat pribadi untuknya.

"Aku rasa ga perlu Jen! kita bisa gunakan penerbangan biasa, lalu bertemu di apartemen malamnya"

"Lama Sel... Lagipula dengan pesawat pribadi bukankah lebih cepat sampai? Logan setuju dengan Daddy kan?"

"Eh?..." Logan menampakkan wajah bingungnya

"Ga Jen! Kita bakal naik penerbangan biasa"

"Kalo gitu aku hubungi pemiliknya sekarang biar besok satu hari full untuk kalian"

"Jen please jangan berlebihan"

"Ngga Sel, aku sibuk akhir-akhir ini dan udah jarang ketemu Logan. Setelah urusan aku selesai, aku pengen langsung main sama Logan. Kalo kamu pake penerbangan biasa, itu sudah dijadwalkan keberangkatan dan kedatangannya. Sedangkan kalo naik pesawat pribadi kamu bisa atur kapan aja"

"Kamu ngurus kerja pagi kan? Sore sudah aku usahakan disana Jen"

"Paginya aku cuma konfirmasi ke manager hyung aja Sel, itu ga makan waktu lama. Setelah itu aku sudah mengosongkan jadwal"

"Kalo gitu kenapa kamu ga izin sekarang sama manager kamu untuk balik besok"

"Asal kamu tahu, setelah acara selesai aku langsung kabur kemarin malam langsung menuju kesini tanpa pamit padanya. Aku merasa bersalah kalau tidak menjelaskannya secara langsung"

"Bukan—"

"Mom.. dad.. ehm.. sebelumnya maaf aku memotong pembicaraan kalian berdua...bagaimana kalo Daddy tetap pulang malam ini untuk urus pekerjaan Daddy dulu.. aku dan mommy tetap akan pulang besok bersama yang lain menggunakan penerbangan biasa tapi di pagi hari. Ketika sudah sampai di Seoul nanti aku akan kabari Daddy secepatnya dan kita bisa menghabiskan waktu bersama. Setuju?" saran dari Logan

"Saya rasa ide dari tuan muda tidak buruk, tuan. Jika mereka berangkat pagi paling lama akan sampai saat makan siang" ujar Lomon memberi tanggapan

"Iya begitu lebih baik rasanya, aku pesankan penerbangannya sekarang jika setuju" Hina pun sama

"Setuju/Oke" jawab Selena dan Jeno berbarengan

Logan menghela nafas lega. Ayah dan ibunya suka sekali berdebat hal yang kurang penting menurutnya, tetapi walau begitu rasanya semakin menyenangkan. Hari-hari biasa yang hanya diisi dengan ibunya saja kini semakin berwarna dengan kehadiran sang ayah. Ia mengucap syukur akan hal itu.

***

Perdebatan yang berakhir dengan keputusan Logan sudah terlewati. Setelah semalam mengantar sang ayah dan juga paman Lomon dengan sedikit drama, padahal esok akan bertemu kembali. Pagi ini Selena dan yang lain berangkat menuju Seoul.

"Hati-hati ya disana... Tante titip Selena dan Logan ya Hin.."

"Iya Tante.. aku sama Lami bakal terus disamping mereka kok"

"Terimakasih"

"Grandma aku pamit ya! Grandma tetep jaga kesehatan disini. Jangan lupa beristirahat, makan yang banyak, dan kabari aku sering-sering"

"Siap laksanakan cucu grandma yang tampan! Hehe"

"Kami berangkat dulu eomma, aku takut tertinggal pesawat. Eomma jaga diri disini, dan Ms. Rena aku titip eomma ya! Segera kabari aku jika terjadi sesuatu"

"Siap nona! Hati-hati di jalan"

"Kabari eomma jika sudah sampai ya Sel"

"Ya! Bye bye"

"Bye"

Mereka pun bergegas menuju bandara.
.
.

To be continued

Please! Be my Daddy Where stories live. Discover now