#Tentang Logan : Keputusan Besar

289 40 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Setelah melakukan banyak pertimbangan akhirnya Selena mengungkapkan keinginannya pada sang ibu.

"Eomma... ada yang ingin aku bicarakan... Selena ingin melakukan program donor sperma"

"What? G-gi-gimana Sel?"

"Ya melakukan donor sperma, jadi aku tidak perlu menikah dahulu dan eomma bisa mendapatkan seorang cucu"

"Bukankah keadaan kamu sehat sebagai orang normal? Kenapa perlu pakai begitu segala? Eomma memang ingin menimang cucu tapi lewat jalur normal.. nak" ucap ibu Selena tak habis pikir

"Kemarin eomma sendiri yang bilang bahwa usia tidak bisa ditebak, dan lagi eomma ingin ada yang menemani aku kan? Aku rasa ini pilihan terbaik. Perasaanku masih sulit eomma dan tidak bisa diprediksi sampai kapan. Aku berpikir sampai ke depan, bagaimana kalo seandainya aku tidak menemukan yang cocok di dunia ini dan berakhir sendirian. Setidaknya dengan adanya anak itu nanti, ia akan menemani hidupku walau cuma seorang"

"Hah.. tapi keadaan itu akan sulit bagimu nak.. eomma dan orang yang mengenalmu dengan baik akan paham. Tetapi apakah kamu terpikir bagaimana tanggapan orang-orang diluar sana nantinya? Respon dari mereka tidak bisa kita kontrol. Eomma khawatir sayang"

"Eomma percaya pada Selena kan? Aku ga peduli dengan tanggapan orang di luar sana nantinya karena aku yakin masih ada beberapa orang yang akan mendukung aku. Aku ga perlu ratusan atau ribuan orang untuk mendukung dan berada di sisiku selamanya, cukup beberapa orang yang bisa dipercayai itu lebih berharga bagiku. Eomma akan mendukung keputusan aku selagi aku nyaman, dan bisa menjalani-nya kan?"

"Iya.. tapi Sel... Kita masih bisa pikirkan cara lain. Ah! Atau eomma bisa carikan pendamping sesuai dengan kriteria kamu saja? Kamu bisa kasih tau eomma bagaimana lelaki idaman kamu"

"Eomma, apakah eomma lupa dulu eomma dijodohkan oleh appa tapi tidak berakhir dengan baik kan? Selena masih sulit menerima hal itu eomma, dan eomma akan membiarkan Selena terjebak dalam hal yang sama? Selena tidak mau eomma bagaimanapun Selena juga ingin terikat dengan satu laki-laki yang tulus dan bertanggung jawab"

"Eomma akan bantu carikan nak, tidak semua lelaki seperti appa-mu. Lupakan keputusanmu tadi ya"

"Tidak eomma, Selena sudah yakin akan keputusan Selena. Selena harap eomma mendukung tapi ternyata tidak? Padahal Selena memikirkan dengan matang keputusan ini untuk kita berdua" Selena berlalu pergi menuju ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras

"Selena...."

***

Selena kembali ke Seoul meski masih bertengkar dengan sang ibu. Ia masih keras kepala untuk melakukan program tersebut. Akhirnya selama 15 hari tidak keluar dari apartemennya, ia menemui Hina dan menceritakan permasalahan disana.

"Astaga... Lo emang udah gila sih.. bener deh apa yang dibilang eomma Lo, kita yang deket bisa paham tapi orang yang ga tau apa-apa pasti berpikiran yang ngga-ngga. Lo bisa aja ngomong sekarang siap, itu karena emang Lo belom ngalamin kita gatau nanti"

"Kok Lo malah dukung eomma sih... Gue cerita biar ada backingan tau"

"Heh! Ya jelaslah gue dukung eomma Lo.. Lo pabo!

Mending Lo lanjut aja dulu novel tentang percintaan kemaren.. biar ada kerjaan"

"Ga mood! Bete!"

"Pabo-ya!" maki Hina kemudian menidurkan badannya diatas sofa. Saat itu, Selena melihat ada yang janggal pada tangan Hina.

"Hin, cincin pernikahan Lo mana? Bukannya biasanya Lo pake?"

"Hah.... Gue mutusin cerai sama suami"

"Lah kenapa? Ada masalah apa Lo? Kok ga cerita sih" heboh Selena

"Orang tuanya nuntut gue untuk punya anak karena selama 1 tahun nikah belum juga dikaruniai. Padahal mah rezeki anak ditangan Tuhan. Mereka ngiranya gue mandul. Ga terima lah keluarga gue, anaknya dibilang gitu. Suami gue juga diem aja ga kasih pembelaan atau apa.. eh ternyata dia yang mandul udah gitu selingkuh lagi. Kesel banget.. gue hajar aja dia terus langsung minta cerai, dan yah sekarang masih diurus"

"Tuh kan.. yang begini nih bikin gue males banget nikah... Padahal apa sih susahnya jujur. Kalo jenuh ya ngomong, kalo punya masalah bisa aja cerita"

"Ya gitu, tapi gue jadiin itu pengalaman ajalah baby.. lupakan aja itu masa lalu"

"Segampang itu?"

"Ya ga gampang pasti butuh proses dan waktu tapi gue ga membatasi diri kalo ada yang mau sama gue... Ga kayak Lo ya! Pabo!"

"Ish... Nyebelin..."

"Lo tuh cantik Sel asli... Udah banyak cowok yang mendekati Lo dari yang serius sampe ga serius, dari yang muda sampe kakek-kakek tapi ga ada yang Lo terima... Lo masih belom bisa buka hati apa?"

"Belom... Hadeuh... Males deh gue kalo bahas ginian"

"Gimana eomma Lo ga mencak-mencak lihat putri semata wayangnya kayak gini.. Selena.. Selena.."

"Udah ah! Pokoknya balik lagi keputusan gue udah bulat kayak bumi.... Gue bakal ikut program donor sperma"

"Hah.. ya mau gimana lagi... Semoga eomma Lo bisa cepet nerima keputusan itu"

Tak lama suara telepon berdering dari handphone milik Selena menampilkan nomor eomma-nya. Meskipun dalam keadaan bertengkar, Selena tetap menjawab panggilan dari eomma-nya itu.

"Halo, ada apa eomma?"

"Sel, setelah berpikir cukup lama.. eomma setuju kalo kamu melakukan program tersebut"

"Eh? Serius eomma?"

"Iya... Kamu bilang mempertimbangkan ini untuk kita berdua kan? Terimakasih sudah memikirkan eomma.. jadi eomma setuju dengan keputusan kamu"

"Makasih banyak eomma"

"Sama-sama... Beritahu eomma kapan kamu melaksanakannya.. eomma akan membantu nanti"

"Oke eomma, kalo gitu aku lanjut cari tahu lebih dalam lagi"

Selena bahagia karena eommanya menyetujui rencananya, dan membantu segala keperluannya.

***

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, program itupun telah dilaksanakan dan kini Selena sudah mengandung 8 bulan. Ia juga mengajukan cuti, setelah novel berjudul "Prahara Seorang Wanita" rampung kemudian dirilis. Itu adalah novel tentang romansa pertamanya dan langsung sold out seketika.

Ia sengaja tidak mempublikasikan kehamilannya ini. Biar saja mengalir apa adanya nanti. Bulan depan adalah jadwal kelahiran sang buah hati. Ia tak sabar menunggu untuk bertemu dengannya. Ah.. iya sudah menyiapkan sebuah nama. Jika seorang perempuan ia ingin beri nama Helen, dan jika laki-laki ia ingin beri nama Logan.

Singkatnya satu bulan berlalu, dan sudah memasuki persalinan. Selena melahirkan dengan normal dan beruntung keduanya selamat. Ia menangis terharu saat tau anaknya berjenis kelamin laki-laki dan sangat tampan. Sesuai dengan perkataannya dulu maka ia beri nama Logan.

*End Flashback*

.
.

To be continued

Please! Be my Daddy Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora