_Halte Bus_
Taehyung turun dan berdiam diri menunggu lampu penyebrangan untuk berganti. Ia tidak peduli orang-orang yang menatapnya sejak didalam bus hingga turun bersamanya.
"Haah.." Taehyung menghela nafasnya pelan dan menggenggam tangannya yang terus bergetar.
"Jungkookie..." Taehyung bergumam pelan melihat orang-orang yang mulai menyebrang. Ingatan saat bagaimana ia melihat sang adik terbaring tak berdaya dan berdarah teringat jelas diingatannya.
"Uhk..hh..Kookie.." Taehyung menggumam nama sang adik lirih dengan mata berkaca-kaca. Kakinya melangkah maju untuk menyebrang.
"Uh..uhuhu..hiks.." Taehyung membekap mulutnya sendiri untuk menahan isakan dan terus melangkahkan kakinya. Ia tau itu hanya ingatannya, tetapi gambarannya begitu jelas dan hatinya terasa sakit dan sesak mengingat semuanya.
"Sa..saranghae..hyung.."
"Ju..Jungkookie..hiks.." Taehyung tertunduk dan terisak mengingat kata terkahir sang adik yang ia dengar.
"Taehyung..!" Soobin dan Yeonjun segera menggandeng Taehyung dan membawanya kepinggir saat melihat lampu penyebrangan akan segera berganti.
"Yya! Gwaenchana?!" Yeonjun berlutut memeriksa Taehyung yang terus menunduk. Untung saja ia dan Soobin cukup sigap memarkir motor mereka di tepi gedung kantor Kim Group dan menahan Taehyung yang hampir saja terduduk ditengah jalan.
"Hiks..hiks.." Taehyung terus menunduk dan terisak tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Sebaiknya kita membawa dia masuk dulu bukan?" Soobin berucap pada Yeonjun. Ia merasa risih banyak mata yang menatap kearah mereka, bahkan ada yang mencoba mengambil foto.
"Gwaenchana Taehyung-ah..ayo kita masuk dulu.." Soobin dan Yeonjun berusaha menutupi wajah Taehyung dan membawa sahabatnya itu masuk.
_Ruangan Taehyung dan Jin_
Tok..Tok..
"Masuk saja..." Jin menyahut sambil membaca berkas ditangannya.
"Jin hyung..." Soobin membuka pintu.
"Kalian? Omo?! Taehyung-ah! Kau kenapa?!" Jin segera menghampiri sang adik kawatir.
"U..uh..Huwee..." Taehyung menangis keras dan memeluk Jin erat.
"A..apa yang terjadi?" Jin terkejut mendapati adiknya langsung menangis dan memeluknya. Soobin menutup pintunya dan masuk bersama Yeonjun.
"Ju..Jungkookie..hiks..hiks..Jungkook.." Taehyung manggil nama sang adik berulang-ulang dalam pelukan Jin. Yeonjun dan Soobin tampak tak tega dan menceritakan sedikit yang mereka ketahui.
"Taehyungie..cup cup.." Jin mendudukan dirinya dan Taehyung disofa. Ia menepuk-nepuk punggung Taehyung lembut berusaha menenangkan adiknya.
"U..uhuhu..Tae..Tae tidak becus menjaga Jungkookie..hiks..Tae..Jungkookie meninggal gara-gara Tae..!!" Taehyung berucap sambil menangis sesenggukan.
"M..Mwo?! Kau dengar darimana kata-kata seperti itu?!" Jin terkejut mendengar ucapan sang adik.
"Tae..hiks..Tae pembawa sial hyung..hiks..hiks..Tae hanya buat kalian celaka..huhu.." Taehyung menunduk dan menangis.
"Wah..siapa yang mengatakan seperti itu? mulutnya benar-benar ingin ku hajar.." Yeonjun berucap geram.
"Hiks..Hiks..Jungkook..Jungkook wae..wae...hah..hh.." Taehyung meremat dadanya yang kembali terasa sesak.
"Tae..sstt..tenanglah..." Jin berucap kawatir dan berusaha menenangkan Taehyung.
Brak..!
"Sajangnim! Gawat..!" Seorang karyawan membuka pintu ruangan Jin secara tiba-tiba.
YOU ARE READING
다시 만날 때까지 (Until We Meet Again) VMINKOOK - (ON GOING)
Fanfiction"Hingga kita bertemu lagi...hyung menyayangimu.." - Kim Taehyung.
Part 21
Start from the beginning
