_-o0o-_
Jangankan untuk mendramatisir atau melebih-lebihkan.
Jika bisa,
Ia tidak ingin menghadapi kenyataan.
_-o0o-_
.
.
.Cale, tidak, Kim rok soo, selalu merindukan kematian.
Bohong jika ia mengatakan tidak takut, namun dunia adalah tempat yang menjadi kejam untuknya yang tak memiliki orang tua.
Situasi bahkan diperparah oleh banyaknya jenis pelecehan yang diterimanya.
Kelaparan adalah jenis yang paling sering ia terima. Tentu saja, pemukulan termasuk kedalamnya.
Ia harus mengenakan pakaian tebal yang dapat menutupi seluruh tubuhnya. Apakah itu musim dingin atau panas, tubuh yang memiliki bekas segala jenis pelecehan harus ditutupi olehnya.
Karena di dunia yang kejam, 'korban' adalah sang 'pelaku'.
Tidak.
Bukan dunia yang kejam.
Tapi dunia ini sudah gila.
***
Apakah itu karena dunia yang menjadi gila, sehingga ia menjadi gila juga?
Anehnya sedikit kewarasan masih ada dalam dirinya.
Tubuh kotor dan menjijikkan.
Namun Kim rok soo tetap menjalankan hidupnya yang seperti itu. Meninggalkan panti asuhannya, ia menghadapi dunia nyata yang sesungguhnya.
Ia lulus dari sekolah. Melanjutkan kuliahnya dengan bantuan beasiswa yang ia dapat. Dia tak lagi mengalami pelecehan, tapi masyarakat sosial tak pernah menjadi baik untuknya.
Ia bekerja, bekerja, dan terus bekerja agar perutnya tak meronta. Agar malam hari yang dingin, ia bisa mendapatkan tempat berlindung.
Hal yang disebutnya sebagai 'rumah', nyatanya hanya sebuah kamar kecil dengan dapur dan kamar mandi. Semua uang yang dihasilkannya telah masuk ke dalam perutnya dan sebagian besar menjadi sumbangan yang digunakan untuk anak-anak panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Once upon a time...
FanfictionPernahkah kamu mendengar kisah tentang seorang pahlawan yang di kutuk? *** Seperti biasa, bukan ff terjemahan. Btw, yang ini udah end saya buat. Hitung mundur menyambut hari raya Idul Fitri (*' ˘ '*)