PROLOG 🐨

21 3 0
                                    

"ORI!"

"Intan?"

Kaki-kaki kecil yang terbalut sepatu putih melangkah secara cepat menuju seorang pria kecil didepannya. Senyuman terpatri dibibir mungilnya. Tangannya terangkat seolah ingin menggapai orang didepannya.

Langkahnya kian memelan begitu jangkauannya semakin dekat. Tak berselang lama, tubrukan kencang didapati si Pria kecil yang langsung dibalasnya dengan pelukan hangat dan erat.

"I Miss you so much!" Pekikan kecil dari sang perempuan membuat dirinya tersenyum kecil, namun meski begitu pelukannya semakin erat. Tanpa mau melepaskan, dirinya mengangkat tubuh kecil yang ringan tersebut hingga dirinya bawa berputar.

"AAAAAAAA I MISS YOU!" Teriakan keduanya membuat orang dewasa dibelakang mereka tersenyum. Menatap tubuh-tubuh kecil itu saling berputar dan tertawa tanpa beban. Nyatanya, mereka hanya berharap kebahagiaan untuk putra putri mereka dimasa sekarang maupun dimasa depan.

Latar Taman dengan daun yang berguguran menambah suasana hangat mereka. Hanya ada mereka berdua dengan orang dewasa dibelakang mereka yang terus memantau.

Setelah sekian lama, mereka bertemu kembali dan kini tak akan melepaskan satu sama lain. Cukup dua tahun si pria kecil yang tampan itu pergi dari si gadis kecil dengan pipi chubby kemerahan akibat sinar matahari yang menyengat.

Biarlah mereka melepas temu kangen yang entah sampai kapan akan berhenti, kecuali jika-

"AYA! RION! AYOK PULANG!"

Yah, Ibu mereka yang berteriak. Putaran yang terasa memusingkan bagi keduanya akhirnya terhenti akibat teriakan sang Ibu. Keduanya jatuh telentang dengan tangan saling bertaut.

Keringat bercucuran, mata yang tadi terbuka kini perlahan terpejam untuk menghalangi adanya sinar matahari yang masuk ke retina keduanya.

Orang-orang dewasa yang sedari tadi hanya melihat keduanya, kini mendekat kearah anak-anak mereka yang sudah tertidur di rerumputan taman.

"Ayok bangun, kita makan bersama!"

Keduanya lantas beranjak dari tidur mereka. Keduanya berjalan dengan diikuti para orang tua.
Akhir yang cukup bahagia bukan?

Namun sepertinya, perjalanan dari makhluk-makhluk kecil itu akan sangat amat panjang. Biarlah mereka menikmati masa kecil mereka tanpa beban.

Dengan latar kota Bandung dikala sore itu, perjalanan keduanya dimulai saat itu juga. Bahkan, sejak mereka terlahir ke bumi.

Ini perjalanan keduanya. Keluarga, persahabatan, asmara. Kisah klise penuh memori antara Intan dan Orion.

PALAWA: ASMARALOKA IN BANDUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang