27.Atlas

90 7 0
                                    

Terkadang kita egois meminta seseorang untuk tetap tinggal tapi lupa memberikan tempat yang nyaman

"Atlas memberi lo banyak kehangatan tapi lo malah memilih kehangatan di pria lain,Atlas sudah pasti singgah untuk sungguh.sedangkan dia,dia bahkan sudah mempunyai wanita Zi" Kata Seren memberi tanggapan.

"Nggk tau ya, sebernya prasaan gua ke dia seperti apa, sulit tapi yakin akan sikapnya"

"Berati lu juga ada prasaan kan ke dia, sedikit juga nggk masalah nanti juga terbiasa Zi, sedikit kalo sudah terbiasa pasti  prasaan lo ke dia akan besar" Ucap Dassya seraya menepuk bahu Ziah.

"Seperti halnya persaan gua ke Aldo Zi, bedanya prasaan lo terbiasa akan menjadi  besar , sedangkan gua terbiasa untuk mengikhlaskan akan hilang "jelas Dassya.

"Selagi Atlas terbaik pertahankan Zi, jangan sampai sudah menghilang lo baru merasa kehilangan sosok Atlas" Lanjut Dassya.

"Zi (Seren merangkul pundak Ziah) Jatuh cintalah pada dia yang pernah patah hati. Ia pasti lebih paham bagaimana caranya menghargai"

"Atlas dulu sempat punya hubungan sama seseorang dimasa lalunya waktu dia SMP, dia memberi banyak sekali perhatian, kasih sayang, ngetreat like a queen ke cewe itu tapi balasan cewe itu apa, dia hanya menjadikan Atlas gabutan doang  dan si cewe itu pas masuk bangku SMA dia malah hamil diluar nikah sama cowo lain yang lebih dewasa, Kalo lu mau tau prasaan dia saat itu hancur zi, hilang arah" Seren menceritakan masa lalu Atlas kepada Ziah.

"Haa serius? " Dassya terkejut.

"Iya das"

"Sekarang posisi lu seperti wanita itu zi, Atlas mengetreat lo layaknya ratu zi" Ucap Seren.

"Jangan karena gua cerita tentang Atlas lu malah merasa kasihan kepada dia karena kisah cinta dia, jangan zi jangan dia hanya ingin prasaan dia dibales sama lo, dia tidak mau mencintai seseorang secara sepihak, tetapi dia ingin mencintai satu sama lain, seperti halnya timbal balik, itu aja cukup zi"

Ziah terdiam dan ia terbelenggu mau berbicara apa untuk menanggapi kata kata Seren.

"Zi kalo memang lo masih butuh waktu buat berpikir, ya silahkan. Tapi jangan terlalu lama untuk berpikirnya" Saran Dassya.

"Iyaa Dass" Ucap ziah.

T

iba tiba

"Weh gua pamit pulang duluan ya, ibu gua udah ngechat terus ni" Eka berpamitan kepada Dassya dan temannya.

"Oiyah sama ni udah sore juga" Ziah ikut pamitan karena sudah jam setengah empat sore. Disusul dengan seren.

Eka dan Seren pamit pulang, sedangkan ziah sedang menelpon abangnya itu.

"Halo, bang jemput ziah dong di rumah Dassya" Ucap ziah.

"Lu ngapain disitu" Tanya Aldo.

"Open BO!cepet bang jemput jan banyak cwingcong" Protes ziah.

"Iye iye, masih baik gua mau jemput lo, coba kalo ga gua telantarin juga lu"

"Ngoceh haya, awas lu lama "

"Jeh terserah gua" Aldo pun mematikan telponnya.

Dassya mendengar suara omelan Aldo kepada Ziah pun tersenyum, pasalnya ia tidak pernah mendengar omelan itu dari Aldo.

Setelah 20 menit menelpon Aldo, akhirnya Aldo dateng juga.

"Dass gua pulang dulu ya, dadah" Pamit Ziah ke Dassya.

"Iya hati hati zi" Dassya  tersenyum.

Ziah pun naik ke motor Aldo, sebelum pergi Aldo memberikan satu anggukan sambil tersenyum kearah Dassya, Dassya tersenyum menyapa senyuman Aldo.

"Dadah" Teriak Ziah.

Dassya menyapa nya dengan senyuman.
Aldo dan Ziah pun pergi.

Skip malam hari
"Aarrrggghhh susah banget si ni soal(Ziah menaruh bolpoinnya dengan kasar) tadi ni soal ga susah susah amat , kenapa ini tiba  tiba susah" Protes Ziah kepada soal yang ada di bukunya.

"Dan kenapa juga guru selalu bikin soal yang susah susah gaada gitu niatan bikin soal 1+2 kan jawabannya gampang tuh 3,kenapa ini malah rumus! "

"Dikerjain males ga dikerjain ga dapet nilai, mau nya apa si ni rumus, kalo ga bisa ngerjain sendiri setidaknya Jagan nyusahin orang kenapa sih" Mendumel Ziah memarahi buku tersebut.

Dengan tiba tiba, "kenapa lo marah marah sama buku, setress lo ya" Ya Aldo tiba tiba datang dan masuk ke kamar Ziah.

"Mau apa loe!jangan ganggu gua, Gua males ribut sama lo, sana sana jangan ganggu gue, gua sibuk!! " Ziah menyuruh Aldo untuk pergi.

"Siapa juga yang mau ribut sama lu, geer banget" Aldo mengolok Ziah.

"Ye emang kenyataannya lo mau ngacauin gua belajar kan, jadi sana sana gaada waktu buat ngeladenin lu, sssiiuuhh sssiiuuhh" Usir Ziah.

"Emng gua ayam sampe digetak gerak "

"Lo bukan ayam tapi curut! Puas lo" Tegasnya.

Aldo pun mendekat kearah Ziah dan duduk di bibir kasur.

"Ade gua tersayang marah marah terus nanti cepet tua lu ye" Aldo mencubit pipi Ziah dengan gemas.

"Sakitt dodol! " Ziah menyeringai kesakitan memegangi pipinya.

"Uyuhan yang namanya Atlas suka sama lo, udah galak, cempreng, berisik, gamau diem, jelek pula" Kata Aldo meledek Ziah.

"Gausah ngeledek gua ye, gua masih mending ada yang suka ye, dari pada lo beda agama, acikiwiiiiirr beda agama ni bos  senggol dong" Ucap Ziah mengolok-olok Aldo.

"Yang penting sama sama saling suka" Sahut Aldo.

"Percuma sama sama saling suka kalo tuhannya aja beda, acikiwiiiiirr"Ziah makin menjadi jadi.

" IBU ADA LAKBAN NGGK"Teriak Aldo agak keras.

"Buat apa" Sahut ibunya.

"Buat lakban mentahan cendol"

"Udah syuuhh syuuhh sana gua mau fokus belajar" Ziah bangun dari posisi tengkurep nya dan menuntun Aldo untuk pergi dari kamarnya.

"IBU LAKBAN BU" Teriak Aldo terus meolok olok didepan wajah Ziah.

_
_
_

Next-->>


Virtual FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang