Bab 13 - Permainan

48 17 2
                                    

"Dah, mending kita pesan!" Serena berusaha mencairkan suasana yang membuat dag dig dug itu.

Saat membuka menu mata Serena bergetar dan tubuhnya membatu ketika melihat isinya. Bukan karena melihat harga karena harganya tidak tercantum melainkan tulisan yang tidak dia mengerti. Walaupun bisa melihat gambar tapi Serena tetap bingung makanan seperti apa rasanya.

Judul-judul makanan yang Serena tidak bisa membayangkan seperti apa makanannya. Jika nanti salah pesan, takut rasanya tidak selera.

Sehingga Vina meminta Richard untuk memesan apapun yang penting enak dimakan bagi orang yang belum pernah makan di tempat ini.

***

Dinner itu segera berakhir, Richard mengantar Serena pulang kerumahnya kemudian pulang dan disambut oleh seseorang yang sedang membaca buku majalah.

"Pulang tanpa menyapa, kau pikir kakakmu ini pajangan yang sedang duduk dikursi?" Ternyata orang yang dipanggil boss oleh Alex sebelumnya merupakan kakaknya Richard.

"Apa kakak sekarang puas? Membuat skenario seperti ini pada orang yang tidak bersalah?" Richard menghampiri kakaknya sambil melepaskan jas dan membuka tiga kancing kemejanya itu.

"Bukankah kamu yang merancang skenarionya?" Jawab kakaknya dengan wajah yang santai itu.

"Kakak yang menantangku untuk mendapatkan pacar dalam waktu seminggu dan minta di pertemukan pada hari ke tujuh! Dia hanyalah wanita polos yang tidak boleh dipermainkan!"

"Kalau begitu, apa sekarang kamu sudah mulai mencintainya?"

"Omong kosong! Mana mungkin dalam waktu dua hari bisa mencintai orang lain."

"Padahal banyak gadis yang bisa kamu pilih dengan mudahnya tapi kamu memilih orang yang lebih sulit."

"Aku hanya memilih karena dia menarik saat di pikirkan ulang, tanpa sadar ternyata dia merupakan karyawanku jadi lebih mudah."

"Richard, kakak hanya ingin kamu bisa mencintai seorang wanita yang hatinya benar-benar tulus mencintaimu dan tidak pernah melihat seberapa besar hartamu."

"Zaman sekarang mana ada sih cewek yang mau di ajak susah!"

"Ada, salah satu contohnya Serena yang rela bekerja keras demi pacarnya yang kerja dengan gaji satu juta selama lima tahun ini."

"Satu juta? Tidak masuk akal, bukannya dia merupakan karyawan kakak?"

"Apa kamu tidak berpikir, seorang anak yatim yang pernah di taruh di panti asuhan selama tujuh tahun oleh ibu tirinya tanpa pernah dijenguk ayahnya sampai meninggal. Bahkan warisan yang diberikan ayahnya diambil 50% dan rumah besar itu dijual oleh ibu tirinya. Sudah begitu, dia masih bisa membiayai pacarnya senilai 200 juta. Bukankah dia orang yang berjuang keras dan pintar dalam memanajemen keuangan? Aku yakin, wanita itu sangat menyayangi pacarnya." Jelas kakaknya secara detail.

"Dari mana kakak mengetahuinya begitu detail?"

"Apa sih yang kakak tidak ketahui dengan mudah?" Senyumannya membuat Richard kesal karena menang satu hal. Padahal, dialah yang menyuruh orang lain untuk mencari tahu mengenai Serena.

"Cih!"

"Jangan lupa minggu besok hari terakhir. Apa skenario yang kamu buat hari ini berhasil?"

"Tentu saja, adegan mengajak dinner bukan. Semua terlaksana dengan sempurna."

"Jadi besok adegan kencan ya?"

"Kau mencatat isi dari skenario yang ku buat?"

"Tidak, bukankah kamu memberitahuku sekali saat itu?"

"Ingat ya kak! Setelah seminggu, aku ingin berhenti dari permainan gila ini."

"Bukannya kamu menikmatinya?"

"Ck..." Richard memasang wajah kesalnya dan segera masuk ke salah satu ruangan dengan menutup pintu dengan kencang.

***

Disisi lain, Alex yang merasa kesal dengan turunnya jabatan dan sering lembur karena disuruh menganti biaya yang dikeluarkan Serena dengan tulus merasa sangat kesal dan kelelahan.

#Sebagian cerita di sembunyikan

Skenario (TERBIT)Where stories live. Discover now