Bab 7 - Boss membuat kericuhan

96 30 154
                                    

Dalam ruangan kantor, Serena sibuk dengan pekerjaan yang ada di depannya, berbagai note tertempel di dinding meja kerjanya.

Menumpuknya pekerjaan itu membuat Serena benar-benar lupa tentang masalah yang baru saja dihadapi.

Semua karyawan lainnya juga sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing.

Suara ketikan keyboard terdengar di sana-sini, suara sepatu yang terdengar seperti tergesa-gesa melangkah kesana kemari, suara kertas dan tidak sedikit orang yang menyentuhnya, telepon berdering dari setiap meja, suara mesin Photo Copy dan Printer yang tidak kunjung hening.

Tertanda di ruangan tersebut adalah bagian ruangan B yang isinya karyawan yang menangani tugas penting dan berada di lantai 7 atau nomor 3 dari atas.

Sedangkan ruangan A adalah bagian yang sering kali mengadakan meeting, trainee, presentation, planning, strategy. Dimana tempat itu merupakan tempat manager, dan aula meeting. Sedangkan lantai paling atas menjadi posisi tempat laki-laki yang semalam menolong Serena.

Laki-laki itu juga sibuk dengan pekerjaannya. Dia menulis dan tersenyum dengan licik. Ia merupakan seseorang yang berbakat untuk membuat rencana menjadi sempurna dengan strategi yang tidak bisa disaingi oleh kakaknya sendiri.

Semua itu tercatat dari penghargaan dan berita, dimana seorang adik telah memenangkan strategi bisnis yang lebih hebat dibandingkan dengan kakaknya sendiri.

Dan dialah yang akan memulai Skenario ini.

***

Tring..tring..

Tanpa sadar bell sudah berbunyi, Ia melihat ke arah jam menunjukkan jam istirahat. Ia meletalkan semua pekerjaannya dan saat melangkah ke arah luar dari wajahnya yang terlihat dari samping itu tersenyum dengan rencana sesuatu. Ia datang dan membuat suasana tidak nyaman di ruangan bagian B.

"Saya hanya datang untuk mengajak pacar saya makan bersama. Dimana Serena Nebula saat ini?" Suara itu tentu saja mengagetkan Serena dan membuat orang-orang sekitar menjadi heboh.

"Sekarang aku baru sadar, kenapa sejak pagi rasanya seperti melupakan sesuatu. Karena hariini seharusnya aku ambil cuti, haha." ucap Serena dengan nada pelan yang tidak bisa di dengar orang sebelahnya. Kemudian Serena yang kekesalannya mulai memuncak menghampiri laki-laki tersebut.

Drap..drap..drap..

Laki-laki itu menunggu di depan dengan menyilangkan kedua tangannya.

"Kenapa anda berbicara seperti itu secara terbuka?" Ucapnya di hadapan Laki-laki itu.

Lalu laki-laki itu berbisik dengan lembutnya 'Aku tidak sabar ingin mengajakmu kencan'.

Bisikan itu membuat Pipi Serena mulai memerah setelah mendengarnya. Tapi terasa kesal karena teringat kelakuannya yang diluar nalar. Terlebih Serena baru saja semalam diselingkuhin oleh pacarnya bahkan dikhianati sahabatnya sendiri.

"Bukannya kita belum pernah melakukannya?" Ucap laki-laki itu dengan nada tinggi dan perkataan itu telah membuat perhatian orang-orang sekitar.

"Bodoh, itu bisa membuat semua orang salah paham!" Bisik Serena sambil memukul pundak laki-laki itu.

"Wah berani sekali mereka~" ucap salah satu karyawan lainnya.

"Sepertinya mereka pasangan serasi~" senyum ledek karyawan lainnya lagi.

"Tunggu, bukankah dia itu Pimpinan kita?" seseorang berdiri dari meja kerjanya setelah berfokus dengan kacamata nya di kejauhan.

"Iyakah? Kalau begitu Serena menggoda Boss kita dong?" fokus seseorang yang mulai mengundang gosip.

"Tidak disangka, cewek yang menjadi pelakor sahabatnya sendiri ternyata selama ini  telah menggoda atasan, terlebih dia bos kita lagi," gosip mulai memuncak yang membuat Serena semakin kesal.

"Jadi gosip tentang semalam itu benar?"

"Tentu saja.."

"Sekarang dia mengikuti jejak ibunya."

"Malangnya nasib dia ya?"

"Apa dia semiskin itu sampai menggoda atasan kita yang paling muda dan tampan?"

"Pergi kamu wanita jalang!" seseorang memulai melemparkan kertas dan di susul lainnya. Padahal telah dijelaskan bahwa itu bukanlah ibu kandungnya, hanyalah ibu tiri yang merampas keluarga serta harta keluarga nya.

"Kamu tidak pantas berada disini!" 

Tentu saja hal tersebut telah memperkeruh suasana dan laki-laki yang disebut pimpinan itu mencoba melindungi Serena dari lemparan kertas.

"Rupanya kalian orang yang tidak layak untuk dihormati, hanya dengan gosip dan spekulasi yang tidak berdasar. Tanpa adanya bukti yang jelas kalian berani bicara dan menghinaku?" serang Serena yang semakin kesal karena hari ini sudah menumpuk emosi yang ingin dikeluarkan sejak pagi.

#Sebagian cerita di sembunyikan

Skenario (TERBIT)Where stories live. Discover now