11

15.2K 1.8K 130
                                    

Vania mengerjapkan matanya berkali-kali. Mengingat kejadian kenapa dirinya bisa berada di UKS.

Tadi setelah melihat nametag Segan, dirinya berci-

Gadis itu melotot, menutup bibirnya menggunakan tangannya. Memegangi bibirnya yang baru saja dikecup oleh tokoh favoritnya. Mengingat ciuman itu, senyuman terbit dibibirnya.

"Gila!!!! Bisa-bisanya gue pingsan cuma gara-gara ciuman sama Prince!!! Aaaaa...malu banget." Tangannya beralih menutup seluruh wajahnya.

"Baru dicium aja gue udah pingsan, apalagi klo dilumat uhhh!!!!" Pikirnya yang mulai ngawur.

Vania baru menyadari jika First Kiss nya diambil oleh tokoh favoritnya. "Baru pertama kali ciuman aja udah mleyot. Lemah banget deh gue!!"

Gadis itu turun dan berjalan keluar dari UKS. Dirinya berjalan dengan santai menuju kelasnya.

Disepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang menatapnya.

Itu cewe yang tadi digendong Gibran?

Gilaa sih!!!! Apa jangan-jangan tuh cewe pelet Gibran ya?

Kok Gibran mau sih gendong dia?

Aaa gue iri

Dikasih apa ya Gibran sampe mau gendong dia?

Apa jangan-jangan dikasih tub-

Vania berhenti melangkah, menatap semua orang yang membicarakannya terang-terangan. Dirinya mengela nafas pelan. Mereka tidak tau saja jika Prince sudah mengambil First Kiss nya.

"Tadi lo bilang apa? Gue pelet Gibran? Nggak salah tuh?" Tanyanya kepada seorang cewe dengan dandanan menornya.

Vania kembali menatap siswi lain. "Dan lo bilang gue kasih tubuh gue ke Gibran, makanya Gibran mau gendong gue gitu?"

"Dengar ya semua. Asal lo semua tau. Gue nggak pernah sekalipun berpikiran untuk kasih tubuh gue ke Gibran. Dan untuk masalah Gibran yang gendong gue, emang masalah kalo Gibran gendong pacarnya sendiri!? Enggak kan?!" Jelasnya.

Semua murid yang berada disitu terkejut mendengar ucapan Vania. Tapi ada beberapa diantaranya yang tidak percaya dengan omongan gadis itu.

"Halahh!!! Halu lo!!!! Asal lo tau juga. Gue juga salah satu pacarnya Gibran!!"

"Gue juga pacarnya Gibran tuh!!!"

"Gue yang pacar aslinya Gibran juga diem aja nggak koar-koar kayak lo!!!"

Vania memejamkan matanya sebentar. Lagi-lagi dirinya menghela nafas kasar. Kenapa jadi malah begini?

"Tau dah serah lo semua!!! Mau percaya atau nggak itu hak kalian." Ucap Vania yang lelah menghadapi murid cewe di sekitarnya.

Prince yang sejak awal melihat perdebatan gadisnya dengan gadis lain kini tersenyum. Mengingat kembali ucapan gadisnya yang mengakui dirinya sebagai kekasihnya. 

Laki-laki itu kini berjalan ke arah Vania. Menatap semua murid dengan tatapan tajam. Menautkan jarinya dengan jari Vania.

"Dia memang gadisku. Dan berhenti mengusik gadisku."

Setelah mengatakan itu, Prince berjalan beriringan untuk mengantarkan Vania menuju kelasnya. Gadis itu hanya membisu setelah mendengar perkataan dari laki-laki disampingnya itu.

Otaknya masih loading. Tadi apa katanya? Dia memang gadisku. Dan berhenti mengusik gadisku?

Satu detik...dua detikk....tiga detikk..emp-

Mysterious Second CharacterWhere stories live. Discover now