A Terror From Antares

18 3 0
                                    

Disiang itu kondisi Kerajaan Antares semakin kacau, kerusuhan terjadi disetiap distrik yang disebabkan oleh para pasukan kegelapan, korban dimana mana dan sebagian ada yang masih berjuang demi menyelamatkan nyawa mereka dan keluarganya. Terdengar suara langkah seseorang yang sedang berlari dengan terburu buru, amarahnya, kesedihannya, rasa kesalnya, semua emosinya tercampur aduk atas kejadian ini. Dia berlari sambil menerjang setiap musuh yang ia temui, entah kekuatan dari mana namun ia membinasakan para pasukan kegelapan tersebut dengan hanya mengunakan tangan kosong tanpa ia sadari.

"To-tolong ampuni keluarga kami! Jangan serang kami," mohon sang ibu kepada prajurit kegelapan itu.

Lalu dengan tiba - tiba sebuah serangan dengan cepat langsung menghantam dan menghancurkan tiga prajurit tersebut yang hendak menghunuskan pedangnya ke arah ibu dan anak tersebut.

"Argghhh! Graahhh!"

"Rasakan itu prajurit jelek, hei kalian cepat pergi dari sini, pergilah ke persembunyian bawah tanah di dekat distrik Fiona," suruh Evory kepada seorang ibu dengan anaknya itu.

"Ba-baik Terima kasih tuan muda Evory, ayo nak,"

Ternyata serangan tersebut dilakukan oleh Evory yang saat ini emosinya tidak sepenuhnya terkontrol, lalu penduduk itu pun lekas pergi dengan dibantu beberapa prajurit baik yang kebetulan ada didekat situ. Evory melihat sekitar distrik yang 40 persen sudah hancur, seketika ia pun langsung teringat pesan dari kakeknya dan segera bergegas pergi keluar dari kerajaan.

Didalam hutan Fern terdapat desa bernama desa Hardinata, desa yang damai dan indah dikelilingi oleh pohon - pohon besar nan tinggi yang mereka anggap sebagai pagar penjaga desa tersebut, penduduknya pun menjaga hutan tersebut dengan penuh kasih sayang dan cinta karena sebagian penduduknya adalah ras Druid. Mereka tidak hanya menjaga hutan tersebut melainkan mereka juga menjaga goa yang berada di bukit hutan Fern. Dimana tempat itu dipenuhi harta peninggalan Kastara dan juga disanalah kunci untuk Evory mengalahkan Aura jahat yang menyelimuti kerajaan Antares, di suatu hutan dekat kerajaan ada dua penduduk desa Hardinata yang sedang mencari buah buahan dan kayu bakar ia tak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang sedang ketakutan dan terengah engah seperti habis dikejar sesuatu.ya wanita itu ada lah Azqila Antasena dia nampak terkejut melihat dua penduduk desa itu disangkanya mereka adalah musuh.

"Hum..? Bibi coba lihat! ada manusia lusuh," ucap seorang gadis sambil menunjuk - nunjuk Azqila yang tengah kehabisan nafas.

"Siapa yang kau panggil manusia lusuh?!" bentak Azqila sambil terengah - engah kecapekan.

"Lily, jangan bicara begitu ke orang asing, maafkan keponaka- eh, nona Azqila?!" ucap sang bibi, terkejut seolah dia mengenalnya.

"Eh? K-kalian mengenalku?" ucap Azqila sambil keheranan dengan jarinya menunjuk kepada dirinya sendiri.

"Tentu saja nona, ayo kemari jangan takut kami ini penuduk desa Hardinata, keluarga Antasena dan tuan Kastara sering berkunjung kemari"

"... Ayah? Ibu? Dan Kakek sering kemari?!" ucap Azqila sambil masih memproses hal yang ajaib ini dikepalanya.

"Benar sekali nona, ayo, mari kita ke desa dulu, sepertinya anda terluka dalam perjalanan menuju kesini, ikutlah, kami akan mengobati beberapa luka anda," ajak sang bibi kepada Azqila.

Mereka bertiga pun lekas berjalan menuju desa, jaraknya cukup dekat antara desa dengan jalan rahasia tersebut dibanding lewat dari jalan utama kerajaan.

"Sebenarnya apa yang terjadi nona? Bagaimana kabar dari tuan Kastara dan kedua orang tua anda?" tanya sang bibi sambil berjalan senada dengan langkah kaki Azqila menuju desa.

"A-aku sendiri juga tidak tau dengan keadaan kedua orangtuaku, dan kakek, dia... sepertinya dia telah tiada," ucap Azqila dengan nada sedu, dia menundukan kepalanya dengan penuh sesal dihatinya.

Everytale : Tale of HumanWhere stories live. Discover now