5

652 64 25
                                    

"Sasuke, apakah menurutmu Sakura-chan memiliki hutang yang sangat besar di pinjaman online-ttebayo ?"

"Sampai Sakura tiba di sini, lebih baik kita tak berspekulasi mengenai apa pun, Naruto."

Tiba-tiba dari atas langit Konoha, Naruto dan Sasuke melihat dua buah gumpalan pasir yang mirip karpet terbang, meluncur dengan kecepatan dahsyat. Sebelum Naruto sempat mengidentifikasi benda apa itu, Sakura, Kakashi, Gaara, Kankuro dan Kanata sudah menuruni pasir dan berlari menuju Naruto dan Sasuke.

"Apa-apaan... Kenapa Konoha jadi begini ?" Kankuro tak mempercayai apa yang matanya lihat.

"Naruto ! Di mana anak-anak ??!!" Sakura berlari dan memeluk Naruto erat. Dia merasa kasihan karena Hokage ketujuh itu sudah babak belur dan pakaiannya compang camping tak karuan.

Naruto bergeming.
Hati Sakura mencelos melihat raut wajah yang ditunjukkan Naruto. Dia hanya tahu begitu saja, bahwa keadaan tak baik-baik saja.
Setelah Sakura melepaskan pelukannya dari tubuh Naruto, wanita itu menghampiri Sasuke untuk mendapat jawaban.

"Katakan padaku, di mana anak-anakku, Sasuke-kun." Bola mata hijau-nya berkilau terkena matahari. Air mata sudah menggenang di sana, bersiap untuk jatuh setelah mendengar jawaban dari Sasuke.

"Raiden aman di benteng pertahanan bersama Boruto, Shikadai dan yang lainnya. Tapi Renjiro..." Ada jeda di dalam kalimatnya. Sasuke menghela napas sebelum melanjutkan. "Renjiro dibawa pergi oleh sekelompok penyusup."

"Tidak mungkin..." Sakura membekap mulut dengan kedua tangannya.

"Ini semua salahmu Naruto ! Kenapa kau membiarkan Renjiro dibawa oleh mereka ? Kenapa??! Apa yang kau lakukan ? Bukankah itu sudah tugasmu untuk menjaga anak-anakku di saat aku dan Kakashi tidak berada di desa ???!" Sakura kehilangan kendali atas dirinya. Tangisannya pecah, dia memukuli dada orang nomor satu di Konoha dengan sembarangan. Naruto hanya bisa diam dan pasrah dipukuli. Dia sadar bahwa semua ini memang kesalahannya.

"Sakura, sudah, berhenti. Ini bukan kesalahan Naruto atau siapa pun. Kita harus tetap tenang menghadapi situasi ini." Kakashi memegangi kedua lengan istrinya agar dia berhenti memukuli Naruto.

Sasuke, Gaara, Kankuro dan Kanata seperti latar belakang yang hanya bisa bergeming menyaksikan kekacauan itu.

"Tenang kau bilang ? Anakku menghilang dan kau menyuruhku untuk tenang ?!" Suara Sakura semakin meninggi. Dan emosinya tak bisa dikendalikan lagi.

"Sakura, jika aku jadi kau, aku pun akan berusaha tenang dan menyusun strategi. Bukan malah bersikap seperti anak berumur empat belas tahun yang merengek karena cintanya ditolak." Sasuke malah memperkeruh suasana dengan terbawa emosi melihat tingkah Sakura.

"Ide yang bagus Sasuke-kun. Memang kau ahlinya dalam mematahkan hati seorang gadis berusia empat belas tahun dan membuatnya merengek selama bertahun-tahun, setiap malam menangisi pria brengsek yang haus akan balas dendam !"

"Sakura ! Cukup !" Kakashi membentak Sakura.

Gaara bergeming.
Kankuro menganga lebar.
Kanata mengerutkan keningnya karena hanya dia yang tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana.

Dengan gerakan perlahan, Naruto berpaling dari Sakura dan mulai berjalan menjauhi kelompok kecil itu.

"Kau mau ke mana Naruto ?" Kakashi memegang lengan Naruto dan menghentikan langkahnya.

"Mencari Renjiro-ttebayo."

"Kita harus membuat rencana terlebih dahulu. Jangan gegabah dan bertindak sesuatu yang akan disesali nantinya." Gaara berusaha mencairkan suasana dengan ikut berbicara pada Naruto.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hatake's Clan Revival (The Kings)Where stories live. Discover now