Lovebird 27

57.9K 2.7K 106
                                    

Buat yang udah comment di part sebelumnya aku betul-betul minta maaf karena comment kalian blm sempat aku balas tapi jangan kecewa aku udah baca semuanya.

Sumpah comment kalian semua bikin aku senyum-senyum sendiri bacanya. Keep comment ya........# jangan bosen karena gak di balas hehehe......#

Buat yang bilang part sebelumnya nanggung, udah aku re-post ya......

Typo-Typo, maklumi sajalah......

"Sempurna, 3,16 menit. Betulkan Fio?" Melati tersenyum puas dan memberikan roti panggang buatannya ke piring yang ada di hadapan Fio.

"Ya-ya-ya, tapi kenapa selainya hanya mentega? Aku mintanya kan yang strawberry." Fio cemberut dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Nino.

Melati sempat terdiam setelah menyimpan roti panggang di piring Nino. "Maaf, Tante lupa. Biar tante ganti, tunggu lima menit." Melati kembali mengambil piring Fio dan hendak melangkahkan kakinya tapi tangan Nino menahan lengannya.

"Duduklah." Perintah Nino.

"Tapi Fio membutuhkan roti panggangnya?" Melati tidak terima Nino menyuruhnya untuk duduk sementara Fio memang membutuhkan sarapannya.

"Sudah duduk, temani aku sarapan!" Nino menarik tangan Melati untuk duduk di sampingnya.

"Berikan kembali roti itu padanya." Melati membuka mulutnya hendak protes tapi tidak jadi.

"Dan kamu Fio. Sejak kapan kamu berani menyuruh mommy kamu untuk membuat sarapan?" Fio tidak menjawab, dia hanya menatap ayahnya heran. Hari ini ayahnya seperti mahluk asing yang datang dari planet lain, Fio tidak mengenalinya.

"Kalau menu sarapan tidak sesuai dengan selera kamu. Kamu bisakan membuatnya sendiri jangan menyuruh mommy kamu! Daddy gak suka."

"Nino. Kenapa kamu jadi aneh begini sih?" Melati juga heran dan tidak mengerti dengan sikap Nino.

"Kamu itu istri aku, bukan pembantu!"

Melati tertawa ngakak lalu menutup mulutnya, Jadi ini yang membuat Nino marah. "Yang menganggap aku pembantu itu siapa?" Tanyanya kemudian.

"Ya gak ada. Tapi sabagai Nyonya di rumah ini kamu harusnya duduk dan menemani aku sarapan bukan sibuk menyiapkan sarapan." Jawab Nino keki sambil mengambil minumnya dengan kesal.

Merasa geli Melati kembali tertawa. "Kamu ini aneh, tidak sedikitpun aku merasa menjadi pembantu. Aku hanya ingin mencoba menjadi Istri yang baik untuk kamu dan Ibu yang baik untuk Fio dan Tydes. Sudah sewajarnya aku sebagai seorang istri dan ibu menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya."

"Tetap saja aku gak suka!"

"Tapi Fio suka. Fio suka punya mommy, Fio juga suka mommy yang perhatian dan pengertian. I love you mommy." Fio mengedipkan matanya dan  memberikan kecupan sayang dari jauh. Melati hanya tertawa dan memberikan jempolnya.

Nino menatap Melati dan tatapan matanya beralih menatap Fio sampai kedua perempuan yang ada di samping kiri dan kanannya berhenti tertawa.

"Apa?"

"Kenapa?" Tanya Melati dan Fio hampir bersamaan ketika melihat Nino melipat tangannya di meja.

"Sudah puas!" Nino memasang wajah dinginnya. "Aku curiga jangan-jangan kalian berdua berencana untuk membentuk team menantangku." Kontan saja Melati dan Fio tertawa bersamaan dan itu membuat Nino semakin merapatkan bibirnya.

Tapi itu kejadian dua minggu yang lalu ketika Melati baru beberapa hari menikah dengan Nino dan Fio merasa senang punya seorang Ibu yang baik, pengertian dan perhatian.

LOVEBIRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang