9

823 34 0
                                    

Luo Yunxi mengusap-usap perutnya yang buncit sambil memakan potongan buah-buahan yang ada di atas piring. Netranya fokus pada layar TV di depannya, namun tiba-tiba dia memalingkan kepalanya ke kiri. Karena sedari tadi dia merasa sedang diperhatikan.

"Kamu mau makan?" Yunxi menyodorkan potongan buah apel yang ditusuk dengan garpu di hadapan suaminya. Dia berpikir suaminya memperhatikan buah yang sedang dimakan Yunxi dan menginginkannya juga, namun...

"Kamu cantik..." Ucap Feiyu sambil memajukan badannya ke depan, mencuri ciuman dari bibir Yunxi yang ranum.

Yunxi: "..."
"Ahahaha...aku pikir kamu ingin makan buah juga"

"Aku ingin makan buah yang...ini" Feiyu menekankan kata 'ini' sambil mengusap bibir Yunxi dengan ibu jarinya, mata seduktifnya terpaku pada gumpalan daging yang lembab dan merah muda di depannya. 

Pipi Yunxi merona, warna merah itu menjalar dari pipi hingga ke daun telinganya. Sudah menjadi kebiasaan Feiyu untuk memuji Yunxi cantik setiap hari sejak mereka menjalin hubungan hingga sekarang. Feiyu bisa mengatakan 'kamu cantik' dan 'aku mencintaimu' lebih dari selusin dalam sehari. Dan reaksi Yunxi selalu sama...dia malu-malu dan merona, bahkan sekarangpun masih tetap sama.

"Kenapa...kamu malu? ha ha ha. Lihat pipimu sudah seperti tomat, merah sekali" Feiyu menggoda Yunxi sambil menarik kedua pipinya yang merona dengan lembut.

"Cium aku lagi kalau begitu" Yunxi menekan perasaan terpesonanya dengan menantang suaminya itu.

"Benarkah? kamu menantangku ya...ha ha ha"

cup

Tiba-tiba bibir lembab dan secerah bunga musim semi itu mendarat singkat di atas bibir tipis Feiyu.

"Kamu terlalu banyak bicara Chen Feiyu" Ucap Yunxi, dia memutar bola matanya sambil berlalu ke arah kulkas untuk menaruh sisa buahnya. Kemudian dia ingin pergi ke kamar untuk tidur siang, namun pada anak tangga kedua tiba-tiba dari belakang Feiyu menggendongnya bridal style, Yunxi sedikit terkejut namun setelah tau itu adalah suaminya, dia mengalungkan lengannya di leher Feiyu.

"Bisakah kita melanjutkan tantanganmu tadi, sayang?" Feiyu mengajukan pertanyaan konyol ini sambil menaiki anak tangga.

"Tidak. Aku mengantuk, ingin tidur siang..." jawab Yunxi dengan gaya sok jual mahalnya.

"Hm mengantuk ya..." Feiyu cemberut dan terlihat pasrah, namun tiba-tiba...

"Bagaimana kalau begini?"

"Begini? Seperti ini?"

"Mengantuk?"

Feiyu melayangkan pertanyaan-pertanyaan itu sambil mengendus dan menciumi bibir, hidung, pipi, rambut, leher, bahkan dada Yunxi dengan cepat dan bergantian sambil terus berjalan menuju kamar mereka.

"Ha ha ha Feiyu...hentikan! ini geli ahahaha" Yunxi memberontak di gendongan Feiyu sambil menahan kegelian.

Suara gelak tawa mereka kian menghilang ketika pintu kamar ditutup, dan hal selanjutnya yang mereka lakukan mungkin melanjutkan tantangan Yunxi yang belum sempat Feiyu lakukan tadi...🤔

🐟☁️
this chapter inspired by 🐟's candy last night: 🎵 "What Makes You Beautiful" 👀🥰

HORMONESWhere stories live. Discover now