2

1.3K 80 6
                                    

Hai😁 terima kasih banyak yaa udah meluangkan waktu buat baca tulisan aku yang asdffggjjkl ini hehee💕
so, di part 2 ini aku akan nulis narasinya dengan bahasa baku, tapi buat dialognya akan aku tulis dengan bahasa non baku alias bahasa sehari-hari gituu dehh kyk AU idol di twitter hehee. yah semoga nggak cringe jadinya😔kalo cringe jangan dibaca yahh😭🙏🏻 oh iya masing-masing cerita di hormones universe ini independent yaa jd nggak ada kaitanya dengan chapter sebelumnya😘
.
.
.
Cahaya di ruangan itu sudah redup. Salah satu dari dua pasang mata sudah menutup untuk menjemput mimpi indahnya, namun tidak dengan satu pasang mata yang lain.

Yunxi menatap langit-langit kamar, dia belum tidur dan terlihat gusar. Telapak tangan lebar milik suaminya yang sudah terlelap menempel di bawah perutnya yang besar. Ternyata dia sedang menahan rasa pegal di kedua kakinya karena dari pagi  dia sudah melakukan banyak aktivitas, mulai dari memasak, mencuci piring, melipat pakaian dan kegiatan lainnya. Ditambah lagi bayi di dalam perut Yunxi bobotnya bertambah karena ini sudah memasuki bulan ke 7 kehamilannya.

Dia ingin membangunkan suaminya tapi merasa tidak tega karena sepertinya Feiyu juga sedang sangat lelah dengan pekerjaannya hari ini. Namun kakinya semakin terasa pegal, jadi Yunxi dengan berat hati mencoba meminta tolong pada Feiyu.

"Feii..."

Yunxi menepuk pelan lengan suaminya.

Tidak ada respon. Dia mencoba lagi.

"Feiyu...sayang?"

Sang empu yang dipanggil akhirnya membuka matanya perlahan, mengumpulkan kesadaran.

"Enggh...sayang kenapa?" , Feiyu menjawab dengan matanya yang masih menyipit dan suaranya yang sedikit parau.

Yunxi masih enggan menyampaikan niatnya karena merasa sungkan dengan suaminya sendiri. Dia menggigit bibirnya karena gugup.

"Kamu belum tidur? ada apa? kamu sakit ya?" Feiyu bangkit dari tidurnya dan menempelkan telapak tangannya di dahi Yunxi, memastikan keadaan suaminya itu.

"Aku nggak lagi demam kok Fei..." Yunxi berkata pelan.

"Okee...terus kamu kenapa sayang?"

"Emm, kaki aku pegel banget🥺aku boleh minta tolong kamu pijit nggak?"

Belum sempat Feiyu memberi jawaban, Yunxi melanjutkan kalimatnya karena merasa tidak enak dengan Feiyu.

"Kalo kamu ngantuk dan capek nggak apa-apa kok aku bisa pake koyo' aja...kamu lanjutin tidur gih"

Yunxi menutup pernyataanya dengan berusaha bangkit ingin mengambil koyo' di laci. Namun sebelum hal itu terjadi Feiyu mendorong lembut tubuh Yunxi untuk jatuh lagi di atas bantal. Wajah mereka sekarang sangat dekat, dan Feiyu menciumnya—sangat lembut dan sabar.

"Sayang...kamu inget nggak ikrar pernikahan kita dulu? 'untuk saling memiliki dan menjaga, pada waktu sehat maupun sakit'. Inget kan?" Feiyu bicara sambil menempelkan puncak hidungnya dengan milik Yunxi.

"Kamu lagi capek Fei...aku kasihan juga"

"Shut shut shut" Feiyu menempelkan jari telunjuknya untuk membungkam bibir Yunxi.

"Udah diem ya, kalo nggak diem aku cium nih!😠"

Sejak Yunxi mengandung dia seperti menjadi orang lain, sangat berbeda seratus delapan puluh derajat. Temperamennya menjadi lembut, dia mudah menangis dan sangat sensitif serta menjadi sangat patuh kepada Feiyu. Tidak seperti biasanya yang berisik dan aktif melakukan hal-hal konyol namun tetap terlihat lucu dan menggemaskan. 🥺😍

Yunxi mematuhi perintah suaminya untuk diam. Langsung saja Feiyu memijat lembut kaki ramping milik Yunxi.

"Adek...kamu makin berat ya di dalam? sampe bikin Papa kecapekan gini" Feiyu berbicara dengan buah cintanya yang di kandung Yunxi sambil membelai lembut perut buncitnya.

"Nggak apa-apa kok asal kamu sehat, Daddy rela mijitin kaki Papa kamu setiap hari juga hahaha"

Mendengar ocehan suaminya Yunxi ikut tertawa.

😭🤣

"Mulai besok kamu nggak boleh kerjain aktivitas berat lagi. Masalah makanan biar aku aja yang masak kalau nggak gitu kita beli di online. Emm terus baju-baju kotor nanti aku langsung panggil mas laundry ambil di rumah".  Feiyu mengatur kegiatan rumah tangganya kembali seperti saat Yunxi hamil di trisemester pertama. Semua ini dia lakukan untuk Yunxi dan bayi mereka, bodohnya kenapa kebiasaan lama itu tidak dia lanjutkan saja sehingga Yunxi tidak perlu merasa lelah setiap hari.

'cup'

Yunxi tiba-tiba menghadiahi suaminya ciuman manis di pipi.

"Terima kasih ya Daddy..."

Feiyu menahan senyumnya dan salah tingkah, pada akhirnya dia tertawa terbahak. Lengannya mengulur ke arah wajah manis Yunxi, menariknya mendekat.

"Kamu kenapa jadi kayak kesurupan gini sih Ay?HAHAHA. Kayak bukan Luo Yunxi" 🤣😚
"Ayo ngaku kamu! Luo Yunxi yang asli kamu sembunyikan di mana  huh?" 😠

Feiyu melontarkan pertanyaan konyol dan bergurau dengan Yunxi seperti biasanya.

"Aku Luo Yunxi asli taukkk"😡🥺 Yunxi menjitak kepala Feiyu.

"Gatau deh aku ngambek sama kamu😒pergi sana jangan deket-deket aku sama adek".

Yunxi memanyunkan bibirnya gemas.

🥺😍

"Nah... ini baru Luo Yunxi yang asli no KW😍. Sini aku cium dulu" Feiyu memajukan bibirnya ingin mencium Yunxi-nya.

"Kamu bilang aku bukan Luo Yunxi😠kenapa sekarang minta cium?!"

"Aku becanda doang sayang ih🥺kalo suka ngambek artinya Luo Yunxi yang asli😍"

"Aku nggak mau dicium kamu!!!"

"Tapi aku mau cium kamu🥺"

"Aku bilang enggak ya enggak mau😠"

"Yaudah aku cium adek aja sini😭"

"Nggak boleh juga! sana tidur di luar"

"😭😭🙏🏻"

Begitulah akhirnya sampai salah satu dari mereka lelah beradu mulut. Akhirnya Luo Yunxi yang asli kembali lagi walau hanya beberapa saat saja...

🐟☁️

HAHAHAHA GIMANAA?😭🤣
Terima kasih sudah bacaaaa universe akuuu🥰😍❤️jangan lupa komen dan vote yaaa😘 mau mutualan di twitter juga boleh banget @etherealskyvers

HORMONESWhere stories live. Discover now