6

762 43 0
                                    

Matahari sudah tergelincir beberapa waktu yang lalu, dan telah digantikan oleh bulan perak yang bulat sempurna menggantung di langit malam.

Yunxi sudah selesai makan malam dan mandi. Itu semua dia lakukan sendiri, oh tidak sepenuhnya sendirian karena dia ditemani oleh janin kecil berusia lima minggu yang sedang bertumbuh di dalam perutnya.

Yunxi memakai parfum kesukannya, beraroma white musk yang hangat dan sensual. Malam ini dia mengenakan piyama jubah berwarna hitam berbahan sutra lembut, dengan celana pendek berwarna senada.

Diikatnya pita pada piyama itu, sekarang lekuk tubuh Yunxi dengan pinggangnya yang ramping terlihat jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diikatnya pita pada piyama itu, sekarang lekuk tubuh Yunxi dengan pinggangnya yang ramping terlihat jelas. Kulitnya yang putih terlihat kontras dengan warna piyamanya. Bentuk kerah piyama itu anggun, seakan dibuat khusus untuk menunjukkan keindahan tulang selangka milik Luo Yunxi.

Dia melihat sosoknya sendiri di depan cermin, tangannya mengusap lembut perutnya yang belum begitu menonjol, bibirnya melengkung membentuk senyuman manis.

Kemudian, Yunxi menyalakan lilin aromaterapi yang ada di sebelah ranjang. Lalu dia merebahkan tubuhnya di atas kasur yang nyaman dengan sprei berwarna putih yang elegan.

Dia hirup aroma menenangkan yang menguar di kamarnya, matanya menatap langit-langit ruangan dan senyuman terpatri di bibirnya 'sempurna'.

Tepat setelah itu, gagang pintu kamarnya diputar. Pria tampan dan tinggi dengan wangi maskulin muncul dari balik sana.

Mata Yunxi berbinar, dia memposisikan dirinya untuk duduk di atas ranjang sambil merentangkan kedua tangannya, meminta untuk dipeluk erat oleh pria itu.

Pria tampan dengan alis tajam itu memberikan senyuman hangat dan tatapan yang bermakna di sepanjang dia berjalan ke arah Yunxi.

Pria itu adalah Chen Feiyu, seorang yang berhasil meluluhkan hati Luo Yunxi dan menjadikan dia miliknya seutuhnya.

Feiyu memberikan kecupan singkat di dahi dan bibir Yunxi. Yunxi langsung menatap sendu mata suaminya itu, 'kenapa kamu tidak memelukku?' .

Tindakan itu adalah salah satu bukti nyata Feiyu sangat menjaga dan mencintai Yunxi. Dia tau tubuhnya kotor karena seharian bekerja, dan Yunxi adalah orang dengan kulit sensitif dan mudah bereaksi jika terkena bakteri dan debu. Oleh karena itu dia berkata pada suaminya yang manis itu,

'Aku akan pergi mandi dulu sayang, setelah itu kamu bebas untuk memelukku. Ok?'

Ha ha ha dia berusaha membujuknya. Kegiatan negosiasi seperti ini terjadi hampir setiap kali Feiyu pulang kerja.

Dan reaksi Yunxi selalu sama, bulu matanya terkulai dan tiba-tiba tubuhnya yang bersemangat menjadi lesu dengan bibir mengerucut dan berkata lirih kepada suaminya 'Ok'.

Yunxi kembali merebahkan tubuhnya dan memberikan punggung kepada suaminya, Feiyu tersenyum gemas dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan suami manisnya itu.

Feiyu pergi mandi, sementara Yunxi bermain dengan ponselnya sebagai pengalih perhatian selama dia menunggu suaminya selesai mandi. Dia sangat merindukannya, dan ketika orang yang di rindukan sudah ada di depan matanya dia dipaksa untuk menunggunya lagi.

Yunxi terlalu fokus dengan ponselnya hingga tidak menyadari pintu kamar mandi sudah terbuka. Rupanya Yunxi masih memunggungi Feiyu.

Pelan Feiyu naik ke atas ranjang, berbisik di telinga Yunxi dengan suara yang dalam dan sexi 'Apa tuan Luo Yunxi masih ingin memeluk suaminya?'.

Yunxi terkejut dengan kehadiran Feiyu yang tiba-tiba. Kali ini Feiyu yang mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut Yunxi menghambur ke dalam pelukan yang hangat.

Wajah manis itu datang lagi, Yunxi duduk dan dengan cepat melingkarkan lengannya ke leher suaminya. Menghirup aroma sabun dan parfum milik Feiyu yang segar.

Feiyu merengkuh pinggang Yunxi yang sempit, menciumi rambut dan puncak kepalanya. Sementara Yunxi masih betah berlama-lama melingkar di leher Feiyu dan menyembunyikan wajahnya di dada suaminya yang bidang.

Mereka sedang menyalurkan kerinduan masing-masing, walau hari ini mereka terpisah selama dua belas jam tapi rasanya seperti bertahun-tahun lamanya.

Setelah beberapa waktu berlalu, Feiyu menuntun Yunxi untuk menjatuhkan kepalanya di atas bantal yang empuk. Dia menopang kepalanya sendiri dengan satu tangannya, sementara Yunxi ada di bawah wajahnya.

Feiyu mendorong bibirnya bertemu dengan bibir ranum milik Yunxi. Mereka bercumbu dan saling memuja. Kalimat-kalimat seperti 'Aku mencintaimu' , 'Kamu selalu cantik', 'Kamu sangat harum', 'Aku suka ini', 'Kami merindukanmu', melayang di sela-sela cumbuan mereka.

Yunxi malam ini sangat cantik, dengan balutan piyama jubah hitamnya dan anak rambut yang mulai panjang hampir menutupi matanya yang indah.

Tangan Feiyu tidak bisa diam, dia membuka lebih lebar kerah piyama Yunxi yang terbuka karena aktivitas mereka.

Ciuman Feiyu beralih ke leher Yunxi yang jenjang dan seputih salju, kemudian turun ke tulang selangkanya yang terpahat sempurna. Dia menggigit dan meninggalkan bercak merah di sana, seperti lukisan.

Feiyu mengakhiri cumbuan itu dengan ciuman lembut. Yunxi tersenyum manis, pipinya bersemu merah. Kerena gemas, Feiyu mencubit ujung hidung Yunxi. Lalu mereka saling tertawa.

Yunxi mengajak Feiyu untuk menyimak hal menarik yang sedang terjadi di sosial media saat ini. Lengan Feiyu berapa di atas kepala Yunxi sambil membantunya menyangga ponsel di atas wajah mereka.

Mereka berbincang, tertawa, bahkan memberikan opini serius terhadap topik yang sedang mereka bicarakan, kemudian bersenda gurau lagi.

Yunxi sangat antusias ketika dia bercerita kepada suaminya, dan Feiyu adalah pendengar yang baik selama orang itu adalah Yunxi dia akan menyimak semua ocehan yang keluar dari bibirnya yang manis sambil menatap wajahnya yang cantik.

Hingga ketika mereka sedang menyimak video yang ditampilkan oleh layar ponsel, Feiyu mengajukan pertanyaan kepada Yunxi tentang siapa nama subjek yang sedang mereka simak ini?, namun tidak ada jawaban.

Feiyu menurunkan pandangannya, ternyata kekasihnya sudah terlelap. Feiyu kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh Yunxi, memberinya ciuman lembut dan mengusap perut dimana buah cintanya sedang dikandung.

Tiba-tiba Yunxi mengubah posisinya menghadap Feiyu, Feiyu tersenyum lalu merentangkan tangannya untuk membawanya kepelukannya, memberinya rasa aman dan mimpi yang indah.

🐟☁️

aku nulis part ini karena terinspirasi sama kapalku yang ini🥺❣️ https://vt.tiktok.com/ZSeKco86g/

HORMONESOn viuen les histories. Descobreix ara