4

956 51 1
                                    

Narasi: bahasa formal
Dialog: non formal
Sepertinya bakal aku selang-seling gitu yaa per 1 bab🤔nggak akan bikin bingung kan😄? karena kembali lagi, Hormones ini masing2 bab nya independent jadi terserah kamu mau baca bab manapun😁enjoyyy🥰
.
.
.
Saat ini Feiyu sedang dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan syuting variety show terbarunya dengan rekan artisnya yang lain. Sudah tiga kali ponselnya menderingkan nada sambung, namun tidak kunjung ada jawaban dari orang di seberang sana.

"Feiyu, jadi mampir ke McD?"

Sang manajer bertanya kepadanya.

"Jadi kak, tapi Yunxi dari tadi nggak angkat telfon". Feiyu sedikit mengerutkan alisnya.

"Mungkin udah tidur kali, lagian ini udah jam satu pagi Fei".

"Em nggak apa-apa deh tetep aku belikan McD nya, soalnya ngidam mau makan McD bareng aku kalo udah pulang"

"Hahaha lucu banget ngidamnya"

"Anak kami kalo udah lahir nanti pasti lucu juga sih kak hahaha"

Feiyu mengobrol dengan manajernya sambil menunggu drive thru makanan cepat saji asal Amerika itu.

Sepuluh menit kemudian dia sampai di depan pintu apartmentnya. Menekan access card nya, dan pintu terbuka. Indera penglihatannya menyapu seluruh ruangan, gelap. 'Mungkin Yunxi sudah lama tidur' batinnya, dia tidak terburu-buru menemuinya karena takut akan membangunkannya. Kemudian dia menyalakan lampu ruang tengah, lalu menaruh paper bag McD di atas meja makan dan berjalan ke depan mesin cuci untuk menaruh pakaian kotornya dan melepas hoodie yang dia kenakan.

Feiyu berjalan ke dalam kamar untuk melihat suami manisnya yang sedang tidur dan ingin mandi setelahnya.

Dia berlutut di samping tempat tidur, wajahnya hampir sejajar dengan wajah Yunxi yang sedang terlelap. Feiyu memajukan wajah tampannya ingin memberikan Yunxi kecupan di bibir, kemudian dia menyadari peluh bening mengalir di dahi Yunxi padahal pendingin udara di kamar sedang menyala.

"Sayang...?" Feiyu berkata lirih, punggung tangannya menyentuh dahi milik Yunxi. Dia sangat panik.

"Kamu demam!!!" Segera dia mengambil kotak P3K dan menemukan termometer. Feiyu menyingkap selimut tebal, lalu membuka kancing piyama Yunxi untuk menaruh termometer di lipatan ketiaknya. Yunxi terbangun dengan gerakan-gerakan itu, perlahan dia membuka mata dan menemukan suaminya tepat di atasnya, bibirnya tersenyum manis.

"Emm kamu udah pulang? McD nya mana sayang?" Yunxi bertanya polos.

Feiyu baru sadar jika suami manisnya sudah terbangun, karena sejak tadi dia fokus memasang termometer di badan Yunxi.

"Ah kamu udah bangun? maafin aku ya...kamu aku tinggal kerja terus sampai sakit pun aku nggak tau" Wajah Feiyu sedih.

"Memangnya siapa yang sakit?" Yunxi masih bertanya dengan polosnya.

Tepat setelah Yunxi menyelesaikan pertanyaannya, suara bip bip bip dari termometer berbunyi. Itu artinya termometer sudah selesai mengukur suhu tubuh Yunxi.

"Kamu..." Feiyu mengambil termometer dari lipatan, kemudian melihat angka yang tertulis di layar kecil.

"39,2 derajat selsius, itu suhu tubuh kamu sekarang. Aku panggil dokter Xiao dulu"

Dokter Xiao adalah dokter pribadi keluarga Chen, dipanggil jam berapapun dan kapanpun dia pasti datang. Setelah selesai menghubungi dokter Xiao, Feiyu membawa kursi kecil untuk duduk di samping tempat tidur. Dia tidak berani naik ke atas tempat tidur karena dia kotor dan belum sempat mandi.

HORMONESWhere stories live. Discover now