Live 3: Kasus (2)

417 73 10
                                    

Liu Qingge berlutut, memeriksa kondisi korban yang dimaksud.

Beruntung! Korban masih hidup!

Segera dia menindaklanjuti laporannya. "Korban masih hidup! Aku akan segera membawanya ke rumah sakit terdekat!"

Tanpa menunggu balasan dari bawahannya, Liu Qingge mengangkat tubuh itu dan menopangnya di punggung, kemudian membawanya ke mobil.

Sebelumnya, karena lingkungan yang gelap, Liu Qingge tidak bisa melihat dengan jelas wajah korban. Setelah tiba di bawah lampu jalan, Liu Qingge sangat terkejut melihat siapa korban dari kasus yang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.

" ... Shang Qinghua?"

===

"Apa Shixiong ingin ikut makan malam bersama kita?" tanya Shen Yuan seraya memanaskan sisa makan siang di microwave.

Yue Qingyuan berada di ruang tamu―artinya Shen Yuan tidak bertanya pada sang empu. Satu-satunya orang yang bersamanya di dapur adalah kakaknya, Shen Qingqiu.

"Tidak," tanpa ragu Shen Qingqiu menjawab, "Dia masih punya urusan di perusahaan."

Shen Yuan hanya tersenyum ringan mendengarnya, karena dia melihat kakaknya itu tetap menyiapkan tiga mangkuk nasi; berlawanan dengan kata-katanya.

Benar-benar tsundere.

Tiba-tiba, suara dering ponsel menyita perhatian keduanya. Itu milik Shen Qingqiu. Di saat bersamaan, Yue Qingyuan berjalan memasuki dapur memegang ponselnya. Wajahnya terlihat panik dan khawatir.

Apa yang terjadi?

"Ah-Jiu, apa kamu sudah melihat berita dari Liu Qingge?"

Shen Qingqiu tidak menjawab. Dengan tenang, dia meletakkan mangkuk nasi tambahan di atas meja makan sebelum mengambil ponselnya dan melihat pesan masuk.

Alisnya terangkat heran. "Shang Qinghua masuk rumah sakit?"

Ditambah dengan kemungkinan Shang Qinghua adalah korban keenam dari kasus pemukulan akhir-akhir ini. Tampaknya mantan teman sekelasnya sangat tidak beruntung.

Shen Qingqiu melihat alamat rumah sakit yang dikirimkan oleh Liu Qingge di grup obrolan. Rumah Sakit Qian Cao, tempat di mana Mu Qingfang berada.

Dan mungkin Luo Binghe juga―

Tsk!

Shen Qingqiu merasa kesal hanya memikirkannya.

"Ya. Aku akan segera menyusul ke sana. Apa kamu ingi―"

"Tidak. Sudah malam. Waktunya tidur."

Yue Qingyuan, " ... "

Matanya melihat ke makanan yang baru saja dipanaskan di atas meja makan, kemudian bergumam dalam hati, Ini yang kamu maksud 'waktunya tidur'? Namun, dia tetap tersenyum pada temannya yang bermulut tajam berhati lembut itu. "Baiklah. Kalau begitu, aku akan pergi."

Shen Yuan tahu kakaknya tidak akan mengantar kepergian tamu, jadi secara alami dia yang mengantar kepergian Yue Qingyuan ke pintu lift.

"Maafkan sikap Jiu-ge, Shixiong."

Yue Qingyuan mengibaskan tangannya. "Tidak apa. Itu hal yang biasa."

Keduanya berbincang sejenak sebelum akhirnya lift tiba dan Yue Qingyuan melambai perpisahan. Setelah pintu lift tertutup, Shen Yuan berbalik menuju pintu apartemennya dan terdiam sejenak di luar, kemudian membuka pintu perlahan.

Dia melihat sosok kakaknya, Shen Qingqiu bersandar di pintu kaca balkon memegang segelas air hangat.

"Jadi, apa rencanamu selanjutnya, adikku?" Tanpa menoleh, Shen Qingqiu berkata dingin pada orang yang berjalan mendekatinya.

[BL] We Live || BingYuanWhere stories live. Discover now