~♥~Bingung

10.6K 565 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kia menghentikan langkahnya di depan rumah dengan nafas terengah-engah, ia melihat Eggi yang berjongkok di samping pintu.

"Eggi kenapa tadi kamu tiba-tiba pergi?" tanya Kia seraya menghampiri Eggi.

"Eggi cape, Eggi ingin cepat-cepat pulang," jawab Eggi sambil menunduk.

Kia hanya menghembuskan nafas pasrah setelah mendengar jawaban Eggi lalu ia mengambil kunci di tasnya dan membuka pintu. Sepertinya Ridwan belum pulang karena saat Kia masuk ke dalam tidak ada orang di sana dan untungnya rumah terlihat rapih sepertinya Bi Mae yang mengerjakan semuanya.

"Eggi kamu mau–" Kia tidak melanjutkan kalimatnya karena Eggi sudah menaiki tangga menuju kamar tanpa berkata apapun.

"Dia kenapa sih, apa marah ya?" batin Kia yang kebingungan dengan sikap Eggi.

Kia tidak terlalu menghiraukannya karena ia sangat kelelahan dan ingin cepat-cepat istirahat.

♡♡♡♡

Esoknya.

Kia sudah bangun lebih awal seperti biasa, sekarang ia tengah masak untuk sarapan. Eggi yang sudah turun dari tangga melangkah menuju dapur di mana Kia berada, Eggi mengambil sebotol air dingin dari kulkas tanpa menyapa Kia, setelah itu, ia pergi ke ruang tamu.

Kali ini Kia yakin Eggi tengah marah kepadanya, karena tiba-tiba saja ia bersikap dingin tidak seperti biasanya.

"Eggi makan!" teriak Kia saat ia sudah selesai masak dan meletakkan makanannya di meja makan.

Eggi datang dengan langkah yang tidak bersemangat lalu ia duduk di kursi yang ada di hadapan Kia dan menyantap makanannya.

Kia menopang dagunya. "Kamu marah?" tanya Kia sambil melihat Eggi yang sedang makan.

Eggi hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Kia.

Kia menghela napasnya. "Yaudah deh kalo gitu, tadinya mau aku ajak pergi," kata Kia seraya berdiri dari duduknya.

"Ke mana?!" tanya Eggi yang langsung bersemangat.

"Nggak mau kasih tau orang kamu aja nggak ngasih tau alasan kamu jadi diam gini." Kia mengatakannya sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Yaudah deh Eggi kasih tau, Eggi tuh nggak suka laki-laki yang kemarin malam karena terlihat sangat akrab dengan Kia. Eggi kan juga mau terlihat akrab sama Kia," jelas Eggi seraya cemberut.

Kia tersenyum tipis, bisa-bisanya Eggi marah hanya karena hal itu, tapi di satu sisi Kia merasa senang karena Eggi mau lebih akrab dengan dirinya.

"Eggi dengar ya aku sama Agil cuma temen, kita temenan dari SMP makanya terlihat akrab, dan lagian kita juga sudah mulai terlihat akrab."

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang