H-0

8 3 1
                                    

Hari ini adalah hari foto per kelas membuat semua murid tampil dengan rapih dan bersih, dan juga membuat jam pelajaran diganti hingga waktu pulang sekolah lebih cepat, itu perkiraannya.

Tetapi ternyata waktu pulang tetaplah jam 16.00, foto kelas Dara dimulai pada jam 14.00 tidak ada kata kesiangan karna mereka semua harus tetap masuk pada pagi hari, menyebalkan.

Sekarang sudah jam 13.30 suasana di kelas sangat membosankan karna menunggu kurang lebih 5 jam hanya untuk berfoto, mulai dari yang tertidur yang bermain yang berpacaran hingga yang benar benar belajar untuk meraih nilai tinggi.

Sebentar lagi akan dimulai, guru sudah mengingatkan untuk merapihkan kembali seragam para murid.

"Woi woi udah cakep belom?" tanya Zynga mengibaskan rambutnya

"Belom masi jelek, cakepan juga gue," balas Rien dengan muka datar

"Jahat hiks hiks hiks," ucap Zynga dengan berpura pura menangis lebay

"Iyuh najis huek," Rien menoyornya dan berpura pura muntah

Sedangkan yang perempuan walau mereka tidak diperbolehkan untuk membawa alat make up ke sekolah seperti bedak dan liptint, tetapi hanya untuk sekali ini saja agar terlihat lebih cantik dan segar.

"PLEASE LO NGAPAIN BAWA HAIRDRYER KE SINI OLIPP?" tanya Wita dengan keras karna shock melihat olip

"Yaa, bawa aja siapa tau butuh kan," jawab olip

"Hadeuh hadeuh biarin ae si olip mah Wit," begitu sekiranya percakapan dalam kelas yang heboh karna persiapannya

Dara tidak terlalu mementingkan bagaimana dia berpenampilan harus cantik, yang penting hanya rapih dan tersenyum walau itu bukan senyuman ikhlas karna dia masih saja merasakan lelah akibat beberapa hari yang lalu.

Lelah fisik dan batin, seperti akan ada yang mengurasnya lebih dalam lagi dengan paksa dan merenggut semuanya. Entah hanya perasaan Dara atau bukan.

Semuanya sudah duduk dengan rapih di kursi yang telah disusun oleh teman temannya, Dara berada di baris tengah sebelah kanan.

"Okee okee yang kanan agak dempetan ya," ucap ka Dion sebagai fotografer kelasnya, Dara menurut

"Ih jangan deket deket napa jijik tau lo tuh," ucap teman disebelah Dara, membuat hatinya berdesit dan menundukkan kepala sebagai tanda maaf

"BAIK SEMUANYA SENYUM, SAY CHEESE" teriak ka Dion membuat semangat semuanya

"CHEESEEE"
*ckrek
*ckrek
*ckrek

"Siap sudah bagus, terima kasih semuanya," ucap ka Dion dengan senyuman yang hangat

Semua kembali pada duduknya masing masing, ketika Dara ingin kembali duduk tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Ikut gue," ucap orang itu menarik dengan kasar tangan Dara

Gala melihat orang yang menariknya yaitu pacarnya, Ghea. Gala berfikir mengapa Ghea menyuruh Dara untuk ikut dengannya.

Ghea dan Dara berada di gudang sekolah, tiba tiba ada sesuatu yang menutup kepalanya dia tidak dapat melihat dan seperti ada yang mengikatnya di sebuah kursi.

"AHHH LEPASIN," berontak Dara yang tidak akan di dengar mereka, setelah memastikan Dara sudah terikat dalm kursi Ghea menyuruh orang orang itu pergi meninggalkan mereka berdua.

Ghea bersender di tembok dan mengambil sebungkus rokok favoritnya, menyalakan api dan menikmati suasana itu. Menunggu dan menatap Dara hingga ia selesai memberontak.

"Dah selesai? Cerewet amat lo," Ghea membukakan kain hitam yang berada di kepala Dara, matanya memerah menahan tangis karna rasa panik dan takut menjadi satu

SAWALAWhere stories live. Discover now