"Nggak, gue nggak bisa. Lo udah banyak kasih gue bantuan, gue nggak mau kayak gini ya, Hoon." ucap Jaehyuk.

"Gue lakuin ini bukan cuma karena lo, Jae. Gue lebih sibuk di kantor daripada disini, dan disini nggak ke handle, jadi gue serahin kafe ini buat lo."

"Gue nggak bisa terima ini, Hoon." ucap Jaehyuk.

"Dengerin gue Jae, gue tau lo juga lagi bingung cari kerjaan lagi kan? Hyunsuk yang bilang ke gue, karena sekarang tanggungjawab lo lebih banyak, diri lo sendiri dan Asahi, gue tau biaya kuliah Asahi itu nggak sedikit. Dari awal gue emang udah mau lepas kafe ini, dan sebagai bentuk bantuan sekaligus kerja sama, gue balik nama kafe ini atas nama lo." ucap Jihoon.

"Ini terlalu banyak, Hoon. Lo udah bantu gue terlalu banyak, gue nggak bisa terima itu dengan cuma-cuma."

"Lo nerima nggak dengan cuma-cuma, Jae. Lo pekerja paling lama kan disini, lo juga sering lembur, lo juga rajin. Gue percayain kafe ini buat lo. Anggap aja Tuhan kasih hadiah buat lo dari gue."

Jaehyuk terdiam sedikit mempertimbangkan, Jaehyuk merasa sangat tidak enak pada Jihoon tapi disisi lain Jaehyuk juga mempertimbangkan tawaran Jihoon untuk dirinya, apalagi jika memikirkan biaya untuk Asahi kuliah tingkat akhir akan sangat membutuhkan banyak biaya.

"Jangan kasih kafe ini buat gue, Hoon. Tapi kita kerja sama, hasil dibagi dua. Gue nggak mau kalau dull masuk ke gue, karena ini punya lo meskipun lo udah balik atas nama ke gue." ucap Jahyuk.

"Gue tau lo bakal bilang gini, deal. Gue percayain kafe ini sama lo, karena gue nggak bisa sering dateng kesini." ucap Jihoon.

Setelah merundingkan hal itu, Jaehyuk kembali bekerja, dan Jihoon pun pergi ke kantor nya untuk bekerja juga. Siang harinya seorang pekerja SMA yang merupakan adik Jihoon itu datang.

"Siang kak, kak Jihoon kemana? nggak kesini ya?" tanya Jeongwoo.

"Tadi kesini sebentar pas pagi, terus kayaknya langsung ke kantor deh. Lo ngapain kesini? Jihoon bilang lo udah berhenti karena menjelang tingkat akhir di SMA." jawab Jaehyuk dibalasi anggukan oleh Jeongwoo.

"Aku kesini buat belajar gambar dan lukis kak. Nanti kak Hyunsuk sama kak Asa nyusul kesini."

"Asa? Asahi maksut kamu?" tanya Jaehyuk.

"Iya kak Asa, kak Asa jadi tutor aku. Awalnya aku minta kak Hyunsuk cariin tutor, dan jadi kak Asa deh tutor nya." jawab Jeongwoo.

"Yaudah, duduk sana. Mau minum atau makan sesuatu?"

"Nggak deh kak, nanti aja nunggu kak Hyunsuk sama kak Asa. Oh iya kak, nanti ada dua kenalanku kesini buat kerja paruh waktu, aku udah bilang kak Jihoon katanya boleh." ucap Jeongwoo. Kemudian pria manis itu duduk di bangku pojok menunggu kakaknya dan Asahi.

Pintu kafe terbuka memperlihatkan dua orang pria asing yang pikir Jaehyuk mungkin adalah dua kenalan Jeongwoo yang tadi dibicarakan.

"Ada perlu apa?" tanya Jaehyuk.

"Permisi kak, kita berdua udah konfirmasi pihak sini kemarinan buat kerja paruh waktu disini. Perkenalkan kak, Kim Doyoung." ucap seorang pria bernama Doyoung.

"Bang Yedam kak." ucap Yedam.

Jaehyuk mengangguk mengerti. Ya sepertinya ia hanya harus menerima karena kata Jeongwoo, sudah disetujui oleh Jihoon.

"Yaudah, kalian siap kerja hari ini kan? masuk ke belakang, cari loker kosong buat loker kalian, di dalam udah ada baju sama kunci loker, oh iya, santai aja. Gue Yoon Jaehyuk." ucap Jaehyuk.

Doyoung dan Yedam mengangguk dan mengikuti arahan Jaehyuk. Kafe mulai ramai di siang hari karena memang jam makan siang dan kafe tersebut dekat dengan kantor Jihoon. Jadi tak jarang beberapa karyawan disana mampir ke kafe ini.

DIFFERENT [JAESAHI]Where stories live. Discover now