Aku tahu kata maaf tidaklah sebanding dengan yang kau rasakan selama ini
Tapi ketahuilah, perasaanku masih tetap sama
Bahkan tidak pernah sedikitpun berubah
Aku mencintaimu. Shin Ahra
Mataku memanas, ku rasakan dadaku semakin sesak. Rasa sakit yang semakin mendalam tak dapat kutahan.
"Apa yang terjadi dengannya oppa?"
Ia menatapku dengan tatapan bertanya -Apa kau tidak tahu?- begitulah yang kutangkap lewat raut wajahnya.
Aku menggeleng pelan, "Beritahu aku yang sebenarnya."
Ia terlihat menghela nafas berat. "Donghae menderita kanker selaput otak. Penyakit itulah yang di deritanya selama delapan tahun."
"Delapan tahun?" Senyum pahit terukir jelas di wajahku.
"Bahkan aku begitu bodoh dapat dengan mudah percaya dengan alasan penyakit biasanya."
Air mataku kembali turun dari sudut mataku, "Tapi ia bodoh oppa! Tidak seharusnya ia seperti itu," tangisku
"Ia takut kau terluka, Donghae takut kau bersedih jika kau mengetahui tentang penyakitnya. Kekerasan kepalanya terus saja menyakinkan dokter untuk memperbolehkannya pulang. Itu semua ia lakukan hanya untuk melihatmu"
Tangisku pecah, beribu rasa sesak menghampiriku.
"Apa sekarang aku sedang tertawa? Apa aku terlihat seperti baik-baik saja saat mengetahui penyakitnya? Kau jahat oppa" pukulku pada makam dihadapanku.
"Jangan pukul makam itu! Pukul saja aku" ia memindahkan tanganku dan memelukku erat.
"Kau harus mampu menerima kenyataan, cinta memang seperti itu. Datang membawa senyum dan pergi meninggalkan luka" ia mengusap baguku pelan
"Aku harus belajar untuk menerima kenyataan." Batinku, aku menyeka air mataku lalu mengangguk dan mengadah kepalaku untuk menatap Min Jun oppa.
-Tamat-
YOU ARE READING
All is Lost
FanfictionShin Ahra gadis yang menghabiskan waktu delapan tahun hanya untuk menunggu 'Dia' Lee Donghae -orang yang mengisi hatinya- Saat gadis itu mulai terbiasa dengan kesendiriannya Saat ia mulai menghapus dan mampu melupakan pria itu. Saat itu juga Lee Don...