~♥~Lega

12K 664 4
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Sudah tiga jam Kia menunggu tapi dokter tak kunjung keluar itu membuat Kia khawatir. Kia tidak henti-hentinya mondar-mandir di depan pintu ia bener-benar resah, sesekali Eggi mencoba menenangkan Kia tapi tetap saja Kia masih khawatir. 

Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba sang Dokter keluar dari ruang operasi dan kia langsung menghampirinya sambil membanjiri pertanyaan-pertanyaan kepada sang Dokter. 

"T-tenang tenang dulu Ka," kata sang Dokter menenangkan Kia. 

"Berkat doa dan dukungan dari keluarga operasinya berjalan dengan lancar," lanjut sang Dokter. 

Kia tidak bisa menutup rasa senangnya ia benar-benar lega akhirnya ibunya kembali sehat. Kakinya merosot ke lantai karena terlalu lemas, tak terasa air matanya mengalir. Ini bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan.

"Syukurlah," batin Kia. 

♡♡♡♡

Tiga hari setelah operasi.


Setelah operasi lusanya ibunya Kia meminta untuk pulang ke rumah, sebenarnya Dokter tidak mengizinkan tapi karena ibunya bersikeras alhasil diizinkan dengan catatan harus minum rutin obat yang diberikan dan menggunakan infus sesekali. Dan sekarang disinilah ibunya Kia berada, di rumah tengah duduk di ruang tamu bersama Eggi. Eggi juga sudah banyak membantu saat ibunya keluar dari rumah sakit termasuk membantu mendorong kursi roda ibunya Kia. 

"Ibunya Kia lagi apa?" tanya Eggi yang duduk di dekat ibunya Kia. 

"Panggil Mamah aja, oh ini lagi merajut," jawabnya. 

"em um Mamah," kata Eggi malu-malu. 

Ibunya Kia tersenyum melihat Eggi yang malu-malu. 

"Mm emang dengan merajut kita dapet apa Mah?" lanjut Eggi. 

"Banyak, kita bisa bikin syal, sarung tangan, bahkan baju. Eggi mau coba bikin?"

"Mau, mau banget!" 

"Hahaha kamu ini anak yang penuh ceria, oke nanti Mamah ajarin," kata ibunya Kia seraya mengelus kepala Eggi. 

"Wah lagi ngomongin apa nih kek nya seru banget," ucap Kia yang baru saja kembali dari dapur sambil membawa dua cangkir berisi susu hangat.

"Kia Kia sini, liat Mamah lagi merajut," ajak Eggi seraya menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya.

Kia pun duduk di dekat Eggi dan mereka bertiga menghabiskan malam dengan berbincang. Di malam itu pun Kia menceritakan kepada ibunya tentang dirinya yang menjadi pengasuh dan bagaimana dirinya bisa mendapatkan biaya operasi setelah Eggi tidur.

♡♡♡♡

 Esoknya 

Kia sudah bangun dari tadi subuh sepertinya ia sudah terbiasa bangun pagi semenjak tinggal di rumah Ridwan, sekarang Kia tengah masak untuk sarapan ibunya dan Eggi. 

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now