Kisah seorang tuan muda Hamada Asahi yang menjalani kehidupa pernikahannya dengan si sederhana Yoon Jaehyuk tanpa persetujuan orang tuanya.
#1 in #jaesahi [270523]
"Jae kalau udah ngantuk tidur aja, ini biar aku yang beresin."
"Kita beresin bareng-bareng, yang nikah kita, yang berumah tangga kita, yang mutusin beli rumah dan pindah juga kita. Masa repotnya kamu sendiri? aku bantu, nggak usah protes." ucap Jaehyuk. Asahi tersenyum karena sebenarnya Asahi sudah hafal jika Jaehyuk pasti memaksa untuk membantunya.
Usai merapikan pakaian ke dalam lemari dan menata barang-barang yang lain di tempatnya, keduanya lantas berbaring di atas ranjang dengan Asahi yang meletakkan kepalanya di lengan Jaehyuk dan tangan Jaehyuk yang bebas sibuk mengusak rambut Asahi.
"Aku mau berhenti kuliah." ucap Asahi yang cukup membuat Jaehyuk terkejut.
"Hah? kenapa? empat bulan lagi kamu lulusan, Sa. Jangan putus kuliah, sayang banget."
"Aku mau kerja, lagian kamu tau, ayah nggak akan mau biayain kuliah aku lagi. Biaya lulusan itu besar, aku bisa kerja, tapi aku takut nggak bisa bagi waktu ka-"
"Kamu kuliah, aku yang kerja. Oke? jangan putus kuliah, aku yang akan berusaha keras buat kamu karena lepas dari ayah kamu, kamu itu sekarang tanggung jawab aku."
"Nggak, Jae. Kamu udah ngeluarin banyak pengeluaran buat kita, aku nggak mau semakin membebani kamu. Atau seenggaknya kalau kamu nggak mau aku berhenti kuliah, biarin aku kerja buat kuliah aku sendiri ya?"
"Yoon Asahi, kamu istri aku. Dan aku bertanggungjawab atas kamu, biar aku yang kerja, kamu fokus aja sama kelulusan kamu." ucap Jaehyuk.
"Jae, aku janji nggak kerja berat-berat, cuma kerja sampingan yang seenggaknya bisa meringankan. Lagipula kamu yang bilang, yang menikah kita, yang bangun rumah tangga kita, masa kamu berusaha keras aku nya nggak bantu sih!" ucap Asahi sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
Iya, Jaehyuk kalah.
"Emangnya kamu mau kerja apa?" tanya Jaehyuk.
"Cari-cari aja, rencana nya mau ngajar les lukis aja. Tapi kalau ada lowongan kerja di cafe kayak kamu juga aku mau." jawab Asahi.
"Jangan kerja di cafe, kerja di cafe itu capek sayang." ucap Jaehyuk sambil mengusap pipi Asahi.
"Kamu boleh, kenapa aku nggak boleh?"
"Asahi, semua itu beda. Banyak pekerjaan yang lebih mudah dari itu, lagipula repot kalau kerja kafe sambil kuliah. Cari yang gampang aja ya? besok deh coba main ke kak Hyunsuk, kak Hyunsuk kan sumber gituan banyak." ucap Jaehyuk. Asahi pun mengangguk paham, meskipun Jaehyuk sangat sabar padanya, ia harus tau batasan dimana ia harus memberontak ataupun menurut. Lagipula ucapan Jaehyuk ada benarnya pikirnya.
"Udah ayo tidur." lanjut Jaehyuk. Jaehyuk menarik pelan Asahi dalam dekapannya untuk tidur. Namun bukannya tertidur, Asahi hanya terdiam sambil menatap ke arah Jaehyuk yang sedang memejamkan matanya itu.
"Jae udah tidur?" tanya Asahi.
"Belum, kenapa? kamu mau sesuatu?"
"Harusnya aku yang nanya ke kamu, kamu nggak mau sesuatu?" tanya Asahi lagi.
"Tidur, Sa. Nggak usah aneh-aneh, nanti repot kalau aku beneran ngabisin kamu." jawab Jaehyuk.
"Ya kenapa? kan aku istri kamu, kenapa nggak boleh?"
"Asahi denger ya sayang, kamu masih kuliah. Aku bukannya nggak mau, tapi ditahan dulu karena takutnya nanti kalau kamu beneran isi terus kamu lagi repot skripsi kuliah dibarengi sama kerja malah kecapean terus terjadi hal yang nggak kita inginkan. Paham, sayang?"
Jaehyuk menjelaskan hal itu pada Asahi sambil menangkup kedua pipi Asahi, sedangkan Asahi sendiri, sibuk memperhatikan Jaehyuk yang sedang bicara. Lantas kemudian Asahi tersenyum dan memeluk Jaehyuk dengan erat.
"Jaehyuk suami terbaik di dunia! makasih udah mikirin aku segitunya, tunggu sebentar lagi ya?"
"Iya ditunggu. Jadi anak baik, anak rajin, kuliah nya yang bener oke? udah sekarang kamu tidur, liat tuh udah jam sebelas malam."
"Iya Jae, kamu juga tidur ya. Jangan lepasin peluknya." ucap Asahi. Ia semakin mendekat pada Jaehyuk dan memeluk pinggang Jaehyuk sementara Jaehyuk mendekap Asahi dalam pelukannya hingga keduanya tertidur.
Pada pagi harinya, Jaehyuk terbangun pukul lima lebih tiga puluh menit. Ia melihat di samping ranjangnya sudah kosong, ia memutuskan untuk pergi mandi terlebih dahulu. Selesai mandi barulah ia keluar dari kamarnya dan menemukan Asahi sedang memasak di dapur.
"Kamu masak apa? tumben bangun pagi banget." ucap Jaehyuk.
"Kata bunda nggak boleh jadi pemalas lagi kalau udah jadi istri orang. Bagus kan? kamu kerja keras di pekerjaan kamu untuk aku, terus aku kerja keras di rumah biar bisa jagain kamu." kata Asahi.
"Anak bunda udah gede ya." ucap Jaehyuk sambil tertawa kecil dan mengacak rambut Asahi.