"Diam! Aku tidak berbicara padamu" ketus seokjin menghampiri meja kerja Tae yang terdapat dua kursi di sana kemudian menendang kursi yang tengah diduduki jhope hingga terpental
"Akh Hyung!" Pekik jhope
Setelah itu seokjin mendudukkan bokong nya pada kursi kosong disana
"Dimana adik ipar ku?" Tanya seokjin dengan nada ketus nya
"Huh Hyung, dia bersama ku di mansion" ujar taehyung yang lelah melihat Hyung nya yang pabbo ini
"Kau! Kau mengeluarkan nya dari rumah sakit tanpa memberitahu padaku, kau tahu aku seperti orang gila yang mencari kookie kecil ku di rumah sakit yang luas itu" gerutu seokjin yang amat kesal itu
Taehyung mengabaikan nya dengan fokus pada berkas yang ada di meja nya, seokjin menautkan alisnya sembari bibir nya sibuk mengumpati adik sialannya ini
Sret...sret...sret
Jhope mendekat dengan mengeser geser kursi yang masih ia duduki itu, tentu nya dengan wajah berlipat miliknya
"Dasar Hyung tidak ada akhlak" umpat jhope yang masih berusaha memindahkan kursi itu hingga kembali ke tempat semula
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau terlibat kan? Kenapa tidak memberitahuku!" Ketus seokjin sembari melipat kedua tangan nya di depan dada nya
Jhope tidak menjawab, ia lebih memilih mengurusi tubuhnya yang sempat terpental tadi akibat ulah seokjin
"Lebih baik Hyung pergi ke mansion ku, jangan mengacau disini" ujar Tae dingin
"Benar juga, kenapa aku susah-susah datang ke sini" ujar seokjin dan segera bangkit meninggalkan ruangan itu
"Kurasa otak kecil nya itu tidak berfungsi lagi" gerutu jhope
Tae hanya menggeleng gelengkan kepala nya saja tanda lelah mengurusi kedua orang tersebut
Ting...
Tae mendongak sebentar kemudian beralih mengambil handphone nya yang terdapat bunyi notif pesan tadi
+82*****
"Apa kabar?"
Taehyung mengerutkan alisnya menatap layar handphone nya
"Siapa ini?" Batin taehyung yang bingung. Nomor seseorang yang tidak ia simpan tiba tiba mengirim pesan menanyakan kabarnya. Mungkin salah kirim pikir taehyung, Tae meletakkan kembali handphone nya kemudian kembali beralih pada berkas berkas nya
Ting...
Tak lama terdengar lagi sebuah notif pesan, Tae kembali menatap handphone nya tajam, sialan! Siapa yang berani berani bermain dengan nya
