Comethru [END]

-Lima-

"Ma-af la-ma, dan hanya ini saja, uang ku tak ada lagi." ucap Jisoo sambil menatap Taehyung takut.

"Tidak masalah, yang penting perut aku keisi dulu." jawab Namjoon.

"Sekarang, kamu pijit kaki aku cupu!" suruh Taehyung.

Mengangguk patuh, Jisoo dengan segera meneladani kegiatan memijitnya, dan geng nya Taehyung yang asyik dengan cemilan yang dirinya bawa.

Sedangkan Taehyung sendiri, kini menatap berbeda pada sosok gadis lemah itu, jauh dilubuk hatinya Ia ingin menghentikan semuanya, Entah mengapa hatinya juga tak tenang saat meneliti wajah gadis itu yang terlihat letih kelelahan, bahkan sampai mengeluarkan keringat di sekitaran dahinya, tapi mengapa ia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun? Mengapa bibirnya terasa terkunci?

.

Jimin melihat entitas Jisoo yang terduduk di kantin, memojok sendirian. Pria itupun segera menghampirinya. "Jisoo, boleh aku duduk disebelahmu?"

Jisoo melihat ke asal suara, kemudian mengangguk ketika tahu yang berbicara padanya adalah Jimin.

"Seusai kelas berakhir nanti, kau pulang bersama, oke? Aku membawa sepeda motor." ucap Jimin membuat Jisoo menoleh menatapnya.

"Hm, boleh. Aku mau." jawab Jisoo sambil meminum air dinginnya.

.

.

.

.

.

"Sedari tadi kau terus memperhatikannya. Kau suka dengannya?" cibir Hoseok ketika mendapati Taehyung yang memusatkan atensi pada Jisoo, gadis berkacamata dipojok kantin.

Seokjin memutar bola matanya malas. "Kau baru saja berpacaran dengan Yerin beberapa hari yang lalu. Apa sekarang sudah mendapatkan incaran baru lagi?" ujar Seokjin tak habis pikir dengan jalan pikiran Taehyung yang sialnya menjadi sahabatnya ini.

Taehyung tersenyum miring. "Tentu saja tidak, dia bukan incaranku."

"Apa karena dia satu-satunya mahasiswi yang miskin disini? Kau membencinya?" tanya Jungkook ikut memperhatikan sembari meminum sodanya, tetapi tidak digubris oleh Taehyung yang sedaritadi malah asik memainkan ponselnya membuat pria Jeon itu terkekeh sendiri setelahnya.

™©®™

Jimin dan Jisoo sudah melaju menggunakan motor didepan sana.

"Pegangan padaku, nanti kau jatuh." ujar jimin sambil melihat wajah manis Jisoo pada kaca spion motornya.

Jisoo menurut, memegang pundak jimin dengan masing-masing tangannya.

Jimin mendengus, menuntun tangan Jisoo yang berada dipundaknya menggunakan sebelah tangan dan mengarahkannya untuk melingkari perutnya.

"Peluk seperti ini." ujarnya lagi, yang kemudian dituruti oleh Jisoo dengan melingkarkan kedua tangannya pada perut Jimin.