Kisah Pengantin

15 2 0
                                    

Wajahmu meraut duka.
Terlihat sekali menahan rasa.
Kau duduk di sana, berdua.
Pendampingmu nampak gugup juga.

Kalian terlihat serasi dari sini.
Dari tempat kami duduk, menatapmu.
Lalu bercanda dan tertawa.
Wajahmu adalah bahan candanya.

Wahai Kawanku.

Saat kau datang membawa berita itu.
Kami tak punya pilihan lain selain mendukungmu.
Terkejut memang, Kabar itu tiba-tiba datang.
Selama ini kau pandai sekali menyembunyikannya.

Hampir setiap malam kita semua bertemu.
Berkumpul bersama, dengan obrolan seru.
Gurauan anak muda yang selalu baru.
Lantas ditemani secangkir kopi susu.

Malam itu kau datang membawa undangan.
Sialnya kami langsung tertawa.
Menganggap itu gurauan.
Namun, kabar itu benar.

Kau memilih melepas lajang.
Begitu cepat, lalu kami pun percaya.
Kawan, kami akan selalu mendukungmu.
Selain ucapan selamat tak akan kami ucapkan.

Banyak sekali momen kita semua berkumpul bersama.
Belajar bersama, bermain bersama, bercanda bersama.
Banyak sekali, sampai semuanya teringat.

Kami masih menatapmu.
Mengingat momen-momen itu.
Sial, aku jadi sedikit terharu.
Kau terlalu cepat melangkah, dewasa ke tingkat berikutnya.

Kawanku, semoga kalian selalu bahagia.
Kami semua di sini akan mendoakanmu yang terbaik.

Kepada kawanku, yang sekarang menjadi pengantin baru.

---20--

Dan Lalu.🌪️[LENGKAP]Where stories live. Discover now