chapter 4

1.1K 13 0
                                    

Siang itu setelah aku dan papa menyelesaikan urusan di sekolah,aku dan papa mampir ke kantor yang berlokasi tak cukup jauh dari sekolah ku.
Jujur ini kali pertama aku berkunjung kesini,melihat mereka bekerja membuat ku lebih semangat untuk sekolah lagi.aku ingin seperti mereka duduk dikursi dan stay di balik meja kerjanya,memiliki teman lalu membuat rencana di saat pulang.entah itu berbelanja atau hang out di resto resto terkenal.

Satu per satu karyawan menyapa papa yang tengah melewati ruangan mereka,sesekali mereka menatapku heran diikuti berbisik kemudian.papa dengan santai hanya tersenyum kearah mereka,papa melewati beberapa divisi di kantornya hingga sampai di tempat tujuan yakni ruang kerja papa.yang berada di pojokan dengan ruangan yang luas,aku dengan heran memperhatikan setiap sudut ruangan.aku pun tersenyum saat mataku menangkap foto ku di atas meja kerja papa.

Ruangan ini di atur sedemikian rupa,bersih dan terlihat mewah.kaca transparan di belakang kursi papa membuat ruangan ini lebih terlihat elegan.

"Sayang papa mau menjumpai seseorang,kamu duduk saja dikursi papa.ga lama kok,kalo butuh apa apa tekan aja tombol yg di sebelah meja."ujar papa kemudian pergi

Aku pun duduk di atas kursi kerja papa,ada rasa senang saat menduduki nya.aku terlihat berwibawa dan elegan,bahkan tanpa kusadari aku senyum senyum sendiri saat mulai memutar mutar kan kursi papa.aku seperti anak kecil yang baru mengenal dunia,terkagum kagum saat melihat indahnya pemandangan kota dari gedung setinggi ini.

Kemudian aku pun penasaran dengan tombol yang papa katakan sebelumnya,aku mendekati tombol itu dan memperhatikan nya.dengan ragu aku menekan tombol itu sekali,namun aku tak mendengar atau bahkan melihat ada yang terjadi.lalu kucoba menekan nya lagi berulang ulang kali namun hasilnya sama.aku pun bosan lalu meninggalkan tombol itu,kembali duduk di kursi namun menghadap ke kaca.

Dari luar ruangan terdengar suara ketukan,lalu gagang pintu berputar.aku membalikkan kursi dan melihat siapa yang masuk.mataku dan matanya terkunci,dia menatapku lekat lekat seakan bertanya tanya.

"Kamu siapa??"tanyaku pelan

"Anuu itu adek siapa??kenapa ada diruangan ini?"tanya orang itu

"Aku yang punya perusahaan ini,kamu siapa??"jawabku menakut nakutinya sambil aku menahan senyum

"Ohh hmm itu saya ofb disini dek eh bu"jawabnya gugup

"Ibu ibu emangnya aku udah setua itu ya??"jawabku ketus

"Aduhh salah lagi,mbak saya kesini karna dipanggil.ada yang bisa saya bantu mbak??"jawab nya tambah gugup

"Yang manggil kamu siapa??aku ga manggil kok?"jawabku

"Iya mbak itu dari tadi alarm tombolnya bunyi terus makanya saya kesini"jawab nya

"Ohh ini??"tunjukku pada tombol

"Iya mbak,ada yang bisa dibantu mbak.atau butuh sesuatu mungkin"

"Ngak aku ga butuh apa apa,itu tadi aku cuma coba coba aja penasaran sama tombolnya"ujarku kemudian kembali duduk dikursi

"Ohh gitu,kalo gitu saya izin keluar ya mbak nanti kalo udah butuh sesuatu panggil lagi aja."ujarnya sambil tersenyum tipis

"Ehhh tungu tunggu,aku mau ini aja aku haus mau minum yang dingin dingin.gimana kalo kamu nemenin aku keluar beli minuman"ucapku sambil menatap ku aneh

"Ta tapi mbak,ini masih jam kerja saya.saya ga bisa pergi gitu aja mbak,nanti saya kena marah"ujarnya takut

"Dimarahi sama siapa??mana sini aku yang ngomong"ucapku sambil bangkit dari kursi

"Ayoo temuin aku sama dia"ucapku lagi sambil berjalan dibelakang nya, mengikuti jejak langkahnya melewati beberapa divisi lagi.semua orang melihat ku heran dan penuh tanya,banyak yang penasaran dan ingin tau siapa aku.aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka,kemudian sampai lah kami pada satu ruangan dan diapun mengetuk pintu pelan terdengar suara mengizinkan nya masuk.aku dan dia pun masuk lalu bertemu dengan seorang bapak yang belum terlalu tua.

Finally i got youWhere stories live. Discover now