12. Mengaku tapi gak gitu

37 4 0
                                    

"Ma... Maksud Abah apa? " Bingung Pak Harris mendengarkan pengakuan Haryadhi saat mobil yang membawa mereka membelah jalan Tol Cikupa

Haryadhi mengangkat bahunya "kami sama sama punya obsesi menjadikan negara ini lebih baik.... Aku mengkhianatinya... Aku mengkhianati kami dan mimpi mimpi indah tentang menjadi lebih berguna... " Senyum Abah Masam

Pak Harris seketika menarik napas lega... Sejenak dia berpikir lukisan itu adalah lukisan mantan kekasih laki laki lelaki tampan di sebelahnya... Tentunya akan jadi skandal besar buat laki laki yang sedang menjadi kandidat potensial lurah di  Jurang Mangu Barat itu.

"Abah maju... Dia ngilang... Kupikir dia yang mengkhianati abah.... " Ujar Pak Harris mencoba arif

Haryadhi terdiam memandangi laki laki di sampingnya... "Kok begitu pak? " Lirihnya perlahan

Pak Harris mengangkat bahunya kemudian
"Perbuatan baik gak perlu alasan untuk berhenti... Kalo kita punya alasan untuk jadi gak baik itu artinya kita pengen gak baik aja... Kita pengen jadi jahat dengan mengkambinghitamkan alasan... " Jelasnya hangat

Abah terdiam mendengarnya, Pak Haris tersenyum lagi kemudian berujar "udah abah tenang... Dia baik baik aja.... "

"Darimana pak Haris tahu? " Bingung Abah

Pak Haris mengangkat bahunya "karena Abah mendoakan dia baik baik saja, yah kecuali.... "
Ujarnya dengan kalimat terputus

"Kecuali apa?" Lanjut Abah bertanya

"Abah nyantet dia... " Ujar Pak Haris seraya meledak dalam tawa

Abah terdiam lalu pelan pelan tersenyum... Pak Haris dan lelucon gelapnya... Dia benar benar Ayah Allegro

**********

"Kamu ngapain? " Bingung Ale melihat laki laki yang nyengir dihadapannya

"Aku balik" Ujar Teguh yang mengkertakkan lehernya di hadapan si mungil di kubikelnya di salah satu lantai gedung nusantara satu tempat Suci Estrella berkantor

"Pastinya... Itu aku tahu tapi ngapain?"
Bingung si Cungkring

"Kusumo udah bisa dihandle... Jadi aku mau seriusin kamu aja... " Ujarnya sambil berkedip kedip sok manis ... Ale Spontan menempelengnya

"Goblok... " Ringan si mungil kesal

Teguh tertawa terbahak bahak "hehe... Becanda..... " Lirihnya

Sejenak ada letupan tak rela di hati lelaki kurus itu... Becanda? Jadi maksudnya dia gak serius...? Kesalnya dalam hati

"Hehe" Cibir Allegro sambil memutar matanya

"Ibu suruh aku untuk urus salah satu bisnisnya di Surabaya...ikut aku yok..." senyum laki Pri laki yang lebih dewasa tulus ...Allegro terdiam melihat si tampan kemudian menarik napas panjang dipandanginya langit jakarta panas di luar sana ...

"tapi aku baru memulai mas ...aku mau ...berhasil ...." Lirih Allegro menolak si tampan dengan bekas cukuran di dagunya ...Teguh selalu menghanyutkan ...dan kali ini tak ada perbedaan ...Ale terhanyut di dalam mata cokelatnya

"kau perduli sama tempat penuh pretensi ini Le ...? sama orang orang ini ...?" lanjut Teguh memandangi Ale dengan matanya yang berbinaran ...beberapa karyawan lewat dan mengangguk ketika memandangi Allegro 

Si cungkring tak sengaja tertawa ringan "nggak sih ...aku gak pernah peduli sama orang orang ini tapi...." Teguh memegangi jemari Pria tampan dihadapannya 

"tapi?"

Si Kurus kembali menarik napas panjang "tapi aku peduli sama negara ini ...sama kerjaanku ...mereka berdua gak salah ...mereka berdua gak brengsek " jawab Allegro ragu

the eternity origins : 2009Where stories live. Discover now