"Bin. Anak buah gue udah nemuin keberadaan Sasa. Dia sekarang ada di--"

"Gue gak mau tau dia ada dimana. Gue cuma mau dia dihukum setimpal atas apa yang dia lakuin ke istri gue"

Panji mengangguk, "nanti gue urus. By the way, gimana keadaan Livia?" Tanya Panji yang dibalas gelengan oleh Bintang, "masih koma. Gue takut dia kenapa-kenapa. Stella juga selama sebulan ini murung terus karena kangen sama mamanya"

"Lo tenang aja ya Bin, Livia gak akan kenapa-kenapa kok. Gue yakin Livia orang yang kuat, buktinya dia bisa lahirin Stella bahkan ngerawat Stella sendirian sampai Stella sebesar ini"

"Lo jangan ngomong gitu lah anjing. Gue jadi ngerasa bersalah kalo inget yang dulu-dulu"

Panji tertawa, "ya lagian sok banget selingkuh. Mana selingkuhnya sama mantan lagi. Goblok banget Lo"

"Udah diem anjing" Bintang yang kesal pun melempar pulpen yang berada di atas meja kerja nya, sedangkan Panji hanya tertawa melihat sahabatnya yang tengah kesal

"Udah deh gue mau ke rumah sakit. Titip kantor ya Ji" ucap Bintang sebelum ia meninggalkan ruangannya

---

"Hai sayang. Udah sebulan lebih kamu tidur terus. Gak cape?"

"Sayang ayo bangun. Aku kangen kamu. Kamu gak kangen sama aku? Sama anak kita? Akhir-akhir ini Stella banyak diem. Dia bukan lagi Stella kita yang ceria dan banyak omong. Stella banyak berubah, setiap di ajak ngobrol dia terus nanya kapan mamanya bangun. Dia kangen dipeluk kamu"

"Seminggu lagi ulang tahun pernikahan kita. Kamu gak mau ngerayain bareng aku dan Stella?. Bangun ya sayang, kita kangen sama kamu"

"Aku sayang banget sama kamu Liv. Aku tau aku banyak salah sama kamu, tapi jangan hukum aku kayak gini. Kamu boleh mukul aku, kamu boleh nampar aku sepuasnya, tapi jangan tinggalin aku lagi. Aku mohon" tanpa sadar air mata Bintang menetes sesaat setelah ia mengucapkan kata tersebut

"Aku pulang bentar ya sayang. Nanti aku balik lagi kok"

"Good night sayang. Cepet bangun ya" ucap Bintang setelah mengecup singkat kening Livia kemudian ia berdiri dan melangkahkan kakinya keluar ruangan

"Mah, Bintang titip Livia ya. Bintang masih ada kerjaan, kalau udah selesai nanti Bintang balik lagi"

Hana tersenyum, "iya Bin. Kamu jangan kebanyakan Begadang, jaga kesehatan kamu ya" ucap Hana yang dibalas senyuman oleh Bintang

"Kalau ada apa-apa kabarin Bintang ya mah"

"Iya. Udah sana pulang. Bersih-bersih terus istirahat. Livia biar mama yang jaga". Bintang mengangguk lalu mencium tangan mertuanya sebelum ia memutuskan untuk pulang guna mengistirahatkan tubuhnya sejenak

---

"Stella papa pulang"

"Papaaaa" Stella yang baru selesai makan malam langsung berlari kearah Bintang lantas memeluknya

Bintang terkekeh melihat anaknya, "kamu habis ngapain sayang?"

"Habis makan sama Tante Yena". Bintang Tersenyum lantas menatap Yena

"Makasih ya kak. Maaf gue banyak ngerepotin Lo"

Yena tersenyum, "gak papa kok Bin. Stella udah gue anggap anak sendiri, jadi Lo gak usah ngerasa gak enak atau ngerasa ngerepotin gue. Gue seneng kok, yeshay juga jadi ada temennya"

Bintang mengangguk sembari tersenyum tipis. Ia sangat beruntung memiliki kakak ipar seperti Yena

"Yaudah gue mandi dulu ya kak. Stella, papa mandi dulu ya sayang. Kamu sama Tante Yena dulu gak papa kan? Papa masih ada kerjaan yang belum selesai"

Stella mengangguk, "gak papa kok pah. Papa jangan kebanyakan Begadang, nanti sakit. Semangat kerjanya papa" ucap Stella sambil mengecup singkat pipi sang ayah lantas berlari kearah ruang TV. Bintang yang melihat kelakuan anaknya hanya tersenyum kecil. "Anak kita mirip kamu banget Liv" gumam Bintang lantas pergi ke kamarnya







---

Setelah selesai membersihkan diri, Bintang langsung duduk dimeja kerjanya guna menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai

Cukup lama ia berkutat dengan komputer yang membuat kepalanya sedikit pusing. Ia memijat pelipisnya pelan sambil mengingat-ingat kembali saat istrinya masih melayaninya, "aku kangen kamu Liv"

Sedang asik dengan pikirannya, tiba-tiba Bintang mendapat panggilan masuk dari ibu mertuanya

"Hallo mah?"

"...."

Brakk

"Livia Aku mohon jangan tinggalin aku dan Stella" segera Bintang berlari keluar rumah dan mengendarai mobilnya ke rumah sakit tempat Livia dirawat









TBC

Nikah Muda | Ha Yoonbin [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora